Wah pak DE,
Pendapat anda selalu yang saya cermati n turuti pak. Ada apa ini? Can you give us a hint please? Regards, SLG _____ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dean Earwicker Sent: Tuesday, October 16, 2007 3:25 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Attention please.... Man I hate this, but.. ..due to recent "assault" found in my inbox, please disregard ALL my previous posts, hints, predictions and recommendations. They were not intended for newbies or even veterans. As a matter fact they were not intended to be applied by anyone. Please stick to common techniques like TA and FA. All I can say is, do your homework and trust nobody but yourself. I hope this will be the best for everyone. Bill, thanks for the warning. DE out for now. Regards, DE On 10/13/07, Dean Earwicker < dean.earwicker@ <mailto:[EMAIL PROTECTED]> gmail.com> wrote: Dear Investors & Traders,.. Selama ini posting yang banyak muncul di milis rata-rata adalah rekomendasi untuk beli, namun sedikit sekali untuk posting saham yang boleh dijual. Well, saya coba rangkum beberapa hal yang kira-kira dapat menjadi guide untuk menjual: 1. Jual saham 2,3 liner pada saat market bullish. Pada saat market bullish seperti saat ini, market digerakkan oleh saham berkapitalisasi besar, artinya fokus market ada pada saham blue chip, akibatnya investor cenderung mengalihkan dana dan waktunya untuk bermain pada saham tsb, sehingga saham 2,3 liner cenderung stagnan, bahkan turun jika ada aksi pemindahan dana besar. Sebaliknya mulai lirik 2nd liner saat market sideways. 2. Jual saham yang terlalu banyak dibahas/news/rumor setelah naik. Saham-saham yang "lompat tinggi" biasanya setelah itu keluar berita-berita/rumor yang mendukung kenaikan harga tersebut. Well, kita semua tahu berita bisa dibantah dan rumor ada disclaimer. Saham spt INCO & BUMI yang miskin rumor tetap naik dengan manisnya, namun saham yang rame dibahas seperti ISAT (gosip investor rusia) dan ANTM (so many projects, so many good news) malah rallynya tertahan. PGAS sempat tertahan, namun ketika orang mulai bosan bahas PGAS, saham ini justru naik. Saham yang full rumor seperti TMPI, MITI, POLY malah lebih sadis lagi. 3. Jual saham yang posisi bid offernya mencurigakan, seperti ini (contoh): BID BVOL OVOL OFFER 10,000 50,000 3,100 10,050 9,950 4,000 3,200 10,100 9,900 3,000 2,900 10,150 9,850 2,000 3,010 10,200 9,800 1,000 3,500 10,250 9,750 40 25,000 10,300 9,700 30 40 10,350 9,650 10 30 10,400 4. Terlihat posisi bid vol sangat tebal (50rb lot), namun pada running trade banyak sell dengan lot besar di harga bid. Bid 50rb lot ini dipasang oleh bd untuk "buffer" agar harga tidak drop saat ada klien mau buang barang. Harga dapat dimanipulasi seakan naik perlahan (spt kata Embah, mudah sekali menaikkan harga). Begitu semua kliennya selesai, bid besar tsb ditarik (withdrawn), akhirnya harga akan turun dengan sendirinya. Bid ini juga terlihat "tidak habis habis", artinya begitu sedikit lagi habis, tau-tau nambah lagi, seakan gak bisa tembus ke bawah. Bid tidak habis karena yang dipasang adalah barang yang sama. Ingat, bd tidak kena fee seperti retail. 5. Jual saham yang posisi buyer/sellernya seperti ini: BUYERS SELLERS BROKER BVOL SVOL BROKER AA 23,400 240,000 GG BB 23,300 10,000 HH CC 21,200 4,000 II DD 19,100 3,000 JJ EE 19,000 1,500 KK FF 18,000 500 LL 6. Dapat dilihat jumlah buyers dengan lot merata (20 ribuan), sedangkan pada bagian sellers jumlah lotnya sangat menonjol (broker GG, 240rb lot). Ini menandakan adanya DISTRIBUSI. (berlaku sebaliknya untuk AKUMULASI). Jangan terkecoh dengan naik/turunnya harga. 7. Jual saham yang naik tidak dengan sektornya atau berlawanan arah. Artinya saham ini sedang tidak in-line (jalan sendirian) dan tidak didukung oleh teman-temannya. Biasanya hanya rally sebentar. Apabila saham ini sedang naik namun sektornya turun, ini berarti teman-temannya sudah TP duluan, sehingga saham ini rentan TP berikutnya. 8. Jual saham ketika semua orang senang mendengar namanya, dan target-target baru bermunculan. Ini jelas, saham yang terlalu banyak dipegang retail sangat rentan untuk dikocok-kocok. Beda retail dengan bd adalah: BD cenderung kompak (apalagi Bd agen pemerintah :). Mereka sudah tahu barang mau di beli/jual diharga berapa, jauh sebelum harga tersebut bergerak. Sementara retail cenderung egois, sporadis dan emosional. 9. Jual saham yang tidak mencetak laba. Ini adalah teknik FA, ngapain belanja saham yang emitennya rugi, kaya nggak ada yang lain aja.. Kalau anda kadung kemakan rumor, ada baiknya hati-hati.. 10. Jual saham yang indikator TA mengatakan jual (MA5<MA20, MACD negatif, Bearish engulfing/harami/doji, hammer, ElWave, Darvas, stochastic, silahkan dipelajari sendiri lewat metastock - sudah banyak yang ngadain training). Jangan meremehkan TA, apalagi jika sumber informasi tentang emiten terbatas. Kelemahannya hanya satu: likuiditas. TA kadang suka salah bila menganalisa saham yang kurang likuid. 11. Always discount 30% on whatever analyst says. Kalau hasil riset bilang target 10.000 dan harga sekarang adalah 7000 maka selisih adalah 3000. Maka diskon 30% dari 3000 dapatlah 2100. Maka siap-siap untuk jual sedikit-sedikit pada saat harga tembus 7000+2100= 9100. 12. Alternatif lain: Reksadana saham. Banyak trader yang punya waktu terbatas untuk memantau market namun tetap memaksakan untuk trading. Alternatifnya anda dapat membeli reksadana saham. Istilahnya: "titip duit sama bandar". Nasabah Reksadana adalah BOZZ dan Fund Mananger. Be friend with them. Demikian ulasan saya, sebenarnya masih banyak yang lain, tapi kalau di expose semua nanti ada yang marah lagi.. hehe.. Mohon maaf kalau saya kelihatan rada sok tahu. I just want to share with you guys.. Regards, DE Note: Keputusan jual/beli tetap tanggung jawab anda.