Re: Vedr. Re: [Lantak] NJAN BANDUM USAHA PENJAJAH DENGAN POLITIK DEVIDE ET EMPERENYA, WARISAN BEULANDA

2008-02-05 Terurut Topik omar puteh
Omar Putéh menulis:
   
  Baiklah Drs Hussaini Daud Tobing Sp.  Coba baca ulang tulisan anda ini:
   
  Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan 
penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang 
berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga.
  (Anwar - Acheh.
   
  Dan sebelum saya berkesempatan menjelaskan apa itu falsafah Islam, apa itu 
sistem Allah, apa itu ideology Islam, apa itu al Quran sebagai pedoman hidup 
yang selalu kamu tulis ulang-berulang dan bagaimana kamu mengatakan yang kamu 
kenal si Rima Gulam Pawon atau si Rima Buya Laot sebagai bukan Alauddin 
Ziyadovich Umarov serta yang terakhir fitnah terhadap saya.
   
  Maka jawablah dengan segera apa yang Drs Husaini Daud Tobing maksudkan dengan 
tulisan dibawah ini dengan catatan jangan lagi melemparkan kepada orang lain :
   
  Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan 
penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang 
berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga.
  (Anwar - Acheh.
   
  Saya sudah cukup dengan kasus ALA dan ABAS atau kasus Yusra Habib Abdul 
Gani!
  

Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Hai Li paya!!! Paken han kabaca dilee njeng dituleh le si 
Peureulak2000, bek meuka kadjungkat ladju. Dilon meukeusut meusaboh Acheh ban 
sigom donja. Hanmungken talawan Hendon njan meuseue geutanjoe dale tameugob-gob 
sabe keudroe-droe.   Lipaya, njeng hana meuho grop. Bit hana katusoe nandroe, 
lagee ureueng kabrok ate.  Lon hana kumita pake tapi katji sampoh mata dilee 
kabatja sigetreuk peue dituleh le Peureulaknjan ken batjut sahotjit lagee abu 
takengon, peubicah Acheh. 

omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> skrev:  Omar Putèh menulis: Hai Drs Hussaini 
Daud Sp, bèk peugot Pidiê Group di internet!  Enteuek hana meuho grop, roh 
meugrop lam .

Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Ide anda dalam menolak pikiran jahat Abu Takengon sudah oke tapi kenapa 
anda mencetuskan pikiran jahat yang tidak jauh berbeda dengan Abu Takengon?  
Acheh wilayah, Peureulak, Meureuhom jaya, Pidie, Meureudu, Alas, Gayo, singkil 
dan sebagainya adalah khasnya nama atau sebutan untuk setiap wilayah Acheh - 
Sumatra. Nama-nama tersebut telah dirobah oleh penjajahan Indonesia dengan 
menggunakan nama mata angin: "Timur, Brat, Selatan, Utara, Tenggara, Brat daya 
dan sebagainya). Namun untuk wilayah Pidie khususnya, mereka tidak menemukan 
mata angin yang tepat. Itulah sebabnya yang satu itu tetap wilayah "Pidie
   
  Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan 
penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang 
berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga.
  (Anwar - Acheh)  
   
