--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Dean Earwicker" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > memang dalam hidup ini, kita mau anak kita hidup lebih senang daripada kita. Maka investasi saham yg jangka panjang harus dipikirkan dahulu. Kalau utk kita pribadi, kita sudah cukup dari hasil deviden saja utk pergi jalan jalan ke luar negeri dll.
> Saya coba menghindari rumus-rumus TA/FA yang *mungkin *njlimet buat orang > awam, makanya saya buat simple, agar orang hanya dengan *"mata"* sudah bisa > menilai mana yang kinerjanya bagus dan tidak. > > Saya pake rumus simple aja, "dulu brapa sekarang brapa?" :D > > BUMI baru main tahun ini, buat investor long term (dan kata Buffet juga?) > belum cukup mantep buat dipegang. Kalau BUMI kinerja sahamnya 3 tahun > kedepan stabil, baru bisa masuk porto long term. > > BUMI memang spektakuler, tapi masih dalam kategori untuk trading. > (tergantung timeframe trading anda) > > Kalau dalam skala semilog-scale bumi membentuk kinerja yang LURUS, baru bisa > dibilang untuk long term investment, seperti PTBA. > > Terus terang, saya pribadi lebih suka style seperti ini dibanding day > trading, karena saham "sejatinya" adalah investasi jangka panjang, dan nanti > untuk keperluan anak-cucu, buka kita pribadi. > > > Regards, > DE > > On Nov 4, 2007 9:00 AM, someone wrote: > > > > > Salam kenal Bung Dean, > > Pertama, ... > > Kedua, utk analisis Anda yg ini, mengapa tidak menggunakan CAGR dalam > > membandingkan kinerja saham2 tsb? > > Ketiga, mengapa Anda tidak memasukkan BUMI ke dalam chart pilihan Anda? > > > > > > > > > > > > >