BEI dan Bapepam Amati Transaksi Short Selling
Indro Bagus SU - detikFinance



(Foto: Indro-detikFinance)
Jakarta - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pengawasa
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) akan mengamati aksi
short selling karena menjadi salah satu faktor yang mendorong Indeks
Harga Saham Gabuangan (IHSG) jatuh pekan lalu.

"Salah satu sebab yang mendorong confident investor memudar dan
mendorong IHSG anjlok tajam adalah aksi short selling. Ini akan kami
cermati. Aksi short selling boleh dilakukann jika pasar sedang bagus,
tapi dalam keadaan seperti kemarin, aksi short selling merupakan suatu
hal yang tabu, karena bisa memperburuk keadaan," ujar Direktur
Pencatatan BEI, Eddy Sugito saat dihubungi detikFinance, Jumat
(19/9/2008).

Oleh karena tu, BEI dan Bapepam akan melakukan berbagai upaya agar
aksi short selling dapat lebih diminimalisir dalam keadaan pasar
sedang ambruk. "Kami akan terus cermati," ujarnya.

Short-selling adalah transaksi jual yang dilakukan investor meskipun
investor tidak memiliki saham tersebut. Caranya perusahaan sekuritas
meminjamkan sahamnya atau saham investor lain buat investor yang akan
bermain short-selling. Tapi investor harus mengembalikan lagi saham
itu ke pemiliknya sesuai perjanjian. Jika tidak akan kena denda atau
jaminan disita.

Biasanya investor memasang harga tinggi untuk short selling sehingga
ketika harga saham jatuh di bawah para pemain short selling akan
mendapat keuntungan.

Eddy juga mengatakan kepercayaan para pelaku pasar di Indonesia telah
kembali. Hal itu ditandai dengan melonjaknya posisi IHSG dua hari
belakangan ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan terus
berupaya mempertahankannya.

"Pasar sudah membaik, IHSG naiknya sangat bagus. Kepercayaan diri
pelaku pasar sudah kembali. Hal ini harus terus dijaga," ujarnya.

"Saya kira confident pasar telah kembali. Berbagai upaya AS dengan
niatnya mengucurkan dana miliaran dolar untuk meningkatkan likuiditas
pasar mendorong confident pelaku pasar disini," lanjut Eddy.

Meski Eddy mengakui bahwa membaiknya kondisi pasar modal di Indonesia
dan upaya-upaya yang dilakukan AS bukan jaminan pemulihan kondisi akan
berlangsung cepat, namun ia optimistis dengan berbagai upaya yang
akkan dilakukan BEI dan Bapepam, pasar modal di Indonesia akan kembali
stabil.

"Upaya AS dan kembalinya konfidens pelaku pasar disini, bukan berarti
kondisi sudah mencapai stabil. Investor tetap harus hati-hati dan
mencermati setiap langkah investasinya. BEI dan Bapepam akan
mengupayakan agar perbaikan-perbaikan dapat segera dilakukan," ujar Eddy.

Sementara itu Inggris mengumumkan larangan transaksi short selling
untuk menstabilkan pasar. Sedangkan AS tengah menyelidiki kemungkinan
terjadinya short-selling ilegal di balik kejatuhan harga saham-saham.

"Kami masih menganggap short-selling sebagai teknik investasi yang
legal pada kondisi pasar yang normal. Namun kondisi terkini yang luar
biasa ini telah menimbulkan gangguan di pasar," ujar Kepala Financial
Services Authority (FSA), Hector Sants dalam pernyataannya seperti
dikutip dari AFP, Jumat (19/9/2008).

"Karena itu, kita mengambil langkah ini, setelah penuh dengan
pertimbangan yang hati-hati untuk melindungi integritas fundamental
dan kualitas pasar serta mencegah ketidakstabilan di pasar," imbuh
FSA.(ir/qom)

Kirim email ke