  [EMAIL PROTECTED], Wilayah 
Peureulak <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu,alaikum,wr,wb.
> Kalau kita bicarakan tentang penindasan,kami di acheh timur penuh 
dengan penindasan elit-elit politik,baik jakarta atau elit GAM 
sendiri.Kalau elit politik Jakarta wajar kami di tintas , perempuan2 
di perkosa di bunuh dengan tampa proses hukum,karena kami sudah 
menganggap jakarta itu penjajah,penjajah akan membuat sesuka hatinya 
atas anak jajahannya.Abu takengon harus ingat,begitu perjanjian 
damai RI dan GAM di Helsinki.Malik Mahmud dengan heli datang ke 
takengon Acheh tengah.Tetepi kami di Acheh timur,di waktu kompanyo 
H2O dia datang untuk kompanyo,padahal basis GAM cukup kuat di 
wilayah itu.Sekarang,apa yang keluar dari mulut2 TNA bawahan di 
Acheh timur.?Kami TNA bawahan di Acheh timur tidak di anggap oleh 
elit-elit politik atasan GAM.yang ada hanyalah penghinaan bagi 
kami,datang hanya untuk kompanyo H2O.Saya sendiri secara pribadi 
cukup merasakan penghinaan itu dari Malik Mahmud dan Zaini Abdullah.
> 
> Abu Takengon,kalau kita bicara kan tentang propinsi baru di 
Acheh,saya setuju dan setuju.Tetapi jangan propinsi ALA dan ABAS 
saja.
> Saya lebih setuju begini.
> 
> Propinsi Acheh Tenggara.
> Propinsi Acheh Selatan.
> Propinsi Acheh Barat.
> Propinsi Acheh Besar.
> Propinsi Pidie,maaf pidie bukan Acheh,barangkali 
pendatang.sampai hari ini tanggal 3/2/08 belum diresmikan 
sebagai Acheh pidie.
> Propinsi Acheh Tengah,Ibukota nya Takengon.
> Propinsi Acheh Utara.
> Propinsi Acheh Timur.
> Propinsi Acheh Teuming. 
> 
> Bagai mana Abu take ngon ???
> wassalam.
> Teungku Peureulak.
> 
> Abu Takengon <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote: Ass,
> 
> Teruslah maju wahai pejuang-pejuang ALA, jangan mundur 
selangkahpun,
> 
> kalahkan dan hancurkan hegemoni Aceh Pungo, dan permalukan 
Irwandi Yusuf
> di depan mata Dunia International atas pernyataannya beberapa 
waktu lalu di Koran Serambi
> Indonesia yang menyatakan bahwa Aceh tetap Aceh dan Ia akan 
melawan sekuat tenaga pemekaran provinsi ALA.
> 
> Permalukan Irwandi Yusuf di depan mata dunia internasional dengan 
bukti bahwa keinginan pemekaran provinsi ALA
> bukanlah semata-mata keinginan para elite politik yang hau

[Lantak] RE: [IACSF] GeRak: Kejati Harus Sidik Proyek Film Dokumenter BRR senilai Rp 500 juta ==> Sidik juga proyek BUku Sejarah

2008-02-05 Terurut Topik omar puteh
Omar Putéh menulis:
   
  Bagus sekali point kamu itu dandy koswaraputra, tolong internetkan 
bahan-bahan yang berhubungan dengan gagasan bodoh "Menulis Ulang Sejarah Achèh" 
   
  Mengenai "permainan batu sembunyi tangan" versi Abu Takengon dan tulisan 
"hikayat-poh tèm" dari saudara Yusra Habib Abdul Gani, yang dimuat dalam 
Serambi Indonesia, biar saya yang akan selesaikan.
   
  Tetapi mau ditanyakan juga nama samaran ini: dandy koswaraputra, kenapa tidak 
ditulisakan sepertinya dandy kosworoputro?  Atau mungkin lain-lain sejarah asal 
namanya?

dandy koswaraputra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  File ini sudah saya forward ke teman saya di KPK untuk 
dipertimbangkan apakah perlu ditindak lanjuti.

agamsidro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Kukira bukan hanya proyek film, 
ada yang lebih penting dan heboh, proyek Buku Sejarah!!!
  Februari Tahun lalu buku sejarah Aceh revisi yang ditulis oleh sebuah tim 
raksasa dengan uang milyaran. Namun ini sudah February lagi. Setahun Buku 
itu belum namapk dimata. Mana serawan numpang nama yang telah menghabiskan 
banyak ang? Mereka melancong ke berbagai negeri dengan alas an mencari data!!! 
Nyatanya sampai saat ini buku itu tidak kunjung terwujud. 
  Padahal kita menantikan buku sejarah “edisi revisi” yang akan mengungkapkan 
kebenaran sejarah dan menjadi pelajaran untuk menata hidup kita di masa yang 
akan datang>
  Atau kalau tidak, pemda tidak peduli, aktifis tidak berbeahi (karana tidak 
ada funding), bagaimana kalau kita di milis ini yang akan menulisnya kembali?
  “Menulis ulang sejarah Aceh”
  
  (Maaf, ini tidak ada kaitannya dengan Abu Takengon)
  
  
  From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of reza 
vahlevi
Sent: Tuesday, February 05, 2008 12:17 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [IACSF] GeRak: Kejati Harus Sidik Proyek Film Dokumenter BRR 
senilai Rp 500 juta


  
kalom siat-at lagoe. maken treb lueng bata maken 
meumasalah...
- Original Message 
From: Mr Murizal <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 4, 2008 9:59:45 AM
Subject: [IACSF] GeRak: Kejati Harus Sidik Proyek Film Dokumenter BRR senilai 
Rp 500 juta
 GeRak: Kejati Harus Sidik Proyek Film Dokumenter BRR
Senin, 04 Pebruari 2008
Banda Aceh | Harian Aceh--Gerakan Anti Korupsi (GeRak) Aceh meminta Kejaksaan 
Tinggi (Kejati) Aceh untuk mengusut kasus proyek Film Dokumenter BRR bertema 
Pilkada Aceh.

Menurut LSM anti korupsi itu, proyek senilai Rp497.817.500 dari anggaran DIPA 
2006 tersebut diduga tanpa proses tender, sehingga merugikan uang negara.

Koordinator GeRak Aceh, Akhiruddin Mahyeddin, mengatakan tidak ditayangkan film 
dokumenter pada peringatan dua tahun tsunami, merupakan suatu pemborosan 
keuangan yang mengakibatkan kerugian negara.

“Kalau memang film itu selesai, namun tidak ditayangkan, itu tidak fiktif. 
Tapi, di situ terjadi pemborosan anggaran yang bisa menjurus ke arah KKN,” ujar 
Akhiruddin yang dihubungi Harian Aceh, Minggu (4/2).

Karenanya, dia meminta kejaksaan agar serius menyelidiki tentang sebab-sebab 
film tersebut tidak diputarkan pada peringatan kedua tsunami. “Kan bisa saja 
setelah selesai diproduksi, film tersebut tidak mencapai spek seperti yang 
telah disepakati, sehingga tidak jadi diputarkan. Namun SP2D dari KPPN sudah 
dicairkan, nah ini namanya pemborosan uang negara,” tegas Udin.

Selain itu, Akhiruddin juga mengingatkan jaksa agar menyelidiki prosedur 
pekerjaan proyek yang nilainya hampir Rp500 juta itu, yang diduga tanpa melalui 
proses tender.
“Kalau tanpa melalui proses tender, berarti proyek ratusan juga itu cacat 
hukum, karena melanggar Kepres 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan 
jasa,” tandas Udin.(rop)


 DPR Aceh: Usut Proyek Film Dokumenter BRR
Sabtu, 02 Pebruari 2008
Banda Aceh | Harian Aceh
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak aparat hukum agar mengusut tuntas 
kasus film dokumenter bertema Pilkada Aceh yang diduga fiktif. Pasalnya, kasus 
proyek BRR Aceh-Nias yang menelan anggaran DIPA 2006 sebesar Rp497.817.500 itu 
tidak bisa diselesaikan secara internal BRR karena sudah diketahui umum. 
Anggota Komisi C DPRA, Surya Darma, mengatakan Satuan Anti Korupsi (SAK) dan 
Badan Pengawas BRR tidak berwenang lagi menangani kasus dugaan fiktif proyek 
film dokumenter itu, karena kasus tersebut sudah diketahui umum.

“Seharusnya kasus itu sudah diselesaikan jauh-jauh hari secara internal oleh 
Badan Pengawas sebelum mencuat ke media massa. Namun, jika sudah diketahui 
umum, sudah menjadi hak aparat hukum untuk mengusutnya,” katanya.

Wakil rakyat dari Fraksi PKS itu menilai ada sikap pembiaran atau kelalaian di 
Badan Pengawas BRR terhadap stafnya yang terlibat dalam kasus proyek film 
dokumenter yang terjadi pada 2006 lalu.

“Kenapa kasus lama bagian dari temuan SAK saat itu, hingga kini belum ditindak 
lanjut secara konkret,” lanjutnya.

Dia juga melihat ada unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam proyek 
p

Re: [Lantak] NJAN BANDUM USAHA PENJAJAH DENGAN POLITIK DEVIDE ET EMPERENYA, WARISAN BEULANDA

2008-02-05 Terurut Topik BIAS AGAM


AWAKTJÔK OTONOMI NJAN PIH SAMA TJIT PEWARIS TAHTA
JAWA BELANDA LAGÉE SAUDARA LIPAYA.




