Hai Li paya!!!!   Njoe katanggapi bek gadoh kapeutupat njeng hana peureulee.
Teh  Ibrahim Syamsuddinnjan. Peue Lipaya galak otonomi atawa mardeka. Meuseue 
galak mardeka, tanjoe sjedara, tapi bek bungeh watee lon peuingat bek murtad 
meuseubab hana meuphom fungsi Qur-an. Njan singehle tatarek narit meupaloenjan, 
meuhan tapreh manteng trokn uwateueh uroe dudoe.  Pidie dan Peureulak nakeuh 
tanoh rintjong. Hana lon teupeue paken awak laen han dibri tanggapi tulesan 
Lipaya. Dipeugah le awak Acheh laen mulai dari Stavanger, Sandnes dan Oslo, 
neuanggap manteng ureueng pungo. Njoe meuah, ken lon marit.

Tji Lipaya kalen sagoedjeh, peue forward le Tgk Rima dan Agam Sidroe. Njan 
meumakna ka han Syiah, minimal awaknjan simpati keu Syiah. Seudangkan Alauddin 
Umarov anti keu Syiah. Lonnjoe insya Allah Syiah. Dan djeuet takalen awak kamoe 
hana pake ngen Sunni tapi hudep damai.  Sunni Lipaya nakeuh Sunni ortodox dan 
pitjik.
Lon lakee meuah bak sjedara laen kalon tanggapi sigetreuk, mudah-mudahan beusep 
ohnoe.

(Anwar - Acheh)




John Indiana <[EMAIL PROTECTED]> skrev:                                       
HAI BERAHIM KBS..........JINO YAH KAH SOHARTA KA HANA LÉ
 TEUMA MENJO MANTONG MA KEUH.........................
 NYANKEU BAK MA KEUH KA MENGADU HAI
 PENGKHINAT BANGSA ACEH.
  
 Selasa, 05 Pebruari 2008 03:37 WIB 
  Tak Ada Lagi Separatis Di Aceh           Banda Aceh, WASPADA Online

Komite Peralihan Aceh (KPA) mengingatkan semua pihak, khususnya pusat; tidak 
ada hak bagi siapapun saat ini mengatakan masih ada separatisme di Aceh.

“Kini semua kelompok yang sebelumnya berseberangan telah tunduk kepada 
kesepakatan damai dan mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” 
Jurubicara KPA Ibrahim Syamsuddin kepada wartawan di Banda Aceh, kemarin. 

Pernyataan Ibrahim tersebut terkait dengan tindakan pemerintah pusat 
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 2007 tentang lambang daerah 
terlarang. “Ini bagian dari pengingkaran terhadap Memorandum of Understanding 
(MoU) Helsinki,” nilai Ibrahim.

Menurut Ibrahim, peraturan itu seakan menyiratkan masih adanya separatis di 
Aceh. “Kami tersinggung, ternyata selama ini masih dianggap separatis,” ujar 
Ibrahim. Terkait masalah itu, kata dia, KPA sependapat dengan Pemerintah Aceh 
untuk meminta Pemerintah Pusat mencabut aturan itu.  

Katanya, KPA sebagai tempat bernaung mantan kombatan GAM pasca damai menolak PP 
77/2007 itu. Pasalnya, dalam PP tersebut dinyatakan bendera dan logo bulan 
sabit sebagai lambang separatis Aceh. “Ini jelas-jelas tidak dapat diterima 
akal sehat,” sebut dia.

Dalam PP Nomor 77 Tahun 2007, khususnya Pasal 6 ayat (4) disebutkan bahwa 
lambang daerah tidak boleh mempunyai kesamaan dengan desain atau logo 
organisasi terlarang atau gerakan separatis di Indonesia. Sementara MoU 
Helsinki mengamanatkan perdamaian.

Menurut Ibrahim, setelah MoU Helsinki cerita itu telah berakhir, namun kemudian 
setelah perdamaian berjalan dua tahun ternyata pemerintah menerbitkan aturan 
itu dengan spesifik menyebut masih ada separatis dan lambangnya di Aceh. 

Ibrahim KBS menyesalkan keluarnya PP itu dan meminta pemerintah segera 
mencabutnya. “Pemerintah pusat tidak memahami esensi perdamaian atau sengaja 
menabrakkan kesepakatan damai dengan cara-cara seperti ini,” ketus dia.

Padahal, lanjut KBS, Aceh adalah daerah otonomi khusus. MoU dan UUPA jelas 
menyebutkan setiap aturan yang berhubungan dengan Aceh harus melalui konsultasi 
degan Pemerintahan Aceh. “Jadi, aturan ini jelas bertentangan degan UU yang 
lebih tinggi, dan ini jelas upaya mengebiri makna otonomi khusus dan 
Pemerintahan Aceh,” tukas dia.

Pria yang akrab disapa KBS ini menyebutkan kebijakan pemberlakuan PP 77/2007 
sangat kontraproduktif dengan semangat perdamaian. Karenanya, upaya sistematis 
kelompok ultranasionalis dalam tubuh Pemerintah Pusat untuk merusak suasana 
damai harus diwaspadai. 

Ditambahkan, menyangkut soal lambang atau lainnya, UUPA dengan jelas 
menyebutkan Aceh boleh menggunakan beberapa ke khasan seperti bendera atau 
hymne. “Maka PP 77 itu tidak layak diterapkan untuk Aceh dan harus dieleminir,” 
demikian Jubir KPA, Ibrahim Syamsuddin.(b05) 





---------------------------------
Tokbilliga solresor  gratis reseguider! MSN Resor 
     
                               

       
---------------------------------

Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.

Kirim email ke