Cara perhitungan gampang2annya begini, bandingkan saja dengan akuisisi kebun yg dilakukan UNSP. UNSP waktu right issue, duitnya kan dipakai buat mengakuisisi kebun seluas 20rb hektar dengan harga 1Triliun. Itu harga tahun 2007 pak, tahun 2008 harga pasti sudah naik lagi. Lha ini TBLA punya lahan 100rb hektar lebih, punya pabrik pengolahan terintegrasi, perusahaan berjalan dengan baik, anda tahu merk ROSEBRAND? Itu merk punya TBLA. Harganya kok cuman 1,63T. Saya merasa ini harga benar2 super obral. Bagaimana pendapat teman2?
----- Original Message ----- From: er1ck To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 15, 2008 12:30 AM Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: BEARISH TUH UDAH saya ga ngerti FA, ini jg lagi blajar sambil pusing2x :-)) , saat ini tbla lagi jd benang kusut berat di 'lukisan' saya, saya sih mau nunggu saat 'lukisan'nya jadi jelas , kalau jadi lukisan monalisa yg lg senyum saya beli , kalau lukisan-nya masih lukisan cakar ayam dan benang kusut ala anak TK spt skrg saya nonton dan jadi pemerhati nunggu sampe anak TK-nya ini bisa bikin lukisan monalisa , he3x.. 2008/4/15 indf2000 <[EMAIL PROTECTED]>: Tenang aja pak, cerita 2000 - 2008 beda dengan 2008 - 2014. Pada 2000 - 2007 TBLA cuman processor saja, sawitnya sebagian besar beli dari perusahaan lain. Makanya labanya super tipis khan. 2008 - 2014 kebunnya sudah menghasilkan, menjadikan TBLA perusahaan sawit yg terintegrasi dari hulu ke hilir. Luas lahan TBLA 100ribu hektar lebih loh, cuman beda tipis dengan LSIP dan SGRO. Tahun 2008 ini labanya bisa mencapai 250M, dan tahun2 selanjutnya produksinya bakal terus meningkat seiring bertambah luasnya kebun yg bisa dipanen. Market capnya sekarang cuman 1,63T. Saya pikir sih masuk akal kalau 6thn lagi naik jadi Rp.2340,- (market cap jadi 9,78T) Ini saya kalkulasikan dari sisi FA. Menurut anda masuk akal gak? Salam --