sebenarnya ga ada yg salah sih...cuman beda frequensi aja hi hi hi.... Lulusan SMA atau bukan sebenarnya hanya terletak pada keahliannya....
perbedaan orang yg ongakang2 dapet uang yang mengalir terus dengan orang yg ongkang2 tapi ga dapet apa2... Memang terletak dari usaha awalnya..... Orang ahli itu bukan orang yg tdk ada pekerjaan, tapi orang yg sangat buanyak pekerjaan....tapi dia punya cara memenage yg super.... beda dengan orang yg ongkang2 karena malas, ya pastinya dia nutup REJEKInya sendiri.... Awal dari orang ahli, ya orang yg mau berusaha sungguh2 untuk merubah nasib....nrimo dan berusaha dengan smart...sampai akhirnya dia ahli... Tdk ada orang yg ahli tanpa terlebih dahulu merasakan penderitaannya...^^ Karena itu kenapa muncul persepsi bahwa semakin tinggi pendidikan membuat orang semakin bingung, karena mungkin lupa dengan menghargai ilmu yg didapat...... berkahnya suatu ilmu adalah saat kita kekurangan ilmu dan belajar secukupnya....tapi kalo kelebihan ilmu biasanya dia lebih untuk tdk mau berbuat apa2...nah itu yg biasanya membuat dia juga ga dapet apa2 (males atau merasa lebih berilmu) padahal rahasia ilmu dari tindakan yg kita lakukan...(kalo di Jawa namanya Ngelmu...) ada istilah...jika kita mengamalkan apa saja ilmu yg kita punya dengan sungguh2, niscaya kita akan dibukakan ilmu2 lain yg mungkin kita belom tahu...dan itu yg namanya ilmu khusus.... Masalahnya bukan banyaknya Ilmu yg harus kita pelajari...tapi cukupnya ilmu, kita harus membatasi ilmu kita untuk hal2 yg penting...karena kesuksesan suatu usaha bukan tdk cukupnya ilmu....tapi kurang cukupnya tindakan (Pak Mario teguh) Sekedar tambahan cerita aja, semoga bisa menyamakan FREQUENSI...yg simpang siur...:-) PIPA SALURAN AIR VS EMBER Alkisah ada dua orang bersaudara bernama Pablo dan Bruno. Mereka berdua bekerja sebagai pembawa ember, mengangkut air yang dibutuhkan desa tempat tinggal mereka dengan imbalan sekian rupiah per ember. Sementara Pablo bekerja, ia berpikir bagaimana jika dapat mengerjakan tugas tersebut dengan lebih efisien. Ia mendapat ide untuk membangun saluran pipa yang dapat mengalirkan air dari sumbernya ke desa. Ketika ide tersebut dikemukakan kepada Bruno, Saudaranya itu tidak tertarik, bahkan mentertawakan ide Pablo. Namun, Pablo sangat yakin akan impiannya, sehingga ia akhirnya memutuskan untuk mengerjakan proyek tersebut sendirian. Sementara itu, Bruno hidup dengan nyaman bahkan cenderung mewah karena pekerjaan membawa ember ternyata memberikan penghasilan yang memadai. Bruno dapat membeli rumah, kendaraan, dan keperluan lainnya, serta tak ketinggalan juga mentraktir teman-teman minum di kedai kopi. Pekerjaan Pablo memang berat karena harus bekerja ekstra, sambil membangun saluran pipa, ia masih harus bekerja di siang hari untuk menghidupi keluarganya. Dari hari menjadi minggu, dari minggu menjadi bulan bahkan akhirnya hitungan tahun Pablo bekerja siang malam tak kenal lelah membangun saluran pipa. Mula-mula hanya beberapa meter, kemudian menjadi ratusan meter, hingga akhirnya puluhan kilometer saluran pipa berhasil menghubungkan sumber air ke desanya. Ketika akhirnya pekerjaan itu rampung, seluruh desa menjadi senang karena mendapat pasokan air yang terus-menerus dari saluran pipa tersebut, tak peduli siang atau malam. Seluruh desa tak lagi kuatir pasokan terhenti ketika pembawa ember sedang sakit atau berlibur. Pablo pun mendapat penghargaan atas jasanya, serta tak ketinggalan penghasilan yang berlimpah. Sekarang Pablo tak perlu lagi mengangkut air dengan menggunakan ember. Sementara itu, kondisi Bruno semakin memprihatinkan karena tenaganya semakin berkurang dimakan waktu dan punggungnya semakin bongkok menopang beban. ~~~ Moral cerita: 1. Work Hard and Work Smart 2. Think Long term 3. Kalau sedang makmur, jangan lupa menabung / investasi utk hari tua 4. Make this world a better world to live, then good things will come to you Tks --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, panji larang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Iya saya setuju, jangan terlalu mem"boost up" sesuatu exeption, benar bahwa ada "sebagian kecil" lulusan SMA gajinya lebih besar but overall tetep saja sarjana mesti digaji lebih besar kalo ga percaya tanya Personalia tempat anda kerja deh. Itu sebabnya saya tetep percaya bahwa menjadi sarjana adalah "bagian" dari usaha kita untuk mencari rezekiNya. Hukum alamNya (Sunatullahnya) menurut saya seperti itu. Bahwa kemudian YMK mempunyai rencana yang berbeda dari harapan kita maka itulah "takdir" yang kita tak pernah tahu sebelum terjadi. Jadi yakinlah selalu siapa yang "menanam" dialah yang menuai dibanding tidak pernah menanam. Jadi disini pointnya adalah tetaplah berusaha karena kita tidak pernah tahu seberapa besar kita berhasil dibanding tidak pernah berusaha dan hanya menunggu dan berharap, jangan berharap pada exception. > Orang yang mempelajari saham dengan baik saya yakin lebih berhasil dibanding yang hanya berharap dapat untung tanpa pernah belajar. Inilah bagian dari "USAHA". It's just my opinion. Sorry kalo ada yg ga berkenan. > > > ----- Original Message ---- > From: Odink <[EMAIL PROTECTED]> > To: obrolan-bandar@yahoogroups.com > Sent: Friday, October 26, 2007 4:37:07 AM > Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: OOT - Intermezzo.. . > > yg benar, gaji lulusan sarjana lebih besar dari lulusan SMA... > kl bicara quantity, jelas lebih banyak sarjana yg gajinya lebih besar > dibanding yg cuma lulusan SMA > jangan ngawur ah.. > > On Thu, 25 Oct 2007 19:38:30 +0700, andy saputra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Bener Pak SB... Hoki Te iT, Punsu Te ji (hoki no1, keahlian no2).. > > > > Banyak sarjana yang gajinya jauh lebih kecil dari lulusan SMA Knapa ??? > > karena ngak dikasih kesempatan ama YMK.... > > Kalaupun ada kesempatan itu, tapi berhubung lagi lagi sial, lewatlah > > kesempatan itu... > > > + + > + + + + + > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus > kecuali memang diperlukan. > + + + + + > + + > Yahoo! Groups Links > > > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com >