Benarkah sebagaimana dikatakan Atjeh Lon Sayang itu? Maaf saya bukan tidak percaya tapi masih ragu. Soalnya tgk Suhadi Laweuengpun ikut berdukacita atas kepergiannya. Bagi saya Suhadi Laweueng termasuk okey orangnya, justru itulah saya merasa terkejut. Suhadi Laweueng berkata: "Saya melihat Bang Rufriadi adalah sebagai salah satu asset negara, di mana almarhum telah sangat banyak memberikan konstribusi terbaik bagi anak negeri ini. Maka dengan ini, saya dan sekeluarga merasa sangat kehilangan, apalagi almarhum banyak juga memberikan pelajaran dan nasehat yang baik bagi pribadi saya sendiri." Kalau benar sebagaimana dikatakan Atjeh Lon Sayang berarti yang dimaksudkan salah satu asset negara oleh Suhadi Laweueng adalah negara Hindunesia bukan negara Acheh - Sumatra, demikian juga ketika Suhadi Laweueng mengatakan: "sangat banyak memberikan konstribusi terbaik bagi anak negeri ini". Masya Allah dalam sekejab itukah orang kita hilang nasionalisme Acheh? Bayangkan kalau demikian, bagaimana guru-guru yang sedang mengajar di semua jenjang pendidikan di Acheh sekarang, masihkah mereka mengajarkan nasionalisme Acheh? Di UUPA, di media-media massa, di sekolah-sekolah dan di berbagai pertemuan dapat dipastikan kalau begitu semuanya menyuarakan nasionalisme Hindunesia, masya Allah. Meuputa-puta lam uruek set lagee keuleudee. Njan peue alasanlom kamerat??? Meunje peng gadeh djanggot, meunje eungkot lagee miee kadeuek lhee uroe Atjeh Lon Sajang <[EMAIL PROTECTED]> skrev: http://serambinews.com/index.php?aksi=bacaberita&beritaid=29670&rubrik=2&kategori=7&topik=57 Hari ini adalah hari dinaikkan bendera merah putih setengah tiang, disebabkan kepergian seorang kuli kuntoro di BRR. Sabab handjeut meunafah le raja that gadji di BRR dan sabe padjoh sie kameng ngon djep kupi keuntal di Solong Jasa Ayah Ulee Kareng. Njan buruh-buruh BRR kuli kuntoro njang laen beuhati-hati bek sagai tuwo keu Allah Taala. Njan tiep uroe tuhan tapadjoh hak Bansa Atjeh njang mantong meundeurita dum di mijub tenda dan sosah lam nanggroe, hana tasangka-sangka kababa kireuh dum. Njan pue pasai baro 33 thon umu tiba-tiba ka baba kireuh. Njan pih baro woe djak meulantjong u lua nanggroe ngon hak aneuk jatim ngon inong balei di Atjeh. Ingat hai meutuah mandum, bek le ikot kuntoro djawa njan. Mulai djinoe kadjeut prang djawa kuntoro botak njan bek le djak ikot djih peuabeh hak aneuk jatim piatu ngon inong balei. Njan kalon lawet njoe djeut keu tokoh lam hai bila rakjat djipeugah droe djih. Ban meutumei tumpok djidjok lek djawa kuntoro ka seungap lam sagoe dapu BRR. Njan hai tokoh geukheun. INGAT-INGAT WAHE O BUNGONG, DJOH GOHLOM KEUNONG REUNTJANA DONJA............. SOE LOM GILIRAN LHEUH NJOE???????????? TURUT BERDUKA CITA: BAPAK KUNTORO BOTAK KETURUNAN BELANDA DI PULAU JAWA BAPAK KEUTURUNAN BEULANDA AMPON MAN DI ACEH BAPAK BENIH BELANDA DI DELI TWK MIRZA KEUMALA SEKIAN DAN SALAM HORMAT ---------------------------------
