http://www.serambinews.com/index.php?aksi=bacaberita&beritaid=35458&rubrik=1&kategori=2&topik=39

27/09/2007 10:02 WIB

Harimau Berhenti Menerkam ketika Azan Dikumandangkan 
* Kesaksian Pak Imam di Atas Pohon Pala 

[ rubrik: Serambi | topik: Bencana Alam ]


Allahuakbar... Allahuakbar... Harimau pun tersentak kaget dan sempat menjauh 
dari M Amin (50) ––korban yang sedang diterkamnya–– ketika mendengar suara azan 
dikumandangkan. Namun tak lama setelah itu, si “raja rimba” ini kembali 
memangsa tubuh korban hingga tewas.


ITULAH kesaksian Tgk Zulkarnain, yang menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri 
ketika sang harimau menerkam, membanting, dan mencabik-cabik tubuh pamannya 
itu, dalam kebun pala di kawasan pegunungan Alur Baneng, Desa Desa Gunung 
Rotan, Kecamatan Labuhan Haji Timur, Aceh Selatan, Minggu (23/9) lalu. “Sangat 
mengerikan sekali. Saya yang sedang berada di atas pohon pala tidak bisa 
berbuat apa-apa, dan hanya bisa menyaksikan tubuh paman dicabik-cabik binatang 
buas itu,” kata Tgk Zulkarnain kepada Serambi, Selasa (25/9) lalu. 

Tgk Zulkarnain yang sehari-hari bertugas sebagai imam shalat di Meunasah Desa 
Limau Saring, Kecamatan Labuhan Haji Timur, Aceh Selatan itu mengaku, 
seumur-umurnya baru kali ini ia melihat pemandangan yang sangat dramatis dan 
mengerikan itu. “Saya sedih tidak mampu berbuat banyak untuk menolongnya. Saya 
hanya bisa kumandangkan azan, yang waktu itu membuat harimau yang sedang 
mengamuk itu sempat kaget dan berhenti menerkam. Tapi, tak lama kemudian, 
harimau mengamuk lagi dan memangsa korban hingga tewas,” tambahnya. 

Detik-detik mendebarkan dan mengerikan itu bisa terekam dengan jelas lantaran 
Zulkarnain menyaksikan dari atas pohon pala dengan ketinggian sekitar 5 meter. 
Saat itu, Pak Imam sedang memetik buah pala, sedangkan pamannya, M Amin, berada 
di bawah pohon sambil membabat rumput untuk memudahkan mengumpulkan buah pala 
yang jatuh. 

Ketika ditemui di rumahnya di Desa Limau Saring, Peulumat, Zulkarnain tampak 
dalam keadaan trauma. Malah, dia seperti tak mampu menceritakan kronologis 
peristiwa yang cukup tragis menimpa sang paman yang juga bilal di meunasah desa 
setempat. 

Dengan mata berkaca-kaca, Tgk Zulkarnain menceritakan hari nahas itu dia 
bersama pamannya menuju kebun pala miliknya di kawasan Gunung Alue Baneng, Desa 
Gunung Rotan, yang membutuhkan waktu dua jam perjalanan atau sekitar 8 km dari 
Desa Limau Saring. Ia mengaku, biasanya pergi sendiri ke kebun memetik pala, 
tapi pada hari itu sang paman, M Amin, minta ikut untuk membantu memanen buah 
pala. 

Muncul tiba-tiba 

Menurut Tgk Zulkarnain, binatang buas ukuran besar itu muncul secara tiba-tiba 
dari semak-semak sekitar batang pala yang sedang dipanen. Ia mengaku terkejut 
dan gemetar ketika melihat si “raja rimba” tersebut muncul, sampai-sampai 
merasa hampir jatuh dari atas pohon pala yang sedang dipanjatnya. “Saya 
melihat, harimau itu kemudian menerkam paman dari arah depan. Persis, ketika 
paman yang waktu itu memakai topi dalam keadaan menunduk menebas rumput di 
bawah pohon pala,” katanya. 

Pada detik-detik sangat mendebarkan itu karena peristiwa semacam itu belum 
pernah disaksikan selama hidupnya, Zulkarnaian berdoa kepada Allah SWT seraya 
mengumandangkan Azan dari atas pohon pala dalam kawasan gunung yang ditutup 
hutan belukar itu. “Entah karena mendengar suara azan yang saya kumandangkan, 
saya melihat harimau itu meninggalkan korban. Tapi tak lama kemudian muncul 
lagi dan memangsa korban hingga tewas,” ujarnya. 

Tgk Zulkarnain mengakui bahwa ia baru turun dari atas pohon pala setelah 
beberapa warga datang ke kebunnya itu. Kawasan Kecamatan Labuhan Haji pun 
mendadak gempar ketika mendapat kabar, bahwa M Amin, yang juga bilal meunasah 
setempat tewas diterkam harimau. Informasi ini kemudian segera meluas sampai 
pusat kabupaten di Tapaktuan. Pencarian korban segera dilancarkan melibatkan 
lebih 200 warga plus sejumlah personil TNI dari Koramil Labuhan Haji Timur 
beserta prajurit TNI Kompi C Sawang Batalyon 115 Macan Leuer. 

Mayat korban baru ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB dalam posisi telungkup 
dengan kondisi mengenaskan, sekitar puluhan meter dari batang pala. Kecuali 
hati, semua isi perut, kaki sebelah kiri, pundak sebelah kanan serta kemaluan 
korban habis disantap si “raja rimba”. Korban meninggalkan seorang istri serta 
dua putra, satu putri dan satu cucu.(azhari/zainun yusuf) 

               RAJA RIMBA


      Sick of deleting your inbox? Yahoo!7 Mail has free unlimited storage.
http://au.docs.yahoo.com/mail/unlimitedstorage.html

Kirim email ke