Menjawab pertanyaan Andi Lesmana, menurut saya : 1. Jumlah menjadi 10x lipat karena memang dari awal perkiraan dana suntikan 632M itu sifatnya baru "sementara", dan itu sudah dikonfirmasikan oleh BI, mengingat pemeriksaan menyeluruh thd BC saat itu belum tuntas. Lagian bail-out jadi sangat besar antara lain karena BUMN2 pun ramai2 menarik depositonya, pdhal seharusnya mereka sbg badan usaha milik negara jangan menarik dananya spy bail-out jadi lebih ringan dan efek psikologisnya lebih kecil juga. Tapi anda lihat sendiri, setelah dibail-out pun nasabah masih ramai2 menarik dananya krn ketakutan, siapa yg bisa menjamin kalau BC tdk dibail-out, tidak akan terjadi rush di bank2 lain? Efek psikologis itu sesuatu yg tidak bisa dirumuskan secara matematis. Untung BC dibail-out, shg tidak terjadi kegoncangan di bank-bank kecil yg lain.
2. RT diketahui licik kan baru belakangan stlh terbongkar kasus pencuriannya, sebelumnya mungkin tidak ada yg tahu kalau RT itu licik. Mungkin krn kelihaian RT dalam meyakinkan orang lain dgn modal tampang lugu dan keahlian bicaranya. BUMN2 besar saja banyak yg menaruh deposito di situ. Universitas Atmajaya Jogya pun juga percaya pd BC dan akhirnya terperosok. Bahkan RT juga selalu bersikap kooperatif dgn BI pd saat dia dipanggil BI untuk menyuntik dana ke BC krn CARnya sdh minus, shg BI memberi waktu RT utk mencari investor baru. 3. Unsur pidana BC jelas ada, dan itu dilakukan oleh RT dan DT (manajemen BC). SM dan Boediono hanya membuat keputusan apakah BC dibail-out atau dibiarkan kolaps dan ditutup. Kondisi keuangan global sedang parah2nya saat itu, Sofyan Djalil pun mengatakan pd saat rapat pertama depkeu dgn BI membahas BC situasinya sangat mencekam (rupiah terjerembab, dana-dana asing deras mengalir keluar dari indonesia, ketidakpercayaan antar bank sangat tinggi, likuiditas sangat sulit, dan bank-bank di AS dan Eropa banyak yg bertumbangan). Sofyan Djalil wkt itu menjadi menkeu ad-interim menggantikan SM yg sedang ke Washington. Krn dia tidak berani mengambil keputusan, maka SM pun dipanggil pulang. Jadi kalau ada orang yg mengatakan hanya BC bank yg bermasalah, bank-bank yg lain semua baik2 saja, mungkin dia harus minta data yg jelas dulu ke BI spy bisa lebih fair dalam memberi komentar. Ungkapan bijak yg dikutip oleh Andi Lesmana sangat benar. Apa yg saat ini dipikir baik oleh DPR (ingin membongkar skandal BC) belum tentu benar (krn kasus bail-out BC bukan skandal, krn sdh berdasarkan pertimbangan2 matang dan terukur sesuai dgn kondisi pd wkt itu), dan apa yg dipikir benar oleh DPR (bail-out BC dijadikan kasus politik besar2an sampai membentuk pansus segala, pdhal sih sebenarnya kasus BC kan kasus kriminalnya RT dan DT), belum tentu baik untuk rakyat secara keseluruhan (krn menimbulkan ketidaktentraman, mengganggu perbaikan ekonomi, dll) dan terjadinya ketidak-adilan krn belum-belum SM dan Boediono sudah dihakimi oleh rakyat akibat rakyat terprovokasi oelh ingar-bingar kasus BC tapi sebenarnya mereka tidak tahu duduk perkara yg sebenarnya. Semoga kasus BC ini cepat beres dengan sebaik-baiknya, karena saya yakin SM dan Boediono sama sekali tdk punya konflik kepentingan dgn bail-out BC. SM dan Boediono adalah 2 tokoh yang sangat dihargai dan disegani di dunia internasional, bahkan SM dua kali berturut-turut menjadi salah satu dari 100 Wanita Paling Berpengaruh Sejagat (yg pertama di urutan ke-4, yg kedua di urutan ke-20an, cmiiw). Dan Boediono banyak memperoleh penghargaan internasional pula. Alangkah sayangnya jika mereka harus turun hanya karena tuduhan-tuduhan keliru, karena kasus kriminal pemilik BC dikait-kaitkan dengan keputusan bail-out BC. GBU.. ________________________________ From: Andi Lesmana <riil_inves...@yahoo.com> To: OB <obrolan-bandar@yahoogroups.com> Sent: Sat, December 12, 2009 1:32:11 AM Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Kita tdk tahu apa dibalik pikiran SM untuk selamatkan BC, namun yg memang perlu menjadi pertanyaan : 1. Jumlahnya kenapa bisa menjadi 10X lipat? Dan tdk dilaporkan. Kl memang tujuannya untuk selamatkan industri perbankan, omong aja dg terus terang jumlahnya berapa? 2. Kalau saya jadi deposan2 gede kayak Putra sampoerna dll, jelas mikir seribu kali naruh uang disana. Tentunya Poetra tahu latar belakang dr RT (Robert Tantular sperti apa?). Nampak lugu/polos, tapi sudah dikenal licin/licik. 3. Saya yakin SM tdk terima aliran dana tsb, namun tetap SM akan jadi korban kalau kasus ini ditemukan ada unsur pidananya. Ada ungkapan bijak : "APA YG KITA PIKIR BAIK BELUM TENTU BENAR dan APA YG KITA PIKIR BENAR BELUM TENTU BAIK" