Refleksi : Pada umumnya kalau ada orang yang berjanji muluk-muluk sebelum Pemilu, apalagi bila sudah dikenal tingkah lakunya dan sekalipun orangnya adalah SBY, maka hendaklah disadari bahwa apa yang disemprot dari mulut sebagai janji adalah sepuhan lidah belaka, singkatnya tipu-muslihat, karena apa yang dijanjikan adalah tidak lain kehendaknya agar supaya dia dipilih mendududki kursi empuk yang penuh rejeki.
Setelah Pemilu tidak ada lagi yang disebut janji, tidak ada lagi jabat tangan dengan senyum manis. Jadi ibarat kata-kata mutiara: "habis manis sepah dibuang". Setelah pemilu kaum tukang catut ini akan sibuk kumpul harta atas untuk kepentingan pribadi. Begitulah siasat politikus penguasa NKRI http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=56310:simpatisan-tagih-janji-ts-sby&catid=13:aceh&Itemid=26 Monday, 05 October 2009 03:39 Simpatisan tagih janji TS SBY WASPADA ONLINE LANGKAHAN - Simpatisan pendukung Presiden SBY di desa Leubok Manee, pedalaman kecamatan Langkahan Aceh Utara menagih janji anggota tim sukses (TS) regional Aceh di Banda Aceh. Sebelum Pilpres 2009, TS menjanjikan mendapat sejumlah hadiah jika SBY menang, namun hingga kini janji itu masih sebatas angan. Keterangan dihimpun Waspada, menjelang pilpres April 2009, Aiyub Ibrahim, koordinator pendukung SBY di desa Leubok Manee, mendatangi sebuah kantor yang dipenuhi umbul-umbul dan poster SBY di kawasan Simpang Mesra, Banda Aceh. Ketika itu Aiyub bertemu seseorang bernama Yunus alias Pak Noeh yang mengaku anggota timses (TS) SBY untuk regional Aceh. "Usai memperkenalkan diri dan berbincang panjang lebar, Pak Noeh berjanji memberikan bola kaki lengkap sepatu serta dua set baju olahraga kepada pemuda Leubok Manee, jika SBY menang di desa ini. Bahkan saya sendiri, katanya, akan diberi uang satu juta. Tapi sampai sekarang janji itu belum terwujud. Padahal, berkat kerja keras dan dukungan para simpatisan, SBY menang mutlak di Leubok Manee," ungkap Aiyub Ibrahim, kepada Waspada, tadi malam. Pasca Pilpres, Aiyub mengaku sempat beberapa kali bolak-balik Langkahan-Banda Aceh demi menagih janji Pak Noeh, sekaligus sebagai upaya menutupi rasa malunya yang sudah terlanjur mengabarkan perihal hadiah itu ke para simpatisan. Alhasil, tetap nihil. Terakhir Aiyub malah mendapati kantor pemenangan SBY di bilangan Simpang Lima menuju Krueng Raya itu tutup. Pak Noeh sendiri menghilang entah kemana.