--- husaini daud <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> - Original Message 
> From: omar puteh <[EMAIL PROTECTED]>
> To: Lantak@yahoogroups.com
> Sent: Monday, February 4, 2008 2:29:30 PM
> Subject: Re: [Lantak] NJAN BANDUM USAHA PENJAJAH
> DENGAN POLITIK DEVIDE ET EMPERENYA, WARISAN BEULANDA
> 
> Omar Putèh menulis: Hai Drs Hussaini Daud Sp, bèk
> peugot Pidiê Group di internet!  Enteuek hana meuho
> grop, roh meugrop lam  .
> 
> Anwar Ali  wrote: 
> Ide anda dalam menolak pikiran jahat Abu Takengon
> sudah oke tapi kenapa anda mencetuskan pikiran jahat
> yang tidak jauh berbeda dengan Abu Takengon?  Acheh
> wilayah, Peureulak, Meureuhom jaya, Pidie, Meureudu,
> Alas, Gayo, singkil dan sebagainya adalah khasnya
> nama atau sebutan untuk setiap wilayah Acheh -
> Sumatra. Nama-nama tersebut telah dirobah oleh
> penjajahan Indonesia dengan menggunakan nama mata
> angin: "Timur, Brat, Selatan, Utara, Tenggara, Brat
> daya dan sebagainya). Namun untuk wilayah Pidie
> khususnya, mereka tidak menemukan mata angin yang
> tepat. Itulah sebabnya yang satu itu tetap wilayah
> "Pidie
>  
> Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh
> tidah pernah melawan penjajah. Insya Allah
> dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh
> yang berasal dari Pidie agar anda dapat sadar,
> semoga.
> (Anwar - Acheh)  
>  
> [EMAIL PROTECTED] com, Wilayah 
> Peureulak  wrote:
> >
> > Assalamu,alaikum, wr,wb.
> > Kalau kita bicarakan tentang penindasan,kami di
> acheh timur penuh 
> dengan penindasan elit-elit politik,baik jakarta
> atau elit GAM 
> sendiri.Kalau elit politik Jakarta wajar kami di
> tintas , perempuan2 
> di perkosa di bunuh dengan tampa proses hukum,karena
> kami sudah 
> menganggap jakarta itu penjajah,penjajah akan
> membuat sesuka hatinya 
> atas anak jajahannya.Abu takengon harus ingat,begitu
> perjanjian 
> damai RI dan GAM di Helsinki.Malik Mahmud dengan
> heli datang ke 
> takengon Acheh tengah.Tetepi kami di Acheh timur,di
> waktu kompanyo 
> H2O dia datang untuk kompanyo,padahal basis GAM
> cukup kuat di 
> wilayah itu.Sekarang, apa yang keluar dari mulut2
> TNA bawahan di 
> Acheh timur.?Kami TNA bawahan di Acheh timur tidak
> di anggap oleh 
> elit-elit politik atasan GAM.yang ada hanyalah
> penghinaan bagi 
> kami,datang hanya untuk kompanyo H2O.Saya sendiri
> secara pribadi 
> cukup merasakan penghinaan itu dari Malik Mahmud dan
> Zaini Abdullah.
> > 
> > Abu Takengon,kalau kita bicara kan tentang
> propinsi baru di 
> Acheh,saya setuju dan setuju.Tetapi jangan propinsi
> ALA dan ABAS 
> saja.
> > Saya lebih setuju begini.. ...
> > 
> > Propinsi Acheh Tenggara.
> > Propinsi Acheh Selatan.
> > Propinsi Acheh Barat.
> > Propinsi Acheh Besar.
> > Propinsi Pidie,maaf pidie bukan Acheh,barangkali 
> pendatang.sampai hari ini tanggal 3/2/08 belum
> diresmikan 
> sebagai Acheh pidie.
> > Propinsi Acheh Tengah,Ibukota nya Takengon.
> > Propinsi Acheh Utara.
> > Propinsi Acheh Timur.
> > Propinsi Acheh Teuming. 
> > 
> > Bagai mana Abu take ngon ???
> > wassalam.
> > Teungku Peureulak.
> > 
> > Abu Takengon  
> wrote: Ass,
> > 
> > Teruslah maju wahai pejuang-pejuang ALA, jangan
> mundur 
> selangkahpun,
> > 
> > kalahkan dan hancurkan hegemoni Aceh Pungo, dan
> permalukan 
> Irwandi Yusuf
> > di depan mata Dunia International atas
> pernyataannya beberapa 
> waktu lalu di Koran Serambi
> > Indonesia yang menyatakan bahwa Aceh tetap Aceh
> dan Ia akan 
> melawan sekuat tenaga pemekaran provinsi ALA.
> > 
> > Permalukan Irwandi Yusuf di depan mata dunia
> internasional dengan 
> bukti bahwa keinginan pemekaran provinsi ALA
> > bukanlah semata-mata keinginan para elite politik
> yang haus 
> kekuasaan tapi merupakan kebutuhan Rakyat Gayo dan
> Rakyat-rakyat
> > lainnya yang tinggal di Tanoh Gayo dan sekitarnya.
> > 
> > Waspadalah terhadap suku sendiri yang menjadi
> antek-antek Bangsa 
> Aceh di Tanoh Gayo.
> > 
> > Waspadalah terhadap musuh dalam selimut, yang akan
> menggunting 
> dalam lipatan. kalau jumpa dengan suku sendiri yang
> > menjadi antek-antek Bangsa Aceh dan tidak
> mendukukung pemekaran 
> provinsi ALA, katakan kepada mereka
> > jangan menjadi penjilat, penjajah dan penindas
> suku sendiri.
> > 
> > Semoga Allah SWT meridhoi niat baik kalian untuk
> mengangkat 
> harkat dan martabat GAYO.
> > 
> > Wass,
> > Abu Takengon
> > The Bangsagayo Democratic Movement 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >  - - ---
> > Looking for last minute shopping deals? Find them
> fast with 
> Yahoo! Search.
> >
> 
> 
> Messages in this topic (4) Reply (via web post) |
> Start a new topic 
>  
> Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
> Change settings via email: Switch delivery to Daily
> Digest | Switch format to Traditional 
> Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use |
> Unsubscribe 
> 
> 
> 
> Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek,
> kalender og notisblokk.
> 