--- Anwar Ali < [EMAIL PROTECTED]> wrote: Nampaknya agak banyak email yang mengucapkan selamat jalan kepada saudara Rufriadi. Saya sendiri tidak mengenalnya apakah dia itu orang beridiology Islam atau Pancasila, semoga beliau termasuk orang yang beridiology Islam. Disebabkan saya tidak mengenal persis bagaimana sepakterjangnya maka saya tidak punya komentar apapun menyangkut kematiannya. Dalam kesempatan ini perlu kita ambil i'tibar bahwa semua manusia pasti akan menemui kematian, tinggallagi waktu dan tempat yang tepat tidak dapat dijangkau manusia biasa. Pepatah Acheh mengatakan."Bek tasangka u akan rhet watee riek, u groh le tjit njeng rhet". Terjemahan melayunya:" Jangan disangka kelapa akan jatuh ketika riek, kelapa mudapun banyak yang jatuh". Artinya mati itu bukan saja menimpa orang yang sudah tua usianya tapi orang mudapun banyak juga yang mati. Apakah mati berdarah dalam perjuangan , mati di bunuh orang, mati disebabkan penyakit tertentu atau mati dengan tiba-tiba sebagaimana Rufriadi itu. Justru itu ingatlah wahai saudaraku bangsa Acheh bahwa andaikata kita mati dalam keadaan berjuang karena Allah pasti kita diampuni dari segala dosa dimasa lampau kendatipun tidak seorangpun berdoa kepada kita agar Allah mengampuni dosa kita serta ditempatkan Allah dalam Sorga. Namun andaikata kita mati dalam sepakterjang yang berlawanan dengan pejuang kebenaran atau dulu pernah berjuang tapi tidak berhasil mempertahankan esensi tersebut hingga kita berbalik menjadi basyar kembali, kita pasti akan dimasukkan Allah dalam Neraka, (na 'uzubillahi minzalik) kendatipun sepenuh dunia ini berdoa kepada kita agar diampuni dosanya. Apabila kita termasuk katagori yang terakhir ini berarti kita tidak termasuk pejuang asli tapi kita dulu berjuang untuk kita sendiri bukan untuk membela kaum dhu'afa. Mungkin timbul pertanyaan, apakah kalau begitu tidak ada gunanya berdoa? Pastinya doa itu sangat berguna sebagaimana firman Allah: "Waiza saalaka 'ibadi 'anni, fainni qarib. Ujibud dakwatidda'i iza da'ani, fal yastajibuli, wal yukminubi, la'allahum yarsyudun". Terjemahan bebas:" Apabila ditanya engkau (wahai Muhammad) akan daku.oleh hambaku, (katakanlah) sesungguhnya aku dekat. Aku akan memperkenalkan setiap doa hambaKu apabila (hambaku) berdo'a. (Tapi) hendaklah mereka itu memenuhi seruanKu dan (benar-benar) beriman kepadaKu. Mudah-mudahan mereka mendapat kemenangan. Nah! Yang perlu kita pertanyakan disini apakah kita termasuk orang yang memenuhi seruan Allah dan benar benar beriman kepada Nya atau hanya beriman dimulut saja. Perlu kita ketahui bahwa ketika Rasulullah meninggal dunia tidak ada orang yang berdoa dirumahnya, kecuali orang menangis, yaitu anaknya sendiri Fatimah Az Zahara sampai bengkak matanya. Lucunya di Acheh terkenal sebuah lagu: " Nabina neu wasiet nibak geutanjoe Han geubi moe-moe bak ureueng mate Meunje nathat weueh inseueh that sajang Neutjok Quru-an kaalam neubatjale" Lagu ini berasal dari sebuah hadist palsu (hikajat musang, pakek istilah Muhammad A l Qubra) Peristiwa sebenarnya: Suatu hari Rasulullah melewati kuburan orang Yahudi dimana isterinya sedang menangis diatas kuburan suaminya. Rasulullah mengatakan kepada kaum Muslimin yang juga turut menyaksikannya bahwa orang tersebut menangis sedangkan suaminya dalam kubur diazab Allah. sebahagian kaum Muslimin keliru memahami maksud Rasulullah. Suatau hari Ibnu Umar (Abdullah bin Umar) berkata dalam ceramahnya bahwa kita tidak boleh menangisi orang mati disebabkan akan disiksa Allah sebagaimana kata Rasulullah. Aisyah menegur Ibnu Umar:"Bukan demikian hai Ibnu Umar. Tidak ada sebab 'akibat antara isteri yang menangis diatas kuburan dengan suami yang disiksa dalam kubur. Disiksanya orang dalam kubur bukan disebabkan menangisnya isteri tapi disebabkan suaminya itu orang Yahudi. Penjelasan Aisyah sesuai realitanya bahwa justru anak kesayangan Rasulullah sendiri yang menangisi kematiannya. Ironisnya justru pendapat Ibnu Umar yang keliru yang diyakini di Acheh dan juga di berbagai negara yang penduduknya mayoriras Islam. Akibatnya Al Qur-an sebagai hudallinnas (Petunjuk bagi manusia atau orang hidup) sudah di fungsikan hanya sebagai bacaan buat orang mati. Sementara anak yatim yang ditinggalkan orang tuanya terpaksa melayani pembaca Qur-an itu dengan kenduri, kendatipun masa depan mereka membutuhkan dana namun tidak mencukupi. Ada satu lagi yang aneh bin ajaib: Ketika Neil Amstrong naik ke Bulan dengan pesawat Apolo ihda 'asyara, tersiar kabar dengan derasnya bahwa beliau masuk Islam setelah mendengar suara Nabi Muhammad diantara bermacam suara lainnya. Menurut kabar burung itu bahwa semua suara dapat didengar kembali di angkasa lepas. Sebagai follow up nya dari kabar itu, MH Ainun Najib jebolan pesantren di Jawa sempat menggubah sebuah lagu berkenaan Neilm Amstrong masuk Islam, malah kaset tersebut masih beredar dipasaran sampai hari ini saya kira. Anehnya ketika Neil Amstrong singgah di Singapore, beliau menyatakan bahwa tidak pernah masuk Islam. Demikianlah keanehan sering muncul dikalangan kita ummat Islam yang sering bertentangan dengan kebenaran sejati. Demikianlah saudaraku, semoga kita mendapat hidayah dari Allah swt hingga kita mampu berfikir vsecara benar dalam beragama. Aamin yaa Rabbal 'aalamin. anwr,- suhadi laweung <[EMAIL PROTECTED]> skrev: INNALILLAAHI WAINNA ILAHIRRADJI'UN Turut berdukacita atas berpulangnya ke Rahmatullah sahabat kita Rufriadi SH, pada 29 Mai 2007, jam 23. 00 wib di RSUZA Banda Aceh. Semoga arwah Almarhum mendapatkan tempat yang sangat layak di sisi Allah swt, kami akan mengenang segala jasanya yang telah sangat berbuat baik kepada ummat, terutama sekali ketika almarhum berposisi sebagai pejuang HAM bagi kemanusiaan ketika Aceh dililit konflik senjata berkepanjangan. Saya melihat Bang Rufriadi adalah sebagai salah satu asset negara, di mana almarhum telah sangat banyak memberikan konstribusi terbaik bagi anak negeri ini. Maka dengan ini, saya dan sekeluarga merasa sangat kehilangan, apalagi almarhum banyak juga memberikan pelajaran dan nasehat yang baik bagi pribadi saya sendiri. Sekali lagi harapan dan doa kita semua kepada Allah swt semoga Almarhum Rufriadi mendapatkan tempat yang sangat layak di sisi Allah swt. Amin Ya Rabbal'alamin. Salam duka cita Suadi Sulaiman Laweueng dan Keluarga ----- Original Message ---- From: bustami arifin <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 30, 2007 10:52:35 AM Subject: [IACSF] RUFRIADI, SH MENINGGAL DUNIA Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Saya dan Keluarga Besar FEDERASI KONTRAS,Turut berduka cita se dalam-dalamnya, atas meninggalnya RUFRIADI, SH. Semoga apa yang diperjuangkannya tidak pernah berhenti seiring kepergiannya. Bustami Arifin ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _Pinpoint customers who are looking for what you sell. http://searchmarket ing.yahoo. com/ --------------------------------- Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos more.