Betul sekali. Tragisnya yg sering melanggar itu justru yg senior senior sering kali melanggar krn merasa nyaman dimilis asa yg punya kali. Padahal milis itu sama dengan bermasyarakat, ada aturan dan sopan santun sebagai masyarakat adab.
Bahkan di milis tetangga ada yg pemilik, moderatornya juga ngelanggar.. Dikritik eh malah ada aja yg membela. Anggotanya yg ngebela belain krn "ngejilat jilat" takut ga dibagi informasi "hot" dan pada dasarnya jadi membela pelanggaran aturan. Peraturan berlaku utk orang lain tidak utk "saya". Itu yg sering dianut bangsa kita. Saya boleh nabrak lampu merah kalu orang lain tidak boleh. Gw boleh lawan arus kalok naik montor, tidak orang lain. Itulah beberapa dari kita ini termasuk "model kayak gitu" yg pada nulis. Aturan dibuat utk dilanggar. Makanya bangsa ini susah maju. Dikritik malah marah ngamuk ngamuk...atau ngritik orang lain pinter benerrrr.. Klo dikerasin patuh, begitu pulisinya meleng, maling. Orang Singapura sama aja, begitu ke Indonesia doi buang buang sampah dimana mana ngikutin kite yg ga disiplin. Orang Singapura juga manusia dan menyesuaikan diri lah. Kita kalok ke Singapura takut bener buang sampah, atau nyebrang jalan sak mau udel. Krn takut didenda dan tau disana kalok ketangkep ga bisa damai damaian. Jadi udah lah amati diri sendiri aja, loe ngelanggar apa kaga. Orang lain biar owner milis yg nentukan. Sudjana Budiana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pa Ratman, Peraturan di negara kita juga ga kalah banyak bahkan lebih banyak lagi, apalagi kalo ditambah peraturan tidak resmi dari preman2 jalanan dlsbnya, sampe keluar gang aja diatur, mau parkir diatur dan tanya kenapa tidak juga bisa beres, karena di negara kita peraturan dibuat untuk dilanggar, karena ada peraturan tapi tidak ada yang menindak, kalaupun ada, bisa damai, daripada sim diambil nyarinya kemana, lebih baik damai dan bayar denda aja susah betul kebanyakan peraturan, makanya penting sekali adanya penindakan atas semua pelanggaran supaya bisa tertib. Semoga aja jangan saya duluan yang dikenain tindakan, hehehe........... Rgds, SB ----- Original Message ----- From: Soeratman Doerachman To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 19, 2007 10:57 AM Subject: RE: [obrolan-bandar] SHARING 6 DARI PAK ADI CHANDRA untuk para milis. Sebetulnya kita tinggal memilih. Apakah kita akan hidup di negara yang penuh aturan tapi tertib, teratur, aman dan nyaman ataukah di negara bebas akan tetapi amburadul. Ada beberapa contoh: Amerika adalah negara bebas sebebas-bebasnya tapi aturan lalu lintas ditaati, orang antri dengan tertib. Di Sinagapura aturan serba ketat. Meludah sembaranganpun kita di denda tapi rakyatnya hidup dengan teratur dan nyaman Di negara kita bebas-sebebasnya sehingga dengan santai kita dapat melanggar rambu-rambu lalu lintas yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Kalau milis ini milis sebebas-bebasnya maka konsekwensinya apakah situasi no 1 ataukah no 3 yang akan kita alami? Harus diingat bahwa kita hidup di Indonesia dan bukan di Amerika. Jadi permasalahn yang berkaitan dengan posting-posting pak Adi maka moderatorlah yang akan menentukan. Apakah beliau akan memilih no 1 atau no 3 dan tentunya kita sebagi member harus respect terhadap segala ketentuan yang diterapkan oleh moderator apapun aturannya. --------------------------------- How would you spend $50,000 to create a more sustainable environment in Australia? Go to Yahoo!7 Answers and share your idea.