tgl 20 mei yang lalu jam 8.30 malam saya menonton program Public
insight di CNA singapura yang berisi mengenai perusahaan2 besar di
beberapa negara asia ( china dan singapura ) yang mengembangkan
energi alternatif sebagai salah satu divisi usahanya, dan salah satu
perusahaan itu ( yoma strategic )
Yang saya tahu pasti, sudah ada perusahaan yang berdiri dan berkantor di
Jakarta untuk mengolah biji jarak untuk minyak substitusi yang direktur
Utamanya Bp. Gatot Ibnu Santosa mantan Dirjen di Departemen Perindustrian,
tapi maaf saya lupa nama PT-nya.
Tapi menurut saya, yang dikatakan ekonomis, te
Jarak Kepyar
Oom Handa, sebetulnya sampeyan itu ahli tanaman 'n pertanian atawa ahli
bahasa sih?!?!?!
Tapi setidaknya ada betulnya yang dikatakan Oom Handa ini. bahwa tanaman
jarak peling "bijaksana" kalau ditanam di lahan kritis bukan lahan yang subur
atau lahan produktif.
Itulah yang
ini akibat kebijakan tak jelas, setengah hati dalam menjalankan kebijakan,
Indonesia Bisa Haaancur
Han Da <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salam sukses...
Berbagi opini aja...
Menurut saya, kalo tanah / lahan yang "subur" ditanami jarak pagar, hasilnya
tid
Salam sukses...
Berbagi opini aja...
Menurut saya, kalo tanah / lahan yang "subur" ditanami jarak pagar, hasilnya
tidak maksimal, lebih baik ditanami dengan tanaman lain yang lebih produktif
dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini, jarak pagar yang
memberikan hasil paling bagus
Coba hubungi nama-nama dibawah ini, beliau ahlinya perkebunan jarak pagar
(Jatropha Curcas L.):
[EMAIL PROTECTED]
Soni Harsono
081 336 482 958 atau rumah 0331 332776
Bambang S Rachmat <[EMAIL PROTECTED]>
"arwin hasan" [EMAIL PROTECTED]
Holid Azhari
#CSI - Caraka Seedling Ind
6 matches
Mail list logo