Dear rekan-2,

Warren Buffett adalah seorang
investor terkaya di dunia, yang hanya dapat ditandingi oleh George
Soros, dengan kekayaan senilai US$36 Milliar. Kedua investor itu hanya
memiliki satu prinsip mudah dalam berinvestasi: berinvestasilah hanya
pada sektor atau jenis bisnis yang benar-2 anda mengerti dengan
memiliki saham pada harga wajar (bukan harga murah) dan menerapkan
manajemen resiko dan kas yang ketat. 

Jika menelisik dari
strategi kedua investor sukses tersebut, tidak ada yang
menginvestasikan kepada produk reksadana. Mereka mempelajari dahulu
jenis perusahaan dengan bisnisnya sampai benar-2 mengerti dan
menguasai. Barulah kemudian mereka secara langsung membeli sahamnya,
baik lewat pasar modal atau langsung private and strategic placement.

Jangan
sekali-2 membeli saham perusahaan yang tidak anda mengerti dan ketahui
seluk-beluk bisnisnya. Jangan membeli berdasarkan rumor. Jangan membeli
berdasarkan feeling saja, apalagi menuruti kata-2 broker/pialang saham
anda.

Jangan
gunakan seluruh modal untuk membeli saham pada harga satu posisi.
Lakukan manajemen kas dan resiko yang ketat. Masuklah secara bijaksana,
dengan menyisakan 80% total dana anda.

Jangan pernah
berinvestasi pada produk reksadana, karena tidak akan membuat anda kaya
dan pensiun sejahtera. Investasi pada reksadana hanya untuk investor
yang bersedia dibohongi oleh para manajer investasi yang sebenarnya
cuma mengejar komisi dari aktivitas jual-beli saham anda. Masih banyak
biaya-2 yang tidak anda ketahui. Laporan transaksi tidak pernah anda
dapatkan. Investasi pada reksadana adalah jenis investasi yang samar
alias beresiko tinggi.

Jangan pernah mencampuradukkan investasi
dan asuransi. Kedua investor sukses tersebut tercatat memiliki asuransi
jiwa jutaan dollar. Hal itu sesuai dengan potensi kehilangan jiwanya.
Dan mereka tidak pernah membeli produk gabungan asuransi dan investasi.
Berinvestasilah dengan cerdas dan berasuransilah dengan bijak. Kedua
hal itu sangat dijunjung tinggi oleh kedua investor sukses tersebut.

Jangan
berinvestasi di real estate atau properti. Nilai akhir dalam jangka
panjang masih jauh di bawah investasi saham. Investasi di properti
tidak akan membuat pensiun kaya. Malah hanya akan menambah banyak
pekerjaan rumah. Investasi real estate sama dengan mencari pekerjaan,
bukannya melepaskan pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan pasif.

Demikian informasi dari kedua investor sukses. Semoga rekan-2 sekalian bisa 
mengambil manfaatnya.

Salam investasi,
Iwan Budhiarta, B.BA, RFP, CWM
Private Wealth Manager - BTCapital


      

Kirim email ke