Re: Vedr. Re: [Lantak] NJAN BANDUM USAHA PENJAJAH DENGAN POLITIK DEVIDE ET EMPERENYA, WARISAN BEULANDA
Omar Putéh menulis: Baiklah Drs Hussaini Daud Tobing Sp. Coba baca ulang tulisan anda ini: Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga. (Anwar - Acheh. Dan sebelum saya berkesempatan menjelaskan apa itu falsafah Islam, apa itu sistem Allah, apa itu ideology Islam, apa itu al Quran sebagai pedoman hidup yang selalu kamu tulis ulang-berulang dan bagaimana kamu mengatakan yang kamu kenal si Rima Gulam Pawon atau si Rima Buya Laot sebagai bukan Alauddin Ziyadovich Umarov serta yang terakhir fitnah terhadap saya. Maka jawablah dengan segera apa yang Drs Husaini Daud Tobing maksudkan dengan tulisan dibawah ini dengan catatan jangan lagi melemparkan kepada orang lain : Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga. (Anwar - Acheh. Saya sudah cukup dengan kasus ALA dan ABAS atau kasus Yusra Habib Abdul Gani! Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hai Li paya!!! Paken han kabaca dilee njeng dituleh le si Peureulak2000, bek meuka kadjungkat ladju. Dilon meukeusut meusaboh Acheh ban sigom donja. Hanmungken talawan Hendon njan meuseue geutanjoe dale tameugob-gob sabe keudroe-droe. Lipaya, njeng hana meuho grop. Bit hana katusoe nandroe, lagee ureueng kabrok ate. Lon hana kumita pake tapi katji sampoh mata dilee kabatja sigetreuk peue dituleh le Peureulaknjan ken batjut sahotjit lagee abu takengon, peubicah Acheh. omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Omar Putèh menulis: Hai Drs Hussaini Daud Sp, bèk peugot Pidiê Group di internet! Enteuek hana meuho grop, roh meugrop lam . Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ide anda dalam menolak pikiran jahat Abu Takengon sudah oke tapi kenapa anda mencetuskan pikiran jahat yang tidak jauh berbeda dengan Abu Takengon? Acheh wilayah, Peureulak, Meureuhom jaya, Pidie, Meureudu, Alas, Gayo, singkil dan sebagainya adalah khasnya nama atau sebutan untuk setiap wilayah Acheh - Sumatra. Nama-nama tersebut telah dirobah oleh penjajahan Indonesia dengan menggunakan nama mata angin: "Timur, Brat, Selatan, Utara, Tenggara, Brat daya dan sebagainya). Namun untuk wilayah Pidie khususnya, mereka tidak menemukan mata angin yang tepat. Itulah sebabnya yang satu itu tetap wilayah "Pidie Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga. (Anwar - Acheh) [EMAIL PROTECTED], Wilayah Peureulak <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu,alaikum,wr,wb. > Kalau kita bicarakan tentang penindasan,kami di acheh timur penuh dengan penindasan elit-elit politik,baik jakarta atau elit GAM sendiri.Kalau elit politik Jakarta wajar kami di tintas , perempuan2 di perkosa di bunuh dengan tampa proses hukum,karena kami sudah menganggap jakarta itu penjajah,penjajah akan membuat sesuka hatinya atas anak jajahannya.Abu takengon harus ingat,begitu perjanjian damai RI dan GAM di Helsinki.Malik Mahmud dengan heli datang ke takengon Acheh tengah.Tetepi kami di Acheh timur,di waktu kompanyo H2O dia datang untuk kompanyo,padahal basis GAM cukup kuat di wilayah itu.Sekarang,apa yang keluar dari mulut2 TNA bawahan di Acheh timur.?Kami TNA bawahan di Acheh timur tidak di anggap oleh elit-elit politik atasan GAM.yang ada hanyalah penghinaan bagi kami,datang hanya untuk kompanyo H2O.Saya sendiri secara pribadi cukup merasakan penghinaan