Sekedar numpang opini pake logika dengkul aja ya Mbah, bukan FA, TA atau BA. Pendapat saya mirip pendapat Bandar Bola.
Mahal murah itu relatif, kalo si trader/investor ini beli BUMI di 2150, dia berkeyakinan harga akan terus bullish, dan ternyata benar sehingga dia bisa menjual saham itu di harga lebih tinggi, maka harga 2150 itu bisa dibilang murah. Demikian pula sebaliknya. Di situasi bearish yang tak ada kepastian di mana bottom-nya maka trader/investor juga cenderung men-downgrade harga saham tsb. Saya yakin kl tidak ada rumor2 busuk seputar Bakrie, seharusnya penurunan 30% seperti kemarin tidak mungkin terjadi. Ada yang bisa kasih data EPS BUMI di July 2007 yang di-compare sama EPS bulan Oktober ini, pada harga yang sama 2150? Apa ada perbedaan yang signifikan, karena ada sell growth dan selisih kursnya yang mestinya bikin beda juga. ANYONE CAN HELP...?? --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Bandar Bola" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Nyuwun sewu, ikutan urun rembug ya Mbah... > > Karena saya menganggap Mbah menganalisanya secara Fundamental Analysis (FA), > maka saya juga akan menanggapinya secara FA. > > Menurut saya, harga di market itu secara FA terbentuk berdasarkan valuasi > harga saham. > Umumnya valuasi fair value suatu saham dilakukan dengan menghitung cash-flow > stream perusahaan beberapa tahun ke depan dan ditarik present value- nya > menjadi harga saham saat ini. > > Jadi kalo menurut saya, analisa sampiyan bahwa harga BUMI saat ini di 2150 > itu murah karena harga BUMI di Juli 2007 yg juga 2150 dgn harga batu bara > saat itu yg di USD 70 dibandingkan saat ini yg USD 121, itu bisa misleading > kalo kita tidak tahu asumsi2 yang membuat kenapa harga 2150 itu terbentuk > dulu dan sekarang. > > Bisa saja, harga BUMI 2150 di Juli 2007 itu terbentuk karena asumsi harga > batu bara (yg berkorelasi dgn harga minyak bumi) beberapa tahun ke depan > diperkirakan naik terus, sehingga harga itu adalah present value dari > cash-flow stream-nya. > Begitu juga harga BUMI 2150 sekarang itu terbentuk dari asumsi harga batu > bara (yg berkorelasi dgn harga minyak bumi) beberapa tahun ke depan yang > diperkirakan bisa turun lagi karena resesi ekonomi, sehingga harga itu > adalah present value dari cash-flow stream-nya. > > Menurut saya, harga BUMI 2150 sekarang itu relatif, bisa wajar, bisa > kemahalan, atau bisa juga kemurahan, tergantung asumsi yang mau dipake untuk > forecast harga batu bara beberapa tahun ke depan. > > Makanya, saya selalu tekankan, kalo mau main FA, harus ngitung valuasinya > secara FA juga dengan asumsi2 sendiri (boleh2 aja pake asumsi orang lain, > asal ditimbang2 apakah asumsinya itu optimis / pesimis / conservative / > ngawur / ngaco dll; dan kalo asumsi orang lain itu meleset, jangan marah2, > namanya juga asumsi). Karenanya kita bisa lihat perbedaan target price > masing2 analis untuk beberapa saham tertentu bisa kayak bumi dan langit. > Kalo saya sendiri yang alirannya fundamentalist cenderung menghindari saham2 > kalo target price dari beberapa analis yang cover saham tsb kayak bumi dan > langit; alasannya sederhana, mereka2 yang sekolahnya tinggi2 bisa bikin > asumsi yang bedanya jauh2, apalagi kita yang sekolahnya pas2-an, terus > asumsi mana yang mau dipegang dong. > > Ini semata2 dari pandangan FA, bukan dari TA, atau BA atau PIG. > > Just my 2 cents, beda pendapat boleh khan ya Mbah. > > Regards, > Bandar Bola