kalo nggak go private ya doi mau jual ke strategic investor. karena ngapain dia 
harus nampung terus (sehingga orang (pasar) jual, tapi harganya tetep naik. 
kalo nggak karena dia menggunakan aji mumpung.
  either sama aja. karena kalo dia ngumpulin buat right issue, dan ngumpulin 
barang, iya kalo pasar percaya. karena kalo dianya ketauan ngumpulin dan pasar 
tambah nggak percaya, sapa yg berani jamin sahamnya bakalan dibeli orang 
(pasar). sementara kalo divestasi khan dia nggak perlu mbeliin barang, kecuali 
kalao dia tau barang(saham)nya bakalan bernilai tinggi, dan dia nggak mau orang 
lain (pasar) ngambil (beli) sahamnya di harga rendah, jadi dia beliin terus 
sementara pasar belum tau rencana yg sesungguhnya (yg positif tersebut). Kayak 
ginian, walaupun termasuk "insider trading", tapi di Indonesia mah nggak 
bakalan dikasih sanksi apa2, jadi emang "ngenakin" emiten n the gang (termasuk 
broker ama insider trader-nya). hehehehhee, walaupun gw juga sering manfaatin 
beginian.
  gimana pak? kayaknya banyak saham2 beginian ya?????? apakah elty ?, kark?, 
poly?, trim?, sipd? you name it dong.
  hehehehehehhehe. 

Dean Earwicker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Quiz of the day (or night..whatever)

Kalau saham X dikuasai hanya oleh satu broker saja dengan jumlah sangat 
signifikan, sedangkan broker yang lain justru jual, harganya terus naik, dan 
volume besar  maka ada kemungkinan perusahaan tersebut akan: 

A. Go private
B. Right issue
C. Divestasi
D. Dijual ke pihak luar/asing


Berikan jawaban anda dan alasannya.


Regards,
DE 

         

       
---------------------------------
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.

Kirim email ke