there's an old saying in the investing world...

"Beware of paying too much for growth"...

utk saham2 komoditi dan pertambangan, sebenernya ini masalah keyakinan
akan "forecast" ke depan aja.. nah keyakinan ini kan beda tiap2 orang..

jujurlah, saham komoditi en tambang sekarang mana ada yg di level
"value"??

ga ada skrg mah.. harga TP ke depan bahkan di beberapa saham malah
harga di market sekarang, sudah mendiskon arus kas tahun2 ke depan yg
"initial year"nya adalah tahun ini dimana harga komoditi sedang berada
di puncak cylical.. ini sama aja mengasumsikan bahwa puncak siklus
kenaikan harga komoditi (supply masih belon bisa mengimbangi demand)
masih akan berlangsung bbrp tahun ke depan bahkan masih bisa naik lg.. 

maslahnya siapa yg bisa jamin kondisi ekonomi ke depan? bisa jamin dan
tepat nebak supply-demand tahun2 ke depan??...

metode klasik valuasi mengharuskan kita mengurangi earning bila
initial year berada di puncak siklus ekonomi dan menambah earning bila
 initial year berada pada siklus terbawah depresi ekonomi.. dengan
catatan horizon valuasi berkisar antara 5-10 tahun dengan maksud
"investasi di-hold" dalam jangka waktu yg akan mengoffset atau
menetralkan "kelebihan" ketika di puncak dan "kekurangan" ketika
dibawah...

nah investor skrg mana ada yg kuat beli investasi 5-10 taun-an??..,
saya aja mah engga kali kalo selama itu mah,hehe2... 

nah problem dr paying too much for "growth", adalah jika anda sedang
sial dan puncak siklus ekonomi ternyata habis (semua asumsi optimistis
tidak valid lg), anda akan MENUNGGU lebih LAMA atas balik dan
kembalinya Investasi anda dibanding beli hanya di level "Value"..
hanya kalo anda memang benar2 sudah melihat fundamental dan
sustainability perusahaan yg anda investasikan itu, TRUST ME ITS
PROVEN BY HISTORICAL DATA, kecuali dunia perang hebat ato kiamat ato
bencana massal, Pasar Saham akan pulih dalam jangka waktu paling lama
5-7 Tahunan ato sesuai dengan siklus normal ekonomi mulai dari bawah
slope sampe kembali menuju peaknya lagi(baca stock for the long-run
jeremy siegel)


kalo Ocoy mah Moderat ajah sih gayanya, Ditengah2 antara value dan
growth, soalnya kalo mo keukeuh ke value jaman sekarang pasti either
susah dapet barang ato take profit kecepetan.. he2.. 


note: Saham Growth yg dimaksud di posting ini maksudnya Saham yg
Prospeknya Baik, Fundamental dan Manajemen bisa diandalkan, Hanya
Valuasinya sudah cenderung "Mahal" dan betanya diatas 1.2an (diatas
return market),  valuasi mahal ini dalam artian "sudah mencerminkan
peningkatan kinerja perusahaan jauh melebihi keadaan riil Saat ini",
pembeli growth ini biasanya berani beli tinggi dengan harapan di
tahun2 ke depan Perusahaan bisa "exceeding the expectation" sehingga
dengan berjalan waktu ke depan si valuasi yg tadinya "Mahal" ini
terdongkrak jd "wajar" karena kinerja perusahaan bisa konsisten
SPEKTAKULER TERUS (contoh BBRI).. hanya ya itu, di growth itu kita
bayarin "prospek"/"ekspektasi" ke depan... dan ini belum lg "riil"
alias masih belon PASTI 100%.. balik lg ini mah jatohnya ke seberapa
konfiden kita sama kemampuan perwujudan prospek dan ekspektasi itu..


makanya kan yg beli saham di PER ratusan alias PER langit, MESTI naik
berapa kali laba dy tahun depan supaya itu PER jd "wajar" lg??.. trus
itu likely to be achieved gak??.. nah sebelum Invest ada baiknyalah
kita perhatikan hal-hal semacam gini.. incase, well, Incase
everythings not happen accordingly as the way we imagined to be...





sori kalo salah tulis en ngelantur.. maklum amatiran...





--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Andrew wijaya"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pesta ada awalnya tapi juga ada akhirnya. Jangan bersedih ambil aja
> hikmatnya. Mungkin bukan jalan anda.
> 
> Pada tanggal 19/11/07, rudd haas <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> >    Untuk Saham, semuanya mungkin aja saya rasa
> > Mungkin memnag sudah Overvalued, over expectasi itu bisasa, semua
masukan
> > itu bisa jadi bahan pertimbangan kok, ga usah terlalu
yakin..dengan opini
> > kita sendiri
> > apalagi proyeksi Net profit di 2008 dan 2009 stagnan  dan sedikit
turun
> > beberapa bulan lalu, semua juga menjagokan saham BUMI misalnya
dari level
> > teringgi di 5300 toh sekarang boleh beli di 4300
> >
> >
> >
> > *tbumi <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
> >
> >  --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
<obrolan-bandar%40yahoogroups.com>,
> > Rei <highwaystar91@> wrote:
> > >
> > > Hehehe the battle has begun. Pak Jos (antm basher) vs. Pak tbumi
> > (antm praiser), yg mana yg menang? Hayo...saya mah jadi audience aja.
> > Belum beli ya Pak Jos? J/K pak...jangan marah ya...
> > >
> > > Peace!
> > >
> > SIP : TBUMI
> > Biar nanti market yg membuktikan saja harganya bisa sampai
> > ke berapa. Setiap investor boleh saja sebut harga berapa ANTM.
> > Apa nanti yg besangkutan bisa dapat harga tsb.
> > Tunggu market yg membuktikan, siapa yg benar.
> > Dibawah harga Rp. 4000 sudah sangat tidak mungkin, apalagi
> > diangka tiga ribuan lagi.
> >
> > > jos_martino <jos_martino@> wrote:
> > > Penurunan harga nickel dari puncaknya yang mendekati $
> > 55,000/ton di bulan Juni 2007 ke kisaran $ 30,000/ton pada tiga bulan
> > terakhir, diperkirakan akan menekan income Q4 ANTM sebesar 40%
> > dibanding Q3 2007. Diprediksi harga "wajar" saham ANTM akan turun ke
> > Rp. 3.300,- pada Desember 2007 – Januari 2008.
> > >
> > > Rgs,
> > > JM
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
> > >
> >
> >
> >
> >
> >  ------------------------------
> > Get easy, one-click access to your favorites. Make Yahoo! your
homepage.<http://us.rd.yahoo.com/evt=51443/*http://www.yahoo.com/r/hs>
> >
> > 
> >
>


Kirim email ke