itu dari Malik Mahmud dan Zaini Abdullah. > > Abu Takengon,kalau kita bicara kan tentang propinsi baru di Acheh,saya setuju dan setuju.Tetapi jangan propinsi ALA dan ABAS saja. > Saya lebih setuju begini. > > Propinsi Acheh Tenggara. > Propinsi Acheh Selatan. > Propinsi Acheh Barat. > Propinsi Acheh Besar. > Propinsi Pidie,maaf pidie bukan Acheh,barangkali pendatang.sampai hari ini tanggal 3/2/08 belum diresmikan sebagai Acheh pidie. > Propinsi Acheh Tengah,Ibukota nya Takengon. > Propinsi Acheh Utara. > Propinsi Acheh Timur. > Propinsi Acheh Teuming. > > Bagai mana Abu take ngon ??? > wassalam. > Teungku Peureulak. > > Abu Takengon <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ass, > > Teruslah maju wahai pejuang-pejuang ALA, jangan mundur selangkahpun, > > kalahkan dan hancurkan hegemoni Aceh Pungo, dan permalukan Irwandi Yusuf > di depan mata Dunia International atas pernyataannya beberapa waktu lalu di Koran Serambi > Indonesia yang menyatakan bahwa Aceh tetap Aceh dan Ia akan melawan sekuat tenaga pemekaran provinsi ALA. > > Permalukan Irwandi Yusuf di depan mata dunia internasional dengan bukti bahwa keinginan pemekaran provinsi ALA > bukanlah semata-mata keinginan para elite politik yang hau
[Lantak] RE: [IACSF] GeRak: Kejati Harus Sidik Proyek Film Dokumenter BRR senilai Rp 500 juta ==> Sidik juga proyek BUku Sejarah
Omar Putéh menulis: Bagus sekali point kamu itu dandy koswaraputra, tolong internetkan bahan-bahan yang berhubungan dengan gagasan bodoh "Menulis Ulang Sejarah Achèh" Mengenai "permainan batu sembunyi tangan" versi Abu Takengon dan tulisan "hikayat-poh tèm" dari saudara Yusra Habib Abdul Gani, yang dimuat dalam Serambi Indonesia, biar saya yang akan selesaikan. Tetapi mau ditanyakan juga nama samaran ini: dandy koswaraputra, kenapa tidak ditulisakan sepertinya dandy kosworoputro? Atau mungkin lain-lain sejarah asal namanya? dandy koswaraputra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: File ini sudah saya forward ke teman saya di KPK untuk dipertimbangkan apakah perlu ditindak lanjuti. agamsidro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kukira bukan hanya proyek film, ada yang lebih penting dan heboh, proyek Buku Sejarah!!! Februari Tahun lalu buku sejarah Aceh revisi yang ditulis oleh sebuah tim raksasa dengan uang milyaran. Namun ini sudah February lagi. Setahun Buku itu belum namapk dimata. Mana serawan numpang nama yang telah menghabiskan banyak ang? Mereka melancong ke berbagai negeri dengan alas an mencari data!!! Nyatanya sampai saat ini buku itu tidak kunjung terwujud. Padahal kita menantikan buku sejarah edisi revisi yang akan mengungkapkan kebenaran sejarah dan menjadi pelajaran untuk menata hidup kita di masa yang akan datang> Atau kalau tidak, pemda tidak peduli, aktifis tidak berbeahi (karana tidak ada funding), bagaimana kalau kita di milis ini yang akan menulisnya kembali? Menulis ulang sejarah Aceh (Maaf, ini tidak ada kaitannya dengan Abu Takengon) From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of reza vahlevi Sent: Tuesday, February 05, 2008 12:17 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [IACSF] GeRak: Kejati Harus Sidik Proyek Film Dokumenter BRR senilai Rp 500 juta kalom siat-at lagoe. maken treb lueng bata maken meumasalah... - Original Message From: Mr Murizal <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 