Indeks turun 500 poin?analisa nggak bermutu
----- Original Message ----- From: cipto_trading To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 26, 2007 6:57 PM Subject: [obrolan-bandar] Re: Sekarang Miranda yang ngomong... ibu-ibu ini bener juga sebagai regulator mengingatkan pelaku ekonomi agar tetap waspada.... krisis pasti terjadi.... tapi tidak ada yang bisa memprediksi dengan tepat kapan terjadi, bahkan the fed sekalipun.... krisisnya tidak akan separah 1997-1998. waktu itu diperparah oleh krisis politik dan fundamental ekonomi asia memang rapuh... sekarang agak lebih baik jadi tenang aja... tapi kalau IHSG turun 500 poin jgn kaget.... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Dean Earwicker" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dulu Sri Mulyani bilang krisis, sekarang Miranda. What's up with you girls? > > > > Regards, > > DE > > > > > > > > Miranda S. Goeltom: > HARGA KOMODITAS BISA PICU KRISIS > > > > Dadan Kuswaraharja - detikfinance > > > > Jakarta - Jika 10 tahun silam krisis dipicu oleh guncangan mata uang, maka > ancaman krisis pada saat ini bisa saja dipicu oleh harga komoditas. Untuk > itu, pergerakan harga komoditas perlu terus diwaspadai. > > > > Deputi Gubernur Senior BI Miranda S. Goeltom mengatakan, harga komoditas > juga menjadi perhatian BI, karena bukan tidak mungkin harga komoditas akan > menyebabkan krisis baru. > > > > "Apakah anda dapat bayangkan jika harga minyak jadi US$ 150-200, apa yang > terjadi terhadap dunia ini? Pasti ada yang kena ada yang tidak kena, kita > bisa terkena imbasnya," ujar Miranda dalam diskusi 10 tahun krisis di Hotel > Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (26/7/2007). > > > > "Tidak ada yang salah dengan kebijakan di dalam negeri, tidak ada yang salah > dengan makroekonomi, tapi shock bisa datang dari harga komoditas. Kalau dulu > kan syoknya dari nilai tukar dan perbankan. Ini bisa dari harga komoditas > karena ketidakseimbangan global," imbuhnya. > > > > Namun Mranda melihat kemungkinan Indonesia untuk kembali krisis sangat > kecil. Meski demikian, BI tetap akan menambah beberapa early warning > indicator sehingga bisa lebih siap jika krisis menghadang di depan mata. > > > > "Likelihood of crisis, sekarang menurut saya meager tapi kita gak boleh > santai, karena banyak yang belum kita tahu, apa yang harus dilakukan adalah > kita meningkatkan early warning indicator, segala macam informasi kita > langganan, kita dapat, kita desain informasi e-reporting system," ujarnya. > > > > Kondisi sekarang dengan dulu sudah jauh berbeda. Menurut Miranda, dulu meski > krisis melanda, ekses likuiditasnya kecil tidak seperti sekarang, dimana > likuiditas di pasar global melimpah ruah. > > > > "Dulu tidak ada ekses liquidity global seperti sekarang. Ekses liquidity > meningkatkan creativity, terutama buat fund manager yang harus menghasilkan > duit," ujarnya. > > > > Yang kondisinya sama adalah pasar keuangan yang belum dalam (deep) sehingga > produk-produk pasar modal belum banyak. >