Yang seperti itu namanya, lempengan besi bekerja sama dengan palugodam. Andaikata lempengan besi tidak bersedia menahan hantaman palugodam, pastinya palugodam akan berputar-putar di udara. Makanya penindasan itu takpernah terjadi di udara. (Ali Syari'ati) Dewasa ini sebahagian lempengan besi setelah menderita pukulan palu godam berobah menjadi palugodam, namun secara tidak disadari palugodam itu juga tetap menghantam lempengan besi. Hanya posisi saja yang berobah.
Salaamun 'alaikum wr wbr ----- Original Message ---- From: Noevendra Dj <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, January 18, 2008 6:23:26 AM Subject: Bls: [IACSF] Satu tahun Irwandi-Nazar, pu yang kana? Beutoi tgk. Tarmizi..... . Tapi satu hal saja... "Tuhan tidak merestui hamba Nya dibohongi" jangn lupa juga Tgk. "Tuhan juga tidak ridha pada hamba2 Nya yang selalu sedia untuk dibohongi". Rubah Nasib bangsa mu............ ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ...!!! ----- Pesan Asli ---- Dari: Tarmizi Abdulghani <mukarramkmpd@ yahoo.com> Kepada: [EMAIL PROTECTED] com Terkirim: Jumat, 18 Januari, 2008 1:49:28 Topik: Re: [IACSF] Satu tahun Irwandi-Nazar, pu yang kana? Waktu Terus berjalan,tahun terus berganti namun nama-nama hari dan bulan tetap seperti itu juga selama dunia belum reda berputar, Apa Atjeh akan juga begitu, Hanya Berganti Nama kepala Pemerintahan dan wakil namun Sistim tetap menggunakan STL ( sabar,Tunggu dan Lihat ),sesudah 5 tahun nanti kan rakyat bisa pilih lain kalau kami tak berhasil, jadi rakyat Atjeh jadi manusia yang menanti-nanti, tunggu dan tunggu 5 Tahun sampai kiamat. Selagi rakyat masih menjadi hamba atau lamit yang meng amini penguasa selagi itu hidup Bansa Atjeh akan menderita, tapi jika rakyat bangkit untuk mengubahnya geutanyoe yakin Atjeh akan berubah. Mudahan Ureng Atjeh rajin menuntuk haknya untuk hidup sempurna dan senang seperti mana hidupnya para pengatur kebijakan dari hasil peluh Rakyat. Yakinkan lah sehebat mana pun propaganda yang di jalankan tetap akan ketahuan jika tidak di dasari kejujuran dan niat tulus untuk Rakyat, Tuhan Tak merestui hambanya di bohongi,.... . ......... ......... ..... Jangan-jangan sekenario Atjeh sedang berulang ke 1990 ( Phok Tembok nget meureumpoek Beusoe ) Saleum meucheen rahmat smur aceh rahmat <yahcut_amat@ yahoo.com> wrote: Assalammu`alaikum Jamaa`ah milist. Menjadi tidak adil kalau banyak anggota milist yang memberikan analisa kemudian dituduh beretorika, cang panah dan lain sebagainya. bukankah ketika kita menjustifikasi seseorang banyak retorika, kita juga sedang beretorika? Kalau hal demikian yang terjadi, maka demokrasi akan mati. semua disumbat dan akan dilarang atas nama kebanyakan retorika. Dan saat ini saya punya pertanyaan penting? Kenapa kita tidak mencoba memberikan coretan-coretan kecil tentang keberhasilan irwandi-Nazar selama setahun ini? Atau benar bahwa pemerintahan baru ini sudah menjadi sentralistik gaya orde baru, seperti yang dituduhkan Muntasir hamid, kader partai utama penyangga orde baru... Membingungkan memang kader partai orde baru menuduh mantan pemberontak melakukan pemerintahan ala orde baru. Atau pertanyaan saya juga akan dianggap retorika? Ka gawat menyoe meunan... wass Rahmat Djailani --- radja perdamaian <radja_perdamaian@ yahoo.com> wrote: > > Ya kita yang akan mendapatkan pelayanan publik, > kitakan bagian yang mendapatkan