4, 2008 9:59:45 AM Subject: [IACSF] GeRak: Kejati Harus Sidik Proyek Film Dokumenter BRR senilai Rp 500 juta GeRak: Kejati Harus Sidik Proyek Film Dokumenter BRR Senin, 04 Pebruari 2008 Banda Aceh | Harian Aceh--Gerakan Anti Korupsi (GeRak) Aceh meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh untuk mengusut kasus proyek Film Dokumenter BRR bertema Pilkada Aceh. Menurut LSM anti korupsi itu, proyek senilai Rp497.817.500 dari anggaran DIPA 2006 tersebut diduga tanpa proses tender, sehingga merugikan uang negara. Koordinator GeRak Aceh, Akhiruddin Mahyeddin, mengatakan tidak ditayangkan film dokumenter pada peringatan dua tahun tsunami, merupakan suatu pemborosan keuangan yang mengakibatkan kerugian negara. Kalau memang film itu selesai, namun tidak ditayangkan, itu tidak fiktif. Tapi, di situ terjadi pemborosan anggaran yang bisa menjurus ke arah KKN, ujar Akhiruddin yang dihubungi Harian Aceh, Minggu (4/2). Karenanya, dia meminta kejaksaan agar serius menyelidiki tentang sebab-sebab film tersebut tidak diputarkan pada peringatan kedua tsunami. Kan bisa saja setelah selesai diproduksi, film tersebut tidak mencapai spek seperti yang telah disepakati, sehingga tidak jadi diputarkan. Namun SP2D dari KPPN sudah dicairkan, nah ini namanya pemborosan uang negara, tegas Udin. Selain itu, Akhiruddin juga mengingatkan jaksa agar menyelidiki prosedur pekerjaan proyek yang nilainya hampir Rp500 juta itu, yang diduga tanpa melalui proses tender. Kalau tanpa melalui proses tender, berarti proyek ratusan juga itu cacat hukum, karena melanggar Kepres 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa, tandas Udin.(rop) DPR Aceh: Usut Proyek Film Dokumenter BRR Sabtu, 02 Pebruari 2008 Banda Aceh | Harian Aceh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak aparat hukum agar mengusut tuntas kasus film dokumenter bertema Pilkada Aceh yang diduga fiktif. Pasalnya, kasus proyek BRR Aceh-Nias yang menelan anggaran DIPA 2006 sebesar Rp497.817.500 itu tidak bisa diselesaikan secara internal BRR karena sudah diketahui umum. Anggota Komisi C DPRA, Surya Darma, mengatakan Satuan Anti Korupsi (SAK) dan Badan Pengawas BRR tidak berwenang lagi menangani kasus dugaan fiktif proyek film dokumenter itu, karena kasus tersebut sudah diketahui umum. Seharusnya kasus itu sudah diselesaikan jauh-jauh hari secara internal oleh Badan Pengawas sebelum mencuat ke media massa. Namun, jika sudah diketahui umum, sudah menjadi hak aparat hukum untuk mengusutnya, katanya. Wakil rakyat dari Fraksi PKS itu menilai ada sikap pembiaran atau kelalaian di Badan Pengawas BRR terhadap stafnya yang terlibat dalam kasus proyek film dokumenter yang terjadi pada 2006 lalu. Kenapa kasus lama bagian dari temuan SAK saat itu, hingga kini belum ditindak lanjut secara konkret, lanjutnya. Dia juga melihat ada unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam proyek p
Re: [Lantak] NJAN BANDUM USAHA PENJAJAH DENGAN POLITIK DEVIDE ET EMPERENYA, WARISAN BEULANDA
AWAKTJÔK OTONOMI NJAN PIH SAMA TJIT PEWARIS TAHTA JAWA BELANDA LAGÉE SAUDARA LIPAYA. --- husaini daud <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > - Original Message > From: omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> > To: Lantak@yahoogroups.com > Sent: Monday, February 4, 2008 2:29:30 PM > Subject: Re: [Lantak] NJAN BANDUM USAHA PENJAJAH > DENGAN POLITIK DEVIDE ET EMPERENYA, WARISAN BEULANDA > > Omar Putèh menulis: Hai Drs Hussaini Daud Sp, bèk > peugot Pidiê Group di internet! Enteuek hana meuho > grop, roh meugrop lam . > > Anwar Ali wrote: > Ide anda dalam menolak pikiran jahat Abu Takengon > sudah oke tapi kenapa anda mencetuskan pikiran jahat > yang tidak jauh berbeda dengan Abu Takengon? Acheh > wilayah, Peureulak, Meureuhom jaya, Pidie, Meureudu, > Alas, Gayo, singkil dan sebagainya adalah khasnya > nama atau sebutan untuk setiap wilayah Acheh - > Sumatra. Nama-nama tersebut telah dirobah oleh > penjajahan Indonesia dengan menggunakan nama mata > angin: "Timur, Brat, Selatan, Utara, Tenggara, Brat > daya dan sebagainya). Namun untuk wilayah Pidie > khususnya, mereka tidak menemukan mata angin yang > tepat. Itulah sebabnya yang satu itu tetap wilayah > "Pidie > > Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh > tidah pernah melawan penjajah. Insya Allah > dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh > yang berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, > semoga. > (Anwar - Acheh) > > [EMAIL PROTECTED] com, Wilayah > Peureulak wrote: > > > > Assalamu,alaikum, wr,wb. > > Kalau kita bicarakan tentang penindasan,kami di > acheh timur penuh > dengan penindasan elit-elit politik,baik jakarta > atau elit GAM > sendiri.Kalau elit politik Jakarta wajar kami di > tintas , perempuan2 > di perkosa di bunuh dengan tampa proses hukum,karena > kami sudah > menganggap jakarta itu penjajah,penjajah akan > membuat sesuka hatinya > atas anak jajahannya.Abu takengon harus ingat,begitu > perjanjian > damai RI dan GAM di Helsinki.Malik Mahmud dengan > heli datang ke > takengon Acheh tengah.Tetepi kami di Acheh timur,di > waktu kompanyo > H2O dia datang untuk kompanyo,padahal basis GAM > cukup kuat di > wilayah itu.Sekarang, apa yang keluar dari mulut2 > TNA bawahan di > Acheh timur.?Kami TNA bawahan di Acheh timur tidak > di anggap oleh > elit-elit politik atasan GAM.yang ada hanyalah > penghinaan bagi > kami,datang hanya untuk kompanyo H2O.Saya sendiri > secara pribadi > cukup merasakan penghinaan itu dari Malik Mahmud dan > Zaini Abdullah. > > > > Abu Takengon,kalau kita bicara kan tentang > propinsi baru di > Acheh,saya setuju dan setuju.Tetapi jangan propinsi > ALA dan ABAS > saja. > > Saya lebih setuju begini.. ... > > > > Propinsi Acheh Tenggara. > > Propinsi Acheh Selatan. > > Propinsi Acheh Barat. > > Propinsi Acheh Besar. > > Propinsi Pidie,maaf pidie bukan Acheh,barangkali > pendatang.sampai hari ini tanggal 3/2/08 belum > diresmikan > sebagai Acheh pidie. > > Propinsi Acheh Tengah,Ibukota nya Takengon. > > Propinsi Acheh Utara. > > Propinsi Acheh Timur. > > Propinsi Acheh Teuming. > > > > Bagai mana Abu take ngon ??? > > wassalam. > > Teungku Peureulak. > > > > Abu Takengon > wrote: Ass, > > > > Teruslah maju wahai pejuang-pejuang ALA, jangan > mundur > selangkahpun, > > > > kalahkan dan hancurkan hegemoni Aceh Pungo, dan > permalukan > Irwandi Yusuf > > di depan mata Dunia International atas > pernyataannya beberapa > waktu lalu di Koran Serambi > > Indonesia yang menyatakan bahwa Aceh tetap Aceh > dan Ia akan > melawan sekuat tenaga pemekaran provinsi ALA. > > > > Permalukan Irwandi Yusuf di depan mata dunia > internasional dengan > bukti bahwa keinginan pemekaran provinsi ALA > > bukanlah