Sementara efeknya "netral" krn ditunda kali yah. karena seperti kita tahu, tadi nya ada jadwal RUPS-LB di awal januari yg kemudian di postpone. hipotesa awalnya kan RUPS-LB nya ini untuk mengakomodir Non pre-emptive right dengan kemungkinan besar stand-by buyer CIC. kemungkinan sih beberapa pertemuan memang sudah dilakukan mengenai hal ini. kemudian RUPS-LB ditunda. harga bergerak di kisaran 2700-2900 Minggu kemarin yang berarti kalo memang terjadi pertemuan antara CIC engan manajemen maka itu dilakukan saat harga pasar BUMI di level itu. saya menduga CIC tidak terlalu comfort dengan harga konversi di level harga pasar saat itu, tadinya mungkin masih ada pembicaraan lanjutan namun terkait kondisi beberapa hari belakangan ini yang agak "memerah", CIC agak "jual-mahal" dan menunda pembicaraan tentang konversi ini. kemungkinan sih memang ada ketidakcocokan harga konversi antara manajemen dan CIC.
kalo untuk konversi ini sendiri, menurut saya ini keputusan stratejik yang baik HANYA jika harga konversinya baik bagi pemegang saham saat ini. sinyalnya adalah prospek riil BUMI bener2 cemerlang apabila berhasil nego konversi di harga tinggi sementara kalo memang deal konversi debt ke equity gagal dieksekusi saat harga pasar berada di level 2700-2900 kemarin maka ada kemungkinan persepsi institusi atas nilai BUMI adalah dibawah nilai pasar 1-2 Minggu yang lalu. ato mungkin akan deal di harga yang cukup tinggi tapi dengan klausul-klausul sweetener tambahan?. yang tau mengenai negosiasi CIC - BUMI ini mungkin bisa sharing, yang jelas saya sih percaya bahwa tadinya rencana itu memang akan dijalankan, dengan adanya penjadwalan RUPS-LB dan pernyataan dari dileep bahwa "the decision not to issue new shares after considering market condition and political situation." yang berarti should Political situation en Market condition is OK than perhaps they would conclude the decision to issue new shares. ato mungkin sesimpel "harga"nya aja belon cocok. 2010/1/27 Joe Grunk <joe_gr...@yahoo.com> > > > Ada efek gak nih kang Bagus? > > > thx > > ~~~~~~~~~~~~ > Management of PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Indonesia largest coal > mining producer, confirmed that the company at this point of time has no > intention to issue new shares (non-preemptive rights), countering a market > rumor yesterday that non-preemptive rights would be exercised at Rp2,925 per > share. > Bumi few weeks ago scrapped an extraordinary share holders general meeting > with main agenda of non-preemptive rights without explaining a clear reason. > In a morning daily report published by PT Kim Eng Securities today, Bumi > Investor Relations Dileep Srivastava said the decision not to issue new > shares after considering market condition and political situation. > > > ------------------------------ > *Dari:* Bagus Putra Perdana <disclosure....@gmail.com> > *Kepada:* obrolan-bandar@yahoogroups.com > *Cc:* jsxtra...@yahoogroups.com > *Terkirim:* Rab, 27 Januari, 2010 13:14:48 > *Judul:* Re: [ob] Re: Trs: Jangan kau dengar -- BACANYA DIBALIK... > > > > Di posisi 10-11 X FCF 2012 (Tahun Full Potential dia mulai kick-in) sih > firm value nya setara 4.8 - 5.2 Bio USD. > > kalo dibuat per saham kira2 ; USD 0.2475 - USD 0.268 > > angka 2012 di PV ke taun 2010 dengan tingkat inflasi 7.5 % kira2 jadinya > Rp. 2141 - Rp 2319 lah > > teoritis nya sih segitu ( 2141 - 2319 ) ato tengahnya 2200an lah. kalo mo > entry enaknya di bawah level itu. makin gede ketidakyakinan ama > reliabilitas BUMI ya set aja diskonnya makin gede dr angka itu. BUMI punya > atribut unik yg beda dari peers ( model bisnis yg tidak murni coal, struktur > neraca, gaya manajerial ) yg bisa bikin itu jadi faktor apresiatif bagi > sebagian orang, ato faktor skeptis buat sebagian orang yg lain. yg skeptis > ya kasih diskon dr nilai itu, yg apresiatif kasih premium dr angka 2200 itu. > tapi base value nya menurut saya sih 2200 itu. hanya kalo preferensi > personal saya sih cenderung skeptis, terutama urusan pajak. ini yg jadi > concern utama saya. kalo urusan gearing sih pelan2 bisa diturunin ato > dikonversi ke equity dengan konsekuensi dilusi klaim dari