Benar apa yang anda katakan bahwa Indonesia belum iklas mengimplementasikan MoU Helsinki. Lihat saja bagaimana mungkin mereka masih menipu kita melalui UUPA yang otonomi itu. Menurut MoU Helsinki Acheh dan Indonesia hidup sejajar, kecuali 6 wewenang masih dimiliki Indonesia namun mereka masih saja mengambil semuanya.Mereka tetap saja memasukkan Acheh dalam bingkai mereka. Ironisnya sekarang bukan saja orang Indonesia tapi orang Acheh juga sudah diam seribu satu bahasa kendatipun mereka tau kita sudah ditipu lagi. Perhatikanlah bagaimana suara mereka di Acehkita.com, Aceh institute, sebahagian pejabat yang muncul paska MoU Helsinki seperti Munawarliza Laweueng. Mereka dengan jelas bersuara lantang bahwa Acheh sebagai propinsi, Acheh sebagai sebuah suku, Acheh sebagai daerah rawan dalam bingkai Indonesia.Adakah ini sesuai perjanjian Helsinki? Apa urusan mereka mengatakan kita rawan? Bukankah kita bisa membalasnya dengan mengatakan bahwa mereka itu penjajah? Kepada orang-orang Acheh seperti Munawarliza Laweueng kita harapkan semoga tidak lagi membuat pernyataan yang kontraversi seperti itu lagi dimasa yang akan datang. Andaikatapun ada intimidasi dari pihak tni-polri sepatutnya Munawar menjawab dengan bijaksana. Misalnya: "Maaf itu bukan wewenang saya tapi wewenang MoU Helsinki. Kami Acheh yang jelas berbuat sebagaimana kami kata dalam MoU Helsinki dan kami harap kalian juga hai tentara dan polisi berbuat sesuai perjanjian yang telah kita tanda tangani di Helsinki". Demikianlah yang sepatutnya dikatakan oleh saudara Munawarliza Laweueng. Kalau Munawarliza berani lebih istimewa dia katakan kepada tentara agar mereka tidak mencampuri urusan politik negara. Urusan tentara adalah menjaga keamanan negara dari kemungkinan serangan luar negeri sementara polisi tugasnya sebagai pelindung rakyat atau mengamankan rakyat yang bertikai bukan terjun dalam pertikaian. Ironisnya tentara dan polisi itu makin besar pangkatnya makin bodoh saja mengedepankan ototnya dalam kehidupan ini bukan fasilitas yang telah diberikan Allah dibahagian kepalanya. Sekalilagi kita pesankan kepada setiap orang Acheh yang sudah terlanjurv seperti Munawarliza agar tidaktakut kepada penguasa Indonesia hingga mengucapkan kata yang menyenangkan mereka. Dari itu bersikaplah sebagaimana kata Rasulullah: "Kullihaq walaukana murra" Tidak adalagi istilah bertaqiah di Acheh sekarang ini. Sekarang jamannya kita harus berterus terang sebagaimana pesan MoU Helsinki. Siapapun yang menyeleweng harus kita kembalikan ke suatu Konsep yang telah kita sepakati secara bersama, kenapa kita musti munafiq? Kenapa kita musti hipokrit? Betapapun kita Acheh akan merdeka kendatipun pihak Indonesia itu berdaya upaya untuk mencegahnya. 60 tahun lebih kurang kita sudah berada dalam bingkai Indonesia secara paksa, namun kini sudah masanya kita menantang mereka-mereka yang masih berpola pikir ortodok bagaikan jaman baheula. Satu hal yang perlu kita camkan bahwa kita juga tidak akan merdeka kalau kita saling berbeda sepakterjang dalam menghadapi musuh yang menjalankan politik keji dari itu ke itujuga tanpa pernah berobah mental jajahannya. Baaraqallah lii walakum Wassalaamu 'alaikum wr wbr
falevi kirani <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Salam Pembebasan Ada 10 orang lagi Narapidan Politik ( NAPOL) yang terkait dengan kasus Acheh, samapai hari ini mareka belum bebaskan (Amnesty) oleh pemerintah RI.Mareka ditangkap oleh aparat kerana terlibat GAM. Apabila NAPOL Acheh ini belum diberikan Amnesty oleh pemerintah RI, bearti pemerintah Indonesai belum iklas mengimplementasikan MoU yang telah ditandatangini oleh kedua belahpihak GAM dan RI, apabila pemerintah RI tidak membeaskan Napol Acheh maka ini akan mengancam perdamaian di Acheh. Kami sangat mengharapkan dukungan kawan- kawan semua untuk membaskan saudara- saudara kita yang masih ditahan dalam Penjara di pulau jawa, Sumater dan Acheh. Wassalam M. Rizal Falevi Kirani ( Koordinator Tim Advokasi Tapol- Napol Acheh) --------------------------------- Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. Dato: Fri, 11 May 2007 12:25:58 -0700 (PDT) Fra: falevi kirani <[EMAIL PROTECTED]> Emne: Sebarkan POSTER NAPOL yang masih di tahan oleh RI Til: falevi kirani <[EMAIL PROTECTED]> Salam Pembebasan Ada 10 orang lagi Narapidan Politik ( NAPOL) yang terkait dengan kasus Acheh, samapai hari ini mareka belum bebaskan (Amnesty) oleh pemerintah RI.Mareka ditangkap oleh aparat kerana terlibat GAM. Apabila NAPOL Acheh ini belum diberikan Amnesty oleh pemerintah RI, bearti pemerintah Indonesai belum iklas mengimplementasikan MoU yang telah ditandatangini oleh kedua belahpihak GAM dan RI, apabila pemerintah RI tidak membeaskan Napol Acheh maka ini akan mengancam perdamaian di Acheh. Kami sangat mengharapkan dukungan kawan- kawan semua untuk membaskan saudara- saudara kita yang masih ditahan dalam Penjara di pulau jawa, Sumatra dan Acheh. Wassalam M. Rizal Falevi Kirani ( Koordinator Tim Advokasi Tapol- Napol Acheh) --------------------------------- Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. --------------------------------- Klaustrofobisk innboks? FÃ¥ deg en Yahoo! Mail med 250 MB gratis lagringsplass http://no.mail.yahoo.com