semata-mata keinginan para elite politik > yang haus > kekuasaan tapi merupakan kebutuhan Rakyat Gayo dan > Rakyat-rakyat > > lainnya yang tinggal di Tanoh Gayo dan sekitarnya. > > > > Waspadalah terhadap suku sendiri yang menjadi > antek-antek Bangsa > Aceh di Tanoh Gayo. > > > > Waspadalah terhadap musuh dalam selimut, yang akan > menggunting > dalam lipatan. kalau jumpa dengan suku sendiri yang > > menjadi antek-antek Bangsa Aceh dan tidak > mendukukung pemekaran > provinsi ALA, katakan kepada mereka > > jangan menjadi penjilat, penjajah dan penindas > suku sendiri. > > > > Semoga Allah SWT meridhoi niat baik kalian untuk > mengangkat > harkat dan martabat GAYO. > > > > Wass, > > Abu Takengon > > The Bangsagayo Democratic Movement > > > > > > > > > > - - --- > > Looking for last minute shopping deals? Find them > fast with > Yahoo! Search. > > > > > Messages in this topic (4) Reply (via web post) | > Start a new topic > > Change settings via the Web (Yahoo! ID required) > Change settings via email: Switch delivery to Daily > Digest | Switch format to Traditional > Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | > Unsubscribe > > > > Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, > kalender og notisblokk. >
[Lantak] PIKIRAN PEUPAKE UREUENG LAGEE ABU TAKENGON DAN MITA SUNGKEK, NATJIT BAK SI LIPAYA
Sejatinya dalam melawan penjajah tentu seluruh Acheh, malah Acheh bansigom donya. Berubung penulis yang menamakan diri teungku Dipeureulak mendiskreditkan pidie, wajar kalau saya katakan tanpa Pidie Acheh takpernah melawan penjajah. Kalau yang saya katakan itu salah, silakan anda bantah dan buktikan. Kemudian Pemberontakan pertama digerakkan oleh Tgk Muhammad Daud Beureueh (Pidie) Yang ke dua sekarang ini digerakkan oleh Tgk Hasan Muhammad Ditiro (Pidie). Acheh terkenal dibawah seorang pemimpin yang bernama Iskandar Muda (juga orang pidie). Andaikata yang saya katakan ini tidak benar, silakan anda katakan menurut Lipaya sendiri, untuk apa dawa - dawi, cari gara-gara. Andapun dulu pernah menghina Pidie tapi saya masih diamkan diri. Anda terlalu picik pikirannya, asik mencetuskan permusuhan saja hingga banyakn orang mencaci anda. Mencaci itu memang tidak baik tapi itu datangnya dari tingkah anda sendiri. Kemudian anda mengatakan hendak menjelaskan filsafah Islam, system Islam, Ideology Islam dan Al Qur-an. Silakan anda jelaskan, saya sangat ingin untuk melihatnya bagaimana buah pikiran anda. Itu lebih baik daripada asik meluruskan ekor kucing yang sangat tidak bermanfaat. Tentang Rima yang anda tuduh Alauddin kalau memang bukan atau ya, ada urusan apa dengan saya? Kan nampak sekali kamu cari-cari sungkek. Kalau benar sebagaimana kamu anggap ada urusan apa kamu? Lalu kamu katakan saya fitnah kamu? Fitnah atau realita. Serangan anda macam anjing gila mengghujat Alauddin Umarov hingga menimpa kemuka sendiri, masih tersimpan, dimana sudah menjadi kebiasaan kamu menyindir orang lain di akhir tulisannya, ternyata bagaikan senjata makan tuan. Dengan sindiran kamu kepada orang dari Sandnes, ternyata kamu jadi murtad, namun masih tidak sadar diri dan belum kamu tarik sampai hari ini, hingga membuat dirimu macam orang yang sudah busuk hati. Lon hei Lipaya disebabkan kamu sendiri yang mengatakan bahwa itu nama penghormatan, tapi ada orang kata Limeureua. Meurua biasadjih padjoh bangke. Ingatnjan. . . . . . . omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Omar Putéh menulis: Baiklah Drs Hussaini Daud Tobing Sp. Coba baca ulang tulisan anda ini: Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga. (Anwar - Acheh. Dan sebelum saya berkesempatan menjelaskan apa itu falsafah Islam, apa itu sistem Allah, apa itu ideology Islam, apa itu al Quran sebagai pedoman hidup yang selalu kamu tulis ulang-berulang dan bagaimana kamu mengatakan yang kamu kenal si Rima Gulam Pawon atau si Rima Buya Laot sebagai bukan Alauddin Ziyadovich Umarov serta yang terakhir fitnah terhadap saya. Maka jawablah dengan segera apa yang Drs Husaini Daud Tobing maksudkan dengan tulisan dibawah ini dengan catatan jangan lagi melemparkan kepada orang lain : Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga. (Anwar - Acheh. Saya sudah cukup dengan kasus ALA dan ABAS atau kasus Yusra Habib Abdul Gani! Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hai Li paya!!! Paken han kabaca dilee njeng dituleh le si Peureulak2000, bek meuka kadjungkat ladju. Dilon meukeusut meusaboh Acheh ban sigom donja. Hanmungken talawan Hendon njan meuseue geutanjoe dale tameugob-gob sabe keudroe-droe. Lipaya, njeng hana meuho grop. Bit hana katusoe nandroe, lagee ureueng kabrok ate. Lon hana kumita pake tapi katji sampoh mata dilee kabatja sigetreuk peue dituleh le Peureulaknjan ken batjut sahotjit lagee abu takengon, peubicah Acheh. omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Omar Putèh menulis: Hai Drs Hussaini Daud Sp, bèk peugot Pidiê Group di internet! Enteuek hana meuho grop, roh meugrop lam . Anwar Ali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ide anda dalam menolak pikiran jahat Abu Takengon sudah oke tapi kenapa anda mencetuskan pikiran jahat yang tidak jauh berbeda dengan Abu Takengon? Acheh wilayah, Peureulak, Meureuhom jaya, Pidie, Meureudu, Alas, Gayo, singkil dan sebagainya adalah khasnya nama atau sebutan untuk setiap wilayah Acheh - Sumatra. Nama-nama tersebut telah dirobah oleh penjajahan Indonesia dengan menggunakan nama mata angin: "Timur, Brat, Selatan, Utara, Tenggara, Brat daya dan sebagainya). Namun untuk wilayah Pidie khususnya, mereka tidak menemukan mata angin yang tepat. Itulah sebabnya yang satu itu tetap wilayah "Pidie Renungkanlah dan sadarlah bahwa tanpa pidie, acheh tidah pernah melawan penjajah. Insya Allah dikesempatan lain akan saya urutkan pemimpin Acheh yang berasal dari Pidie agar anda dapat sadar, semoga. (Anwar - Acheh) [EMAIL PROTECTED], Wilayah Peureulak <[EMAIL PRO
[Lantak] Vedr. «PPDi» Tak Ada Lagi Separatis Di A ceh
Hai Li paya Njoe katanggapi bek gadoh kapeutupat njeng hana peureulee. Teh Ibrahim Syamsuddinnjan. Peue Lipaya galak otonomi atawa mardeka. Meuseue galak mardeka, tanjoe sjedara, tapi bek bungeh watee lon peuingat bek murtad meuseubab hana meuphom fungsi Qur-an. Njan singehle tatarek narit meupaloenjan, meuhan tapreh manteng trokn uwateueh uroe dudoe. Pidie dan Peureulak nakeuh tanoh rintjong. Hana lon teupeue paken awak laen han dibri tanggapi tulesan Lipaya. Dipeugah le awak Acheh laen mulai dari Stavanger, Sandnes dan Oslo, neuanggap manteng ureueng pungo. Njoe meuah, ken lon marit. Tji Lipaya kalen sagoedjeh, peue forward le Tgk Rima dan Agam Sidroe. Njan meumakna ka han Syiah, minimal awaknjan simpati keu Syiah. Seudangkan Alauddin Umarov anti keu