[Lantak] PIKIRAN PEUPAKE UREUENG LAGEE ABU TAKENGON DAN MITA SUNGKEK, NATJIT BAK SI LIPAYA

2008-02-05 Terurut Topik Anwar Ali
Sejatinya dalam melawan penjajah tentu seluruh Acheh, malah Acheh bansigom 
donya. Berubung penulis yang menamakan diri teungku Dipeureulak mendiskreditkan 
pidie, wajar kalau saya katakan tanpa Pidie Acheh takpernah melawan penjajah. 
Kalau yang saya katakan itu salah, silakan anda bantah dan buktikan. Kemudian 
Pemberontakan pertama digerakkan oleh Tgk Muhammad Daud Beureueh (Pidie) Yang 
ke dua sekarang ini digerakkan oleh Tgk Hasan Muhammad Ditiro (Pidie). Acheh 
terkenal dibawah seorang pemimpin yang bernama Iskandar Muda (juga orang 
pidie). Andaikata yang saya katakan ini tidak benar, silakan anda katakan 
menurut Lipaya sendiri, untuk apa dawa - dawi, cari gara-gara.  Andapun dulu 
pernah menghina Pidie tapi saya masih diamkan diri. Anda terlalu picik 
pikirannya, asik mencetuskan permusuhan saja hingga banyakn orang mencaci anda. 
Mencaci itu memang tidak baik tapi itu datangnya dari tingkah anda sendiri.

Kemudian anda mengatakan hendak menjelaskan filsafah Islam, system Islam, 
Ideology Islam dan Al Qur-an.  Silakan anda jelaskan, saya sangat ingin untuk 
melihatnya bagaimana buah pikiran anda. Itu lebih baik daripada asik meluruskan 
ekor kucing yang sangat tidak bermanfaat.

Tentang Rima yang anda tuduh Alauddin kalau memang bukan atau ya, ada urusan 
apa dengan saya? Kan nampak sekali kamu cari-cari sungkek. Kalau benar 
sebagaimana kamu anggap ada urusan apa kamu?  Lalu kamu katakan saya fitnah 
kamu?  Fitnah atau realita. Serangan anda macam anjing gila mengghujat Alauddin 
Umarov hingga menimpa kemuka sendiri, masih tersimpan, dimana  sudah menjadi  
kebiasaan kamu  menyindir  orang lain  di  akhir  tulisannya, ternyata  
bagaikan senjata  makan tuan. Dengan sindiran kamu kepada orang dari Sandnes, 
ternyata kamu jadi murtad, namun masih tidak sadar diri dan belum kamu tarik 
sampai hari ini, hingga membuat dirimu macam orang yang sudah busuk hati.

Lon hei Lipaya disebabkan kamu sendiri yang  mengatakan  bahwa  itu  nama  
penghormatan, tapi  ada  orang  kata  Limeureua.  Meurua biasadjih  padjoh 
bangke. Ingatnjan. . . . . . . 



omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> skrev:   
Omar Putéh menulis:
   
  Baiklah Drs Hussaini Daud Tobing Sp.  Coba baca ulang tulisan anda ini:
   
  Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan 
penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang 
berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga.
  (Anwar - Acheh.
   
  Dan sebelum saya berkesempatan menjelaskan apa itu falsafah Islam, apa itu 
sistem Allah, apa itu ideology Islam, apa itu al Quran sebagai pedoman hidup 
yang selalu kamu tulis ulang-berulang dan bagaimana kamu mengatakan yang kamu 
kenal si Rima Gulam Pawon atau si Rima Buya Laot sebagai bukan Alauddin 
Ziyadovich Umarov serta yang terakhir fitnah terhadap saya.
   
  Maka jawablah dengan segera apa yang Drs Husaini  Daud Tobing maksudkan 
dengan tulisan dibawah ini dengan catatan jangan lagi melemparkan kepada orang 
lain :
   
  Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan 
penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang 
berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga.
  (Anwar - Acheh.
   
  Saya sudah cukup dengan kasus ALA dan ABAS atau kasus Yusra Habib Abdul 
Gani!
  

Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Hai Li paya!!! Paken han kabaca dilee njeng dituleh le si Peureulak2000, 
bek meuka kadjungkat ladju. Dilon meukeusut meusaboh Acheh ban sigom donja. 
Hanmungken talawan Hendon njan meuseue geutanjoe dale tameugob-gob sabe 
keudroe-droe.   Lipaya, njeng hana meuho grop. Bit hana katusoe nandroe, lagee 
ureueng kabrok ate.  Lon hana kumita pake tapi katji sampoh mata dilee kabatja 
sigetreuk peue dituleh le Peureulaknjan ken batjut sahotjit lagee abu takengon, 
peubicah Acheh. 

omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> skrev:  Omar Putèh menulis: Hai Drs Hussaini 
Daud Sp, bèk peugot Pidiê Group di internet!  Enteuek hana meuho grop, roh 
meugrop lam .

Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
 Ide anda dalam menolak pikiran jahat Abu Takengon sudah oke tapi 
kenapa anda mencetuskan pikiran jahat yang tidak jauh berbeda dengan Abu 
Takengon?  Acheh wilayah, Peureulak, Meureuhom jaya, Pidie, Meureudu, Alas, 
Gayo, singkil dan sebagainya adalah khasnya nama atau sebutan untuk setiap 
wilayah Acheh - Sumatra. Nama-nama tersebut telah dirobah oleh penjajahan 
Indonesia dengan menggunakan nama mata angin: "Timur, Brat, Selatan, Utara, 
Tenggara, Brat daya dan sebagainya). Namun untuk wilayah Pidie khususnya, 
mereka tidak menemukan mata angin yang tepat. Itulah sebabnya yang satu itu 
tetap wilayah "Pidie
   
  Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan 
penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang 
berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga.
  (Anwar -  Acheh)  
   
  [EMAIL PROTECTED], Wilayah 
Peureulak <[EMAIL PRO

[Lantak] Vedr. «PPDi» Tak Ada Lagi Separatis Di A ceh

2008-02-05 Terurut Topik Anwar Ali
Hai Li paya   Njoe katanggapi bek gadoh kapeutupat njeng hana peureulee.
Teh  Ibrahim Syamsuddinnjan. Peue Lipaya galak otonomi atawa mardeka. Meuseue 
galak mardeka, tanjoe sjedara, tapi bek bungeh watee lon peuingat bek murtad 
meuseubab hana meuphom fungsi Qur-an. Njan singehle tatarek narit meupaloenjan, 
meuhan tapreh manteng trokn uwateueh uroe dudoe.  Pidie dan Peureulak nakeuh 
tanoh rintjong. Hana lon teupeue paken awak laen han dibri tanggapi tulesan 
Lipaya. Dipeugah le awak Acheh laen mulai dari Stavanger, Sandnes dan Oslo, 
neuanggap manteng ureueng pungo. Njoe meuah, ken lon marit.

Tji Lipaya kalen sagoedjeh, peue forward le Tgk Rima dan Agam Sidroe. Njan 
meumakna ka han Syiah, minimal awaknjan simpati keu Syiah. Seudangkan Alauddin 
Umarov anti keu Syiah. Lonnjoe insya Allah Syiah. Dan djeuet takalen awak kamoe 
hana pake ngen Sunni tapi hudep damai.  Sunni Lipaya nakeuh Sunni ortodox dan 
pitjik.
Lon lakee meuah bak sjedara laen kalon tanggapi sigetreuk, mudah-mudahan beusep 
ohnoe.