existing > shareholder, tp kalo harga konversinya tinggi gak masalah. harga konversi di > level sekarang ( Rp 2500 ) ini jg malah nambah value. yg repot kalo di > konversi dibawah 2200. jatohnya destroy value buat existing shareholders. > apalagi yg pegang di harga agak diatas. > > ya kira2 2200 an perak lah pak, saya gak rekomen dan rada hesitate untuk > tetapin nilai teoritis karena bbrp alesan antara lain ; > > * saya pribadi anggep urusan pajak yg sekarang dah masuk penyidikan ini > lumayan serius, skrg agak sulit untuk nebak efek nya kepada neraca dan > keuangan masa depan seberapa besar, tapi ini sedikit banyak bikin extra > hurdle en jadi gak nyaman di counter ini. > > * saya ngeliat dari luar, maksudnya dari angka yg tersaji di lapkeu dia > aja, saya sendiri penasaran ama judgment Insider ato yg lagi ada kepentingan > sama BUMI (CIC terutama), CIC minta kupon 12 % + 7 % Bullet (setara IRR bagi > dia 19 %) untuk ngasih debt intstrument ke BUMI. saya penasaran kalo > willingness dia dikonversi ke equity dia mau nya di harga berapa?. asumsi > Required Return lebih besar dari 13 % kemungkinan akan membuat nilai > konversi dibawah level harga saat ini. mungkin bisa jadi pressure kebawah. > entahlah gimana nego nya ama CIC nanti. di debt sih dia minta tinggi, entah > di equity nya dia minta berapa. harga persepsinya CIC ini penting karena > bisa kasih sinyal sebenernya nilai "riil" nya BUMI brp sih?. selentingannya > sih di 2700 tapi saya agak ragu CIC mau ambil konversi di harga segitu ( > melihat kepada pengenaan IRR tinggi di instrument debt sebelumnya ) > > * BUMI dipake index engineering ato market movement. ini sudah area nya > embah ato prof JT. base value saya ya segitu aja. baru lirik2 kalo kena 2200 > dan di bawahnya. itu jg masih mo nyimak kelanjutan story kasus pajaknya dulu > aja lah. maklum aja, jagain pensiunan, better safe than sorry. kalo BUMI ke > 4000 ya bukan rejekinya. > 2010/1/27 JT <jsxtra...@yahoo.com> > >> >> >> Oh Ok….., ini sejak Nov 2009…., yup DB kasih target 1430…., beda jauh ya >> sama temen-temen lainnya…, hehe…., bingung, kok bisa selisih jauh banget >> gitu ya….. J >> >> >> >> kayaknya perlu tanya Kang Ocoy nih…, sapa tau die punya target juga….., >> kang comment please…, nuhun. >> >> >> >> JT >> >> >> >> >> >> *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: >> obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Andre Andre >> *Sent:* 27 Januari 2010 11:56 >> >> *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com >> *Subject:* Re: [ob] Re: Trs: Jangan kau dengar -- BACANYA DIBALIK... >> >> >> >> Deutsche bank >> >> >> ------------------------------ >> >> *From:* JT <jsxtra...@yahoo.com> >> *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com >> *Cc:* jsxtra...@yahoogroups.com >> *Sent:* Wed, January 27, 2010 11:53:10 AM >> *Subject:* RE: [ob] Re: Trs: Jangan kau dengar -- BACANYA DIBALIK... >> >> >> >> Yg kasih target 1300 siapa Mbah? Ini sekedar info, nyomot dari IPOT…, as >> per Jan 2010 >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> Tidak ada virus ditemukan dalam pesan masuk. >> >> Diperiksa oleh AVG - www.avg.com >> Versi: 9.0.733 / Basis Data Virus: 271.1.1/2647 - Tanggal Rilis: 01/27/10 >> 02:36:00 >> >> > > > -- > Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the > complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact, > everything we know is only some kind of approximation, because we know that > we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only > to be unlearned again or, more likely, to be corrected.......The test of all > knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”. > - Richard Feynman > > > > ------------------------------ > Wajib militer di Indonesia? > Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! > > > -- Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact, everything we know is only some kind of approximation, because we know that we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only to be unlearned again or, more likely, to be corrected.......The test of all knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”. - Richard Feynman