PTBA Incar Pendapatan di Atas Rp 7 Triliun Jakarta - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis dapat mencapai pendapatan konsolidasi lebih dari Rp 7 triliun tahun ini, terutama didorong oleh kenaikan harga jual ke PLTU Suralaya sebesar 12,55% untuk periode Juni-Desember 2008.
"Perseroan optimistis pendapatan tahun ini dapat melampaui Rp 7 triliun tahun ini, terutama dikontribusikan oleh kenaikan harga kontrak batubara ke PLTU Suralaya sebesar 12,55%," ungkap Corporate Secretary PTBA, Eko Budhiwijayanto, di Jakarta, Kamis (24/9/2008). Tahun ini perseroan menargetkan volume penjualan batubara sebanyak 13 juta ton. Dari angka tersebut, sekitar 5,1 juta ton sudah dipasok ke PLTU Suralaya milik PT Indonesia Power. Kontrak tersebut di harga Rp 484.000 per ton. Namun pada Mei lalu, PTBA telah memperbarui harga kontrak per ton ke PLTU Suralaya untuk periode Juni-Desember 2008 menjadi Rp 544.750. Selama periode Januari hingga Mei 2008, PTBA telah memasok 2,1 juta ton batubara ke PLTU Suralaya di harga Rp 484.000/ton. Dengan diperbaruinya kontrak tersebut, maka untuk periode Juni-Desember, PTBA akan memasok 3 juta ton batubara di harga yang lebih tinggi 12,55% dari harga periode Januari-Mei 2008. Dengan adanya perubahan harga tersebut, penjualan PTBA ke PLTU Suralaya akan meningkat 7,37% dari sebelumnya Rp 2,47 triliun menjadi rp 2,65 triliun. Mengacu pada target 13 juta ton tahun ini, maka penetrasi harga tersebut terhadap pendapatan konsolidasian tahun ini akan sebesar 2,89%. Sebelumnya PTBA menargetkan pendapatan konsolidasian tahun ini sebesar Rp 6,8 triliun. Dengan tambahan pemasukan dari harga baru tersebut, ditambah harga batubara di pasar yang masih terus naik, perseroan menyatakan optimistis dapatmeraih pendapatan konsolidasian lebih dari Rp 7 triliun tahun ini.(dro/ir)