(Anwar - Acheh)




John Indiana <[EMAIL PROTECTED]> skrev:   
HAI BERAHIM KBS..JINO YAH KAH SOHARTA KA HANA LÉ
 TEUMA MENJO MANTONG MA KEUH.
 NYANKEU BAK MA KEUH KA MENGADU HAI
 PENGKHINAT BANGSA ACEH.
  
 Selasa, 05 Pebruari 2008 03:37 WIB 
  Tak Ada Lagi Separatis Di Aceh   Banda Aceh, WASPADA Online

Komite Peralihan Aceh (KPA) mengingatkan semua pihak, khususnya pusat; tidak 
ada hak bagi siapapun saat ini mengatakan masih ada separatisme di Aceh.

“Kini semua kelompok yang sebelumnya berseberangan telah tunduk kepada 
kesepakatan damai dan mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” 
Jurubicara KPA Ibrahim Syamsuddin kepada wartawan di Banda Aceh, kemarin. 

Pernyataan Ibrahim tersebut terkait dengan tindakan pemerintah pusat 
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 2007 tentang lambang daerah 
terlarang. “Ini bagian dari pengingkaran terhadap Memorandum of Understanding 
(MoU) Helsinki,” nilai Ibrahim.

Menurut Ibrahim, peraturan itu seakan menyiratkan masih adanya separatis di 
Aceh. “Kami tersinggung, ternyata selama ini masih dianggap separatis,” ujar 
Ibrahim. Terkait masalah itu, kata dia, KPA sependapat dengan Pemerintah Aceh 
untuk meminta Pemerintah Pusat mencabut aturan itu.  

Katanya, KPA sebagai tempat bernaung mantan kombatan GAM pasca damai menolak PP 
77/2007 itu. Pasalnya, dalam PP tersebut dinyatakan bendera dan logo bulan 
sabit sebagai lambang separatis Aceh. “Ini jelas-jelas tidak dapat diterima 
akal sehat,” sebut dia.

Dalam PP Nomor 77 Tahun 2007, khususnya Pasal 6 ayat (4) disebutkan bahwa 
lambang daerah tidak boleh mempunyai kesamaan dengan desain atau logo 
organisasi terlarang atau gerakan separatis di Indonesia. Sementara MoU 
Helsinki mengamanatkan perdamaian.

Menurut Ibrahim, setelah MoU Helsinki cerita itu telah berakhir, namun kemudian 
setelah perdamaian berjalan dua tahun ternyata pemerintah menerbitkan aturan 
itu dengan spesifik menyebut masih ada separatis dan lambangnya di Aceh. 

Ibrahim KBS menyesalkan keluarnya PP itu dan meminta pemerintah segera 
mencabutnya. “Pemerintah pusat tidak memahami esensi perdamaian atau sengaja 
menabrakkan kesepakatan damai dengan cara-cara seperti ini,” ketus dia.

Padahal, lanjut KBS, Aceh adalah daerah otonomi khusus. MoU dan UUPA jelas 
menyebutkan setiap aturan yang berhubungan dengan Aceh harus melalui konsultasi 
degan Pemerintahan Aceh. “Jadi, aturan ini jelas bertentangan degan UU yang 
lebih tinggi, dan ini jelas upaya mengebiri makna otonomi khusus dan 
Pemerintahan Aceh,” tukas dia.

Pria yang akrab disapa KBS ini menyebutkan kebijakan pemberlakuan PP 77/2007 
sangat kontraproduktif dengan semangat perdamaian. Karenanya, upaya sistematis 
kelompok ultranasionalis dalam tubuh Pemerintah Pusat untuk merusak suasana 
damai harus diwaspadai. 

Ditambahkan, menyangkut soal lambang atau lainnya, UUPA dengan jelas 
menyebutkan Aceh boleh menggunakan beberapa ke khasan seperti bendera atau 
hymne. “Maka PP 77 itu tidak layak diterapkan untuk Aceh dan harus dieleminir,” 
demikian Jubir KPA, Ibrahim Syamsuddin.(b05) 





-
Tokbilliga solresor  gratis reseguider! MSN Resor 
 
   

   
-

Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.