yang baca sampai mau muntah-muntah

JPMorgan emang dari dulu gitu koq


2008/10/13 meizal <[EMAIL PROTECTED]>

>  huehehehehe
>
> thnx pak
> info bagus nih....
>
> konyol emang tuh bk..
> keliatan kan udang di balik batunya...wajar sih lha wong mo cari cuan
> hahahahaha
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* binngung <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
> *Sent:* Monday, October 13, 2008 7:40 AM
> *Subject:* [obrolan-bandar] Joke pasar modal terbesar tahun ini
>
>  Bukannya beberapa hari yang lalu JP Morgan memberikan warning kliennya
> untuk tidak berinvestasi pada Surat Hutang Indonesia ???
>
> JPMorgan borong SUN Rp1,1 triliun
>
> JAKARTA: JPMorgan Chase membeli surat utang negara (SUN) sebesar
> Rp1,1 triliun dalam rentang waktu 6-9 Oktober, karena menilai
> fundamental ekonomi Indonesia masih baik untuk horizon investasi
> jangka panjang.
>
> Chief Executive Officer Investment Banking JPMorgan Limited untuk
> kawasan Asia Tenggara Philip Lee mengatakan rencana pemindahan kantor
> cabang perusahaan dari tempat lama ke tempat yang baru mencerminkan
> keyakinan perusahaan untuk terus berinvestasi secara jangka panjang
> yang tidak berubah di Tanah Air.
>
> "Kesan yang tercipta dari pemberitaan selama sepekan ini adalah kami
> secara institusi tidak meminati SUN, tetapi itu adalah pendapat
> seorang analis dalam risetnya kepada klien, bukan anjuran sebuah
> institusi," ujarnya kepada pers, akhir pekan lalu.
>
> Dia mengatakan kondisi global memang menyebabkan pasar obligasi
> pemerintah negara berkembang seperti Indonesia anjlok, sehingga harga
> yang terbentuk di pasar menjadi kacau dan tidak mencerminkan kondisi
> riil harga di pasar.
>
> "Memang pasar obligasi Indonesia relatif tidak likuid dan pasar lokal
> kurang memiliki kepercayaan diri."
>
> Menurut dia, kepemilikan asing terhadap SUN di dalam negeri lebih
> besar daripada negara berkembang lain di Asia Tenggara. Data
> kepemilikan asing itu, lanjutnya, saat ini semakin menurun dari 20%
> menjadi 19%.
>
> Philip memaparkan analis tersebut memiliki kebebasan untuk berpendapat
> berdasarkan data, yang kebetulan didapat dari Direktorat Jenderal
> Pengelolaan Utang Departemen Keuangan RI.
>
> Managing Director PT JPMorgan Securities Indonesia Rizal B. Prasetijo
> mengatakan ajloknya pasar obligasi tidak hanya terjadi di Indonesia,
> tetapi juga terjadi di pasar obligasi negara berkembang lain, sehingga
> wajar apabila ada investor asing yang menarik dananya dari pasar.
>
> "Tetapi jumlahnya sangat kecil, sehingga harga yang tercatat di bursa
> tidak mencerminkan harga di pasar karena sebenarnya kepemilikan asing
> di SUN masih besar."
>
> Ketidakcocokan antara harga pencatatan dan harga sebenarnya dalam
> perdagangan, lanjutnya, juga mencerminkan tidak akuratnya data di pasar.
>
> Rizal menambahkan saat ini investor 'jangkar' yang lebih stabil dalam
> berinvestasi di surat utang dalam jumlah besar, terutama pada seri SUN
> bertenor panjang. Dirinya juga merekomendasikan kepada pemilik SUN
> bertenor panjang untuk tetap menjaga kepemilikan asetnya itu.
>
> Secara terpisah, VP Debt Capital Markets PT CIMB-GK Securities
> Indonesia Gautama Adidharma mengatakan secara riil saat ini asing
> belum banyak berani melepas SUN karena tidak ada perdagangan besar
> yang tercatat secara harian.
>
> "Tidak banyak investor asing yang ingin melepas dalam jumlah besar dan
> dengan harga semurah harga pencatatan."
>
> Saat ini, lanjutnya, seharusnya investor Indonesia tetap berinvestasi
> di saat harga relatif murah dan investor asing seharusnya rela melepas
> SUN dengan harga murah dan jumlah kecil agar mencairkan likuiditas pasar.
>
> Sebelumnya, T. Guntur Pasaribu, Direktur Perdagangan Fixed Income dan
> Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan Bursa Efek Indonesia mengatakan
> pemodal tidak perlu mengkhawatirkan surat utang Indonesia karena
> likuiditasnya masih tinggi, dengan transaksi rata-rata mencapai Rp4
> triliun per hari. (21/Rahayuningsih)
>
> Bisnis Indonesia
>
> 
>

Kirim email ke