pelayanan, saya > lihat bahwa saat ini belum ada aturan yang jelas > sehingga apabila ada di antara kita melayangkan > surat atau apapun, kita hanya dikatakan pesan bapak > akan saya sampaikan ke atasan..... > > nah itukah yang dikatakan aturan...maka menurut > aku, harus ada aturan yang dibuat dalam > undang-undang atau qanun yang mengatur peran warga > atau si yang mendapatkan pelayanan dalam > memonitoring pelayanan publik.... > > Saleum DAMEe > > ----- Original Message ---- > From: | r i m a | <gulam.pawoun@ gmail.com> > To: [EMAIL PROTECTED] com > Sent: Thursday, January 17, 2008 12:22:23 PM > Subject: RE: [IACSF] Diskusi Pelayanan Publik > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Bisa saja, jika ada atau > maujud, maka pengkritisan lanjutan pastinya pada > kauantitas (cakupan) dan kualitas > aturan yang dibuat. Lebih jauh lagi, kita akan > bicara pada tema kemauan > kekuasaan untuk menyediakan dirinya dikendalikan/ > memenuhi aspirasi masyarakat, > disisi lain kita juga harus mengkaji > kesiapan/kemampuan masyarakat untuk memerintah > kekuasaan. > > > > > > Defini masyarakat juga > harus dibongkar-kembali, karena term “masyarakat” > selalu merujuk ke > kumpulan populasi manusia non-penguasa/ bukan > negara. Dimana beda-beda antara populasi > kekuasaan dan non-kekuasaan tidaklah seperti hitam & > putih, selalu saja ada > ruang abu-abu diantara keduanya. > > > > > > Mungkin bisa merujuk ke > grafik cilet-cilet dibawah ini: > > > > > > KEKUASAAN ------------ ------> > Vs <----------- - ----- PENENTANG > > > Organisasi Politik ------------ > > Vs <----------- - - Organisasi Politik > > > > Ormas + Thinktank ------------ -> > Vs <----------- - - Ormas + Thinktank > > > > Massa Pendukung ------------ ---> > Vs <----------- - -- Massa Pendukung > > > > > > Pada tingkatan 1, 2 dan > 3, opini aparatus negara-lah yang berada > ditengah-tengah dan menjadi rebutan antara > keduanya. Sementara ditingkatan massa bawah, massa > mengambang/apolitis lah yang > menjadi rebutan. > > > > > > Dari sini, kembali ke tema > masyarakat yang mengontrol kepemimpinan, > pertanyaanku sederhana saja, masyarakat > yang mana? > > > > > > > > > > > > From: [EMAIL PROTECTED] com > [mailto:IACSF@ yahoogroups. com] On Behalf Of radja > perdamaian > > Sent: Thursday, January 17, 2008 > 11:49 AM > > To: [EMAIL PROTECTED] com > > Subject: Re: [IACSF] Diskusi > Pelayanan Publik > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Kalau menurut aku gampang aja, > bikin peraturan yang bisa memberi peluang rakyat > untuk mengontrol jalannya > pelayanan publik ......bereskan > > > > > > salam DAMEe > > > > > ----- Original Message > ---- > > From: | r i m a | <gulam.pawoun@ gmail.com> > > To: [EMAIL PROTECTED] com > > Sent: Thursday, January 17, 2008 10:17:46 AM > > Subject: RE: [IACSF] Diskusi Pelayanan Publik > > > > > > > > > > > > > > > > > Tokoh-Tokoh > Aceh dan Indonesia pada umumnya hanya pinter > beretorika dan menjual teori-teori > dengan konsep-konsep yang tak pasti, makanya tak > salah jika > Indonesia hanya melahirkan para komentator-komentat > or, === message truncated === ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile. yahoo.com/ ;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! ____________________________________________________________________________________ Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs