Nampaknya hiburan itu memasuki dimensi apasaja termasuk dimensi tulis-menulis sebagaimana yang sedang terlibat dalam dialog ini. Ada kawan yang mengira kacamata malaikat itu untuk menumbuhkan nafsu makan atau nafsu "batin" dimana kalau dipakai pada kerbau dapat menambahkan nafsunya untuk melahap rumput coklat yang nampak hijau (baca kacamata benaran yang berwarna hijau). Ada juga yang menduga kalau kacamata itu digunakan kepada orang tua yang kurang nafsu batinnya dapat mengghidupkan kembali Maafkan saya yang tidak ingin menyentuh perasaan kawan diskusi tapi kemnbali kepaqda pencetusnya sendiri yaitu Adi Warsidi wartawan Acehkita.com. Apakah yang dimaksudkan Adi Warsidi itu benar sebagaimana yang dimaksudkan 2 versi diatas? Menurut hemat saya Warsidi bermaksud untuk menggambarkan demikian bobroknya orang-orang yang bekerja dalam lembaga BRR Acheh - Nias itu. Warsidi mengatakan tidakdapat dilihat kecuali memiliki "kacamata" Malaikat. Apabila kacamata tersebut dipoakai Warsidi dia akan nampak semua orang didepannya sebagai binatang bukan manusia. Yang pertama sekali tentunya kacamata itu diarahkan kehadapan Kuntoro dan stafnya, hingga yang dilihat Adi Warsidi bukan manusia tapi kerbau atau lembu dari kepala sampai kaki. Dalam versi ini saya sependapat dengan Adi Warsidi tapi masih ada suatu hal yang perlu dianalisa dengan kacamata Idiology. Melalui kacamata Idiology, warsidi keliru 180 derajat. Sepertinya Warsidi hendak mengatakan bahwa sebagaimanusia wajar saja melakukan kesalahan sebagaimana Kuntoro cs. Di Acehkitacom tgl. 22 April 2007 Warsidi menulis:"Lalu siapa yang salah dalam perilaku mesum di Aceh: hukum cambuk, anak muda, orang tua, arus globalisasi, pendidikan, pejabat, pemerintah, pengangguran atau agama yang kelewat dangkal. Mungkin juga tak ada yang salah, semuanya manusiawi, ketika sebuah generasi mengikuti generasi sebelumnya, soal mesum." Warsidi menganggap kesalahan itu manusiawi. Istilah manusiawi seringkali digunakan penguasa Hindunesia untuk menutupi kesalahan mereka. Mereka juga sering mengatakan: "Saya ini kan bukan Malaikat". Mereka menganggap bahwa manusia itu wajar melakukan kesalahan, yang tidak melakukan kesalahan dalam dugaan mereka hanya para Malaikat saja. Mereka ini mengira bahwa kedudukan manusia berada dibawah Malaikat. Disinilah kekeliruan mereka. Kalau ada manusia yang kedudukannya dibawah malaikat, bukanlah manusia tapi "basyar" pakai istilah DR 'Ali Syari'ati, Idiolog yang belum duanya sampai hari ini. Basyar adalkah makhluk yang sekedar berexistensi, mereka tidak mampu beresensi. Ingatlah ketika para Malaikat bernegosiasi dengan Manusia yang kala itu diwakili Adam. Para Malaikat mengaku keunggulan Adam (manusia) hingga sujut kepadanya (Q.S. 2: 30 - 34). Ini membuktikan bahwa manusia yang benar-benar beriman lebih tinggi derajatnya dengan para Malaikat. Sekali lagi manusia yang benar-benar beriman bukan manusia yang bersatupadu dalam system Hindunesia Hipokrit dan Zalim, termasuk mereka yang sekarang berada di Acheh melakukan manipulasi hak kaum dhu'afa dengan dalih "Gaji" sementara kaum dhu'afa merintih di tenda-tenda, di gubuk derita dan dirumah-rumah yang tidak sempurna akibat sepakterjang Kuntoro cs. Jadi takperlu melihat dengan kacamata Malaikat untuk melihat ketimpangan orang-orang yang bersatupadu dalam system Hindunesia Hipokrit dan Zalim tapi lihatlah dengan kacamata Manusia yang beriman. Hal ini mustahil dilihat oleh Adi Warsidi andaikata dia itu tidak termasuk dalam golongan orang yang benar-benar beriman. Justru itulah dia kata bahwa andaikata memiliki kacamata Malaikat akan nampak semua orang itu bukan manusia tapi binatangsemuanya. Sepintas kekeliruan Adi Warsidi hanya sedikit saja tapi sesungguhnya sangat fatalo ketika kita hadapkan kepada Idiology Islam. Ketika manusia dibangkit nanti, akan dihadapkan kepada hanya dua tempat yang sangat kontraversi atau bertolak belakang yaitu Syurga dan Neraka. Setelah Allah memutuskan sebahagian masuk Syurga dan sebahagian lainnya masuk neraka, mereka itu kekal selama-lamanya. Maksudnya tidak ada pihak yang telah masuk neraka untuk dimasukkan kembali ke dalam Syurga. Ini merupakan ketentuan Allah dan keyakinan manusia yang benar.-benar beriman. Justru itulah mereka sangat takut azab Allah sa'æat di Dunia hingga tidak berani melanggar perintah Allah. Sementara sebahagian orang 'alim beranggapan bahwa setelah sebahagian manusia dimasukkan dalam Neraka sesuai dengan tingkat kesalahannya, lalu dimasukkan kedalam Syurga kembali setelah bersih dari dausa. Ini merupakan asumsi yang sangat fatal. Justru banyaknya manusia yang beranggapan seperti itulah, mereka tidak begitu takut melakukan kesalahan di Dunia ini dengan perhiutungan bahwa walkaupun dibakar dalam Api Neraka akan dimasukkan kembali nanti ke dalam Syurga. Ampunan Allah pasti ada tapi sebelum diputuskan kemana seseorang itu dimasukkan, bukan setelah dimasukkan ke dalam neraka. Syurga adalah tempatnya bagi manusia-.manusia sejati (baca orang-orang yang benar-benar beriman) bukan Basyar (baca orang-orang yang bersatupadu dalam system Thaghut dimanapun di seluruh Dunia, kecuali taqiah. Sebahagian orang-orang 'alim palsu malah menganggap bahwa Para Imam dan Rasulpun berada dibawah derajat Malaikat. Mereka berasumsi demikian disebabkan mereka tak mampu melihat sosok para Malaikat. Mereka lupa kalau Jin, Iblis dan Syaithanpun tidak mampu mereka lihat sosoknya atau tubuhnya. Kedua makhluk itu (baca Jin dan Malaikat) bahan bakunya terdiri dari materi yang bukan benda padat (baca api dan sinar). Justru itulah kita manusia yang bahan bakunya tanah tak mampu melihatnya kecuali saat-saat yang diperkenankan Allah. Barakallaahu li walakum salam Damai dan Merdeka http://www.acehkita.com/index.php?dir=news&file=detail&id=1800
MTA Aceh <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Kaleuh lon peugah bak droeneuh bek neu peugah-2 lee peukara kaca mata malaikat nyan, gara-gara tapeugah nyan na ureung nyang bungeh keu lon. Ka jipeugah kubeu lon ka meuhajat keu kacamata malaikat nyang na bak droeneuh, nyan ka susah droe-2neuh? Teuma ji Tgk. Uma meutuwah? tulong neupeusampoe bak tgk adi warsidi, krn gobnyan nyang peugah kacamata nyan, meu kutu'oh tan lon nyan. Memang menyoe peukara seumeuseup cit mangat, tapi meupaloe. Kon meunan? Landok ureueng cit bak inoeng, abeh meukeunong beuret disuba, landok akai cit ka meukunong, meunyoe digunong kon laot raya ba. hehe Ci cuba NYak Uma Puteh tanyong bak Tgk. Adi Warsidi, pue na mantong kaca mata malaikat nyan, kirem saboh keu Nyak Uma beh? Bek galak keu kubeu jagat. hehehe Blah deh laot takirem saleum, uteun meurangkeum hana soe suba. Blah noe laot teuntee lam nanggroe, Ureueng that paloe buet tan jih subra. Oce zeeeh.... omar puteh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Meunyoë miseue MTA Aceh na leumo atawa keubéë njang han djitém sagai-sagai lé djipadjoh naleueng 'tho, tetapi beusabée naleueng idjo, maka njan ka that meuhadjat leumoë atawa keubéë MTA Aceh-njan keu katja mata, lagèe katja mata njang saban dalam ilusi MTA Aceh-njan. Deungôn ta-pengui katja matanjan, maka leumoë atawa keubée MTA Aceh-njan akan mulai djirôt banmandum naleueng njang na dikeue mata-katja matanyan, sabab kadeueh banmandum naleueng ka idjo. Dan saboh treuk, tjènto meu'kheun ke leumoë atawa keubée meukatja mata nakeuh, njan untôk ta 'khen ke ureung-ureung tuha njang matong galak but "meu-inong" atawa meugaya lagèe play boy: Ban na pèng (katja mata) banmandum "njan" djipandang "idjo", djih ka dji kira ladju "ayam jantan". Kon meunan sjèedara Nasir Usman Miskin dari Danmark? MTA Aceh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hei Tgk Adi Wartawan yg hampir senior, bek lagee Adi-adi yang laen lah, ban talo ka peugah bubar, ka meunoe ka meudeh, ujong-ujong jih ka meunan. hehehehe. Pakek laju kaca mata malaikat nyan, teuma meunyo kaca mata malaikat nyan tapeusok bak leumo dan keubeu maka leumo dan keubeu akan deuh bak jih "Yang leumo dan keubeu lagee manusia, dan manusia akan jeut keu keu awak nyan". Teuma sigo-2 neu kalon gaki dan jaroe droenh, pue nadeuh gaki leumo atwa kubeu. hehehe... nyan ban... peukara donya cit meunan. Lagee sumantong, eh jih ji meugantung droe, ta jok kaso han jitem jih, krn mmg ka meunan peuneujeut. Ureueng kabeeh raya pruet dum, beh pane ek geujak keunoe-keudeh, meunyo kon geu hue-hue atanyan. bubar...? jak lom manda ceh... --------------------------------- You snooze, you lose. Get messages ASAP with AutoCheck in the all-new Yahoo! Mail Beta. --------------------------------- Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when. --------------------------------- Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta. --------------------------------- Klaustrofobisk innboks? Få deg en Yahoo! Mail med 250 MB gratis lagringsplass http://no.mail.yahoo.com