Iya juga sih :p Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-----Original Message----- From: "B_ND" <nyaham.d...@gmail.com> Date: Sun, 27 Dec 2009 01:12:34 To: Obrolan Bandar<obrolan-bandar@yahoogroups.com> Subject: Fw: [ob] Berita Ekonomi & Emiten di akhir Tahun... Wah maaf, kok malah sent ke Japri. Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "B_ND" <nyaham.d...@gmail.com> Date: Sun, 27 Dec 2009 01:10:04 To: <anru.s...@gmail.com> Subject: Re: [ob] Berita Ekonomi & Emiten di akhir Tahun... Kalo memang dia ga trust kok cuma jual dikit doang dibanding total saham yg dimiliki? Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: anru.s...@gmail.com Date: Sat, 26 Dec 2009 22:53:11 To: <billyfre...@yahoo.com>; <obrolan-bandar@yahoogroups.com>; <sa...@yahoogroups.com> Cc: <dolgado-mi...@yahoogroups.com>; <bluechips_tra...@yahoogroups.com> Subject: Re: [ob] Berita Ekonomi & Emiten di akhir Tahun... bener tuh gak trust. Ada sesuatu mestinya.... Ikutan sell dulu ah... Cari aman... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: billyfre...@yahoo.com Date: Sat, 26 Dec 2009 17:59:54 To: ari alex ari<arialex...@yahoo.com.sg>; <obrolan-bandar@yahoogroups.com>; <sa...@yahoogroups.com> Cc: <dolgado-mi...@yahoogroups.com>; <bluechips_tra...@yahoogroups.com> Subject: Re: [ob] Berita Ekonomi & Emiten di akhir Tahun... Dirut aja jual.. Ga trust ama prospek ke depan dong.. Apa adro mau turun trus dia buy back di bawah lagi? Hanya pak dirut yang tau.. Huehehehe Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: ari alex ari <arialex...@yahoo.com.sg> Date: Sun, 27 Dec 2009 01:41:06 To: <sa...@yahoogroups.com>; <obrolan-bandar@yahoogroups.com> Cc: <dolgado-mi...@yahoogroups.com>; <bluechips_tra...@yahoogroups.com> Subject: [ob] Berita Ekonomi & Emiten di akhir Tahun... Jumat, 25 Desember 2009 | 15:08 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir, melepas 2,5 juta saham ADRO yang dia miliki. Garibaldi merupakan salah satu pemegang saham ADRO terbesar dengan kepemilikan saham mencapai 2,28 miliar saham atau setara 7,12 persen saham perusahaan. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/12), Wakil Presiden direktur ADRO Christian A Rahmat, mengatakan, penjualan saham Garibaldi transaksi tersebut telah dilaksanakan pada 17 Desember 2009. Christian menambahkan, saham ADRO tersebut dilepas pada harga Rp 1.740 per saham. Nah, berdasarkan perhitungan KONTAN, dari hasil transaksi itu Garibaldi berhasil meraup dana sekitar Rp 4,35 miliar. Berdasarkan data RTI hingga 30 November 2009, komposisi kepemilikan saham ADRO sebanyak 2,28 lembar saham atau setara 7,12 persen dimiliki Garibaldi Thohir. Lalu, sebanyak 1,82 miliar saham atau setara 5,71 persen dimiliki oleh GSCO-Adrcorp Holdings, PT Adaro Strategic Investment memiliki 14,04 miliar saham atau 43,91 persen. Sedangkan, UBS AG Singapore S/A atticus Investments Pte Ltd memiliki 1,67 miliar saham atau setara 5,22 persen, dan sisanya sebesar 38,03 persen atau 12,16 miliar saham dimiliki oleh masyarakat. (Irma Yani/Kontan) Jumat, 25 Desember 2009 | 11:12 WIB TOKYO, KOMPAS.com — Dollar AS di pasar Asia dalam perdagangan yang tenang pada Jumat (25/12/2009) cenderung tak menentu karena pelaku pasar kurang bereaksi setelah keluarnya data ekonomi dari Amerika Serikat dan Jepang. Dollar AS naik menjadi 91,50 yen di Tokyo pada Jumat pagi dari sebelumnya 91,46 di New York pada Kamis. Euro menguat menjadi 1,4365 per dollar AS dibanding 1,4356 dan menjadi 131,45 yen dari 131,32. "Ada sedikit gerakan, meski hari libur Natal. Indikasi ekonomi di AS dan Jepang sedikit berpengaruh terhadap pasar," kata Socite General Forex Strategist, Kenichi Yumoto. Pasar memberikan respons isu tersebut bahwa pesanan barang AS naik 2 persen pada November 2009. Hal ini didukung menguatnya permintaan komputer dan produk elektronik. Rabu, 23 Desember 2009 | 10:55 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Perdagangan di Bursa Efek Indonesia tahun ini akan segera berakhir. Sebagian investor tersenyum gembira lantaran bisa meraup untung besar dari kenaikan harga saham yang mereka genggam sejak awal tahun. Saham-saham apakah yang berhasil memberikan keuntungan atau gain terbesar kepada para investor sepanjang tahun ini? Berdasarkan data Bloomberg, sejak awal 2009, rata-rata harga saham-saham papan atas (blue chips) sudah melesat 100 persen. Ini adalah kelompok saham-saham yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai kapitalisasi pasar di atas Rp 10 triliun. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merupakan saham papan atas yang mencatat lonjakan harga tertinggi, yakni 376,47 persen, tahun ini. Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengikuti masing-masing dengan kenaikan 262,90 persen dan 252,58 persen. Namun, kinerja saham-saham lapis kedua jauh lebih mentereng. Sebut saja saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang harganya melambung 805,26 persen atau saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) yang melonjak 492,16 persen. Para analis menilai, sebagian besar harga saham di bursa melambung tinggi lantaran pada akhir 2008 harga saham-saham memang longsor hebat tersengat krisis global. Kepala Riset Finan Corpindo Nusa Edwin Sebayang melihat, saham sektor pertambangan melonjak cukup tinggi tahun ini karena harga komoditas membaik. "Investor juga tertarik karena melihat likuiditas saham komoditas di pasar yang tinggi," katanya. Yang pasti, kebangkitan saham-saham blue chips ikut menopang laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selama tahun ini hingga kemarin (22/12), IHSG telah menguat 80 persen. Ari Pitoyo, Kepala Riset Mandiri Sekuritas menambahkan, saham-saham blue chips itu bisa bertahan lantaran kinerja mereka stabil dalam lima tahun terakhir. Selain itu, emiten blue chips berasal dari sektor "seksi" seperti, komoditas dan konsumsi. Dengan fundamental bagus, saham ini menjadi rebutan investor. Kepala Riset Valbury Asia Securities, Krishna Dwi Setiawan mengingatkan, kenaikan harga saham lapis kedua juga menarik dicermati. Misalnya, saham SMMA yang kinerjanya mengkilap. Juga, saham perusahaan alat berat seperti PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). (Sandy Baskoro, Veby Mega/Kontan) Sierad Akan Kuasi Reorganisasi Indofinanz (Rabu, 23 Desember 2009) Jakarta (Indofinanz) - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Sierad Produce TBK (SIPD) menyetujui kuasi reorganisasi untuk menghapus defisiti yang disebabkan akumulasi kerugian sebesar Rp2,38 trilyun. Sekretaris Perusahaan SIP Elies Lestari Setiawan usai RUPSLB di Jakarta, Selasa (22/12), mengatakan, dengan dihapuskannya defisit akumulasi kerugian, maka perseroan kedepannya bisa membagikan dividen kepada para pemegang saham jika mendapat keuntungan. Menurut Elies, kuasi reorganisasi ini dilakukan melalui penilaian kembali aset dan kewajiban sesuai nilai wajar, perjumpaan (set off) saldo defisit dengan selisih hasil revaluasi aset dan kewajiban serta set off saldo defisit dengan saldo tambahan modal disetor serta set off saldo defisi dengan hasil penrunan modal ditempatkan dan modal disetor melalui penurunan nilai nominal saham. Rating Medco AA- Selasa, 22 Desember 2009 Jakarta (Indofinanz) - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan rating atas obligasi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) II Tahun 2009 Seri A senilai Rp513,5 milyar dan Seri B senilai Rp986,5 milyar yang akan jatuh tempo masing-masing tahun 2012 dan 2014 di posisi "AA-". Lembaga pemeringkat itu juga menetapkan rencana penerbitan medium term notes (MTN) PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) senilai US$100 juta di posisi yang sama. Analis Pefindo Ronald Hertando dan Vonny Widjaja mengungkapkan rating tersebut merefleksikan biaya produksi minyak dan gas bumi perseroan yang relatif kompotitif dan likuiditas yang berada di atas rata-rata. Hanya saja rating dibatasi oleh pelemahan kinerja keuangan, penurunan produksi dari sejumlah ladang yang cadangannya sudah terbatas, penundaan sebagian proyek utama dan tingkatutang yang mseakin agresif karena pengeluaran capex yang besar dan rencana divestasi aset yang tidak pasti Jasa Marga Bidik Pendapatan Rp4 Trilyun Kamis, 17 Desember 2009 Jakarta (Indofinanz) - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen menjadi Rp4 trilyun tahun 2010 ketimbang tahun 2009 yang ditargetkan sejumlah Rp3,6 trilyun. Direktur Utama JSMR Frans S Sunito di Jakarta, kemarin (16/12), mengungkapkan, perseroan optimis bisa mencapai target tersebut karena beberapa ruas tol baru akan beroperasi, seperti Surabaya–Mojokerto pada Juli 2010, Ungaran–Semarang yang beroperasi September 2010 dan Bogor Ring Road pada kuartal IV 2010. "Dengan beroperasinya ruas tol tersebut, kami targetkan pendapatan minimal Rp4 trilyun," kata Frans. Untuk mendukung perolehan target pendapatan, JSMR tahun depan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/ capex) Rp3 trilyun dimana setengahnya akan digunakan untuk biaya operasional. Laba Bersih Indofood Melonjak Selasa, 15 Desember 2009 Jakarta (Indofinanz) - PT Indofod Sukses Makmur Tbk (INDF) selama sembilan bulan dari Januari sampai September 2009 membukukan laba bersih senilai Rp1,58 trilyun atau menggelembung 42,34 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2008 sejumlah Rp1,11 trilyun. Sekretaris Perusahaan INDF, Werianty Setiawan dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (15/12), menjelaskan, pertumbuhan laba yang sangat tajam ini ditopang dengan turunnya beban pokok penjualan dan beban usahan. Sampai akhir triwulan III lalu penjualan bersih mencapai menjadi Rp28,20 trilyun dimana kontribusi penjualan grup produk konsumen bermerk (CBP) sebesar 43 persen dari total penjualan konsolidasi. New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/