Refleksi: Judul "investasi" ini berarti "mendapat izin" untuk membatat hutan dan bukan untuk memperbaiki hutan-hutan yang telah dirusakan. Pasti daerah yang ditargetkan ialah di luar di Pulau Jawa, karena hutannya boleh dibilang sudah sudah tidak ada lagi. Jadi target investasi ini antara lain tentunya hutan Kalimantan, Sumatera Utara dan Papua yang sekarang dikeping-kepingkan [devide et empera] menjadi beberapa propinsi baru.
Cara sederhana Anda bisa sendiri melakukan observasi pengundulan hutan ialah dengan memakai "Google Earth", di- zoom-kan tempat atau daerah yang Anda mau lihat, akan bisa dilihat perbedaan dan kerusakan hutan dalam bentuk erosi tanah, tandus dengan hutan yang masih utuh. Bagi yang belajar geografi di universitas yang mempunyai kemungkinan mendapat peta "remote sensing" [[remote sensing is the measurement or acquisition of information of an object or phenomenon, by a recording device that is not in physical or intimate contact with the object. In practice, remote sensing is the utilization at a distance (as from aircraft, spacecraft, satellite, or ship) of any device for gathering information about the environment.]] secara berkala akan lebih jelas lagi gambaran kerusakan alam bisa diperoleh daripada cara sederhana yang saya usulkan ini. Sekalipun sederhana metode observasi melalui Google Earth ini pasti akan menambah pengetahuan Anda tentang apa yang terjadi dengan hutan di dekat desa kampung halaman asal orang tua Anda. Bukankah mayoritas penduduk nusantara berdiam di pedesaan, jadi kehidupan penduduk pedesaan mau tidak mau tergantung pula dari kehidupan hutan. Mengundul hutan bukan memperkaya tetapi mereka yang sudah miskin akan bertambah miskin lagi. Siapa yang bertambah makmur dari pengundulan hutan ini? Tentu sekali bukan penduduk desa daerah, tetapi mereka yang duduk di kursi empuk rezim Jakarta dan konco-konconya? Dengan cara sederhana melalui Google Earth ini memperkaya pengetahuan Anda dan dengan begitu tidak mudah ditipu dan dibodohkan lagi oleh tukang-tukang copet rezim Jakarta, karena dianggap Anda tidak bisa melihat apa yang mereka lakukan. http://www.antara.co.id/arc/2007/5/1/lima-perusahaan-korea-akan-investasi-di-sektor-kehutanan/ 01/05/07 21:27 Lima Perusahaan Korea Akan Investasi di Sektor Kehutanan Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan (Korsel), Kim Young-ju, mengatakan lima perusahaan Korsel menyatakan minatnya berinvestasi di sektor kehutanan di Indonesia. "Ada lima perusahan yang merencanakan investasi di sektor kehutanan Indonesia, di luar sektor itu ada banyak lagi (rencana investasi)," katanya kepada wartawan usai menghadiri pertemuan pertama gugus tugas Indonesia-Korea Selatan di Jakarta, Selasa. Dalam kerjasama sektor kehutanan itu, kedua pihak sepakat melakukan penanaman kembali 100ribu hektar hutan di Kalimantan Barat. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menjelaskan total kesepakatan terdiri dari 500ribu hektare lahan hutan yang diidentifikasi untuk Hutan Tanaman Industri. "Nota kesepahaman kerjasama kehutanan 100ribu hektare itu antara antara Inhutani dan ACTP Enterprise," ujarnya. Dengan kesepakatan tersebut, total persetujuan investasi adalah sejumlah 480ribu hektare. Selain itu juga ada rencana penambahan investasi kehutanan seluas 165 ribu hektare yang estimasi potensi nilai investasinya mencapai 160juta dolar AS.(*) Copyright © 2007 ANTARA