Saya juga lagi mencerna ngomongan beliau... Pak Hmin menulis:
I bet..one more tsunami to come. Pada saat itu semua orang desperate dan teriak-teriak bearish hopeless dan despair. Besok paginya market rebound... setelah rebound pemerintah keluarkan kebijakan baru.. ha.ha...... nothing has change ..just the player come and go. Ini bukannya bertentangan dgn pendapat bhw kondisi ekonomi memang jelek. Kalo dari comment di atas, sptnya bicara dari bandarmology (yg SAMA dgn omongan pak Oen)... Maaf, saya bukan meragukan pak Hmin krn beliau memang jago bukan asal cuap2 macam saya :p tapi saya pengen tahu aja alasan lebih jelas. Apakah pak Hmin maksudnya index akan jatuh dalam sekali lagi sebelum rebound (EL/Pak Oentoeng kan juga mengisyaratkan hal yg sama)? Beda dgn index hancur krn kondisi EKONOMI yg memprihatinkan, yg 1 short term yg 1 lagi lama pulihnya. Maaf kalo saya salah nangkap. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "indf2000" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bung Halim, > Saya melihat anda sangat pesimis dengan makro ekonomi Indonesia. > Tidakkah anda melihat guncangan pasar uang dan saham ini sifatnya hanya sementara saja akibat psikologi pasar yg dipenuhi fear? > Ataukah anda memang melihat bahwa fundamental ekonomi Indonesia memang demikian buruknya? > > Salam > > > ----- Original Message ----- > From: Halim Mintareja > To: obrolan-bandar@yahoogroups.com > Sent: Saturday, April 05, 2008 5:01 AM > Subject: [obrolan-bandar] Reksadana.. Exit while you can > > > Lalu ada lagi data-data ekonomi yang amburadul. Tahukan anda...hari kamis lalu ORI-4 sempat turun <93..artinya investor ORI rugi >7%. Obligasi indonesia sedang di dump oleh asing. Pemerintah RI terlalu overspending. Kondisi makro sudah tidak bagus. Harga- harga komoditas cenderung downtrend. > > What's more to expect....the only thing left is CRASH...suka tidak suka... cuman itu yang tersisa > > Next week will be your last change to exit. > > hmin sepemikiran dengan mr. Oentoeng. > The real Tsunami will come.....suka tidak suka... > moga-moga cuman sampai 1960...bukan 1750 >