Syiah. Lonnjoe insya Allah Syiah. Dan djeuet takalen awak kamoe hana pake ngen Sunni tapi hudep damai. Sunni Lipaya nakeuh Sunni ortodox dan pitjik. Lon lakee meuah bak sjedara laen kalon tanggapi sigetreuk, mudah-mudahan beusep ohnoe. (Anwar - Acheh) John Indiana <[EMAIL PROTECTED]> skrev: HAI BERAHIM KBS..JINO YAH KAH SOHARTA KA HANA LÉ TEUMA MENJO MANTONG MA KEUH. NYANKEU BAK MA KEUH KA MENGADU HAI PENGKHINAT BANGSA ACEH. Selasa, 05 Pebruari 2008 03:37 WIB Tak Ada Lagi Separatis Di Aceh Banda Aceh, WASPADA Online Komite Peralihan Aceh (KPA) mengingatkan semua pihak, khususnya pusat; tidak ada hak bagi siapapun saat ini mengatakan masih ada separatisme di Aceh. Kini semua kelompok yang sebelumnya berseberangan telah tunduk kepada kesepakatan damai dan mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Jurubicara KPA Ibrahim Syamsuddin kepada wartawan di Banda Aceh, kemarin. Pernyataan Ibrahim tersebut terkait dengan tindakan pemerintah pusat mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 2007 tentang lambang daerah terlarang. Ini bagian dari pengingkaran terhadap Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki, nilai Ibrahim. Menurut Ibrahim, peraturan itu seakan menyiratkan masih adanya separatis di Aceh. Kami tersinggung, ternyata selama ini masih dianggap separatis, ujar Ibrahim. Terkait masalah itu, kata dia, KPA sependapat dengan Pemerintah Aceh untuk meminta Pemerintah Pusat mencabut aturan itu. Katanya, KPA sebagai tempat bernaung mantan kombatan GAM pasca damai menolak PP 77/2007 itu. Pasalnya, dalam PP tersebut dinyatakan bendera dan logo bulan sabit sebagai lambang separatis Aceh. Ini jelas-jelas tidak dapat diterima akal sehat, sebut dia. Dalam PP Nomor 77 Tahun 2007, khususnya Pasal 6 ayat (4) disebutkan bahwa lambang daerah tidak boleh mempunyai kesamaan dengan desain atau logo organisasi terlarang atau gerakan separatis di Indonesia. Sementara MoU Helsinki mengamanatkan perdamaian. Menurut Ibrahim, setelah MoU Helsinki cerita itu telah berakhir, namun kemudian setelah perdamaian berjalan dua tahun ternyata pemerintah menerbitkan aturan itu dengan spesifik menyebut masih ada separatis dan lambangnya di Aceh. Ibrahim KBS menyesalkan keluarnya PP itu dan meminta pemerintah segera mencabutnya. Pemerintah pusat tidak memahami esensi perdamaian atau sengaja menabrakkan kesepakatan damai dengan cara-cara seperti ini, ketus dia. Padahal, lanjut KBS, Aceh adalah daerah otonomi khusus. MoU dan UUPA jelas menyebutkan setiap aturan yang berhubungan dengan Aceh harus melalui konsultasi degan Pemerintahan Aceh. Jadi, aturan ini jelas bertentangan degan UU yang lebih tinggi, dan ini jelas upaya mengebiri makna otonomi khusus dan Pemerintahan Aceh, tukas dia. Pria yang akrab disapa KBS ini menyebutkan kebijakan pemberlakuan PP 77/2007 sangat kontraproduktif dengan semangat perdamaian. Karenanya, upaya sistematis kelompok ultranasionalis dalam tubuh Pemerintah Pusat untuk merusak suasana damai harus diwaspadai. Ditambahkan, menyangkut soal lambang atau lainnya, UUPA dengan jelas menyebutkan Aceh boleh menggunakan beberapa ke khasan seperti bendera atau hymne. Maka PP 77 itu tidak layak diterapkan untuk Aceh dan harus dieleminir, demikian Jubir KPA, Ibrahim Syamsuddin.(b05) - Tokbilliga solresor gratis reseguider! MSN Resor - Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.