Pak Widhi, gurunya orang Singapore kan juga bule. Yang menciptakan pertama kali advertising seperti itu siapa? bule lagi
Ane orang Singapore, jadi merasa sedikit tersinggung Itu mah bukan masalah dari negara mana. Tergantung pribadi masing2. Kalau soal koruptor, fyi aja, koruptor Singapore juga bersembunyi di Indonesia Jadi ya sama aja 2010/2/6 Saptono Widhi <saptono.wi...@gmail.com> > > > Kalau I TOT U nya lucu-lucuan, mestinya pasang tarifnya lucu-lucuan > juga, boleh bayar pake daun kaleee... hehehe..... > > Saya dapat memahami kekecewaan mantan member SP. Sebenarnya bayar > berapapun kalau tradingnya masih untung (apalagi kalau untungnya jauh > lebih gede ketimbang biayanya) ndak akan jadi masalah. Cuma kadang, > terutama newbie, terlalu banyak berharap untuk mendapat > SP/metode/indikator yang akurat, gak akan pernah cut loss dan semacam > itu. Gelombang/generasi investor/trader seperti ini selalu ada aja > setiap waktu. Dengan adanya milis OB dan milis-milis saham lain, > semoga pemahaman akan resiko di pasar finansial (saham/options/forex) > semakin bagus. > > Sekedar cerita saja, saya sering gemes lihat iklan-iklan seminar > saham/options di koran yang memajang contoh alumni yang bisa profit > ratusan/ribuan persen di trading options/saham. Kayaknya pemasang > iklan itu menganggap pembaca koran itu bodo banget. Apalagi melihat > kenyataan bahwa mereka itu rata-rata orang Singapore, jadi seolah-olah > kita orang Indonesia ini diexploitasi bener oleh orang sana. Sudah > sumber daya alamnya disedot, koruptor yang sembunyi di sana ndak boleh > diextradisi, masih juga dikibulin dalam soal trading saham. Nah, > belakangan saya lihat iklan seminar itu (particularly T3B seminar), > sudah lebih membumi. Dan anehnya, istilah-istilah yang muncul di milis > OB, juga muncul di iklan itu. Aku kira staf T3B itu ada yang jadi > member di milis OB juga. Contohnya begini : > > "Bisnis saham" : > Dulu biasanya menggunakan istilah bermain saham, sekarang jadi bisnis > saham. Istilah ini kalau ndak salah diangkat di milis OB oleh pak JT > > "Obyektif dan menghindari subyektifitas" : > Berbeda dengan SP yang banyak mengandung personal judgment, sistem > yang digenerate/dijalankan oleh komputer (seperti WDWL) relatif lebih > obyektif > > "(Praktis dan) simpel" : > Ketimbang mengatakan bahwa metodenya canggih (dan secara implikatif > rumit, biar kelihatan sophisticated bagi orang yang unsophisticated, > hehehe), sekarang mereka lebih menekankan pada (pengalaman) > penggunaannya yang (praktis dan) simpel > > Sayangnya, pada iklan itu, soal perlunya Cut Loss tidak disebut, > seolah-olah semua tradingnya pasti profit (namanya iklan wajar aja, > menghindari kata-kata berenergi negatif, hehehe) > > Ke depan saya harap akan muncul potensi-potensi lokal yang dapat > mengembangkan layanan semacam itu (toh ilmunya itu-itu aja, moving > average, stochastic, SAR dll) yang lebih menonjolkan bagaimana layanan > tersebut membuat trader lebih mudah mengambil keputusan yang rasionil > ketimbang menjanjikan hasil yang muluk-muluk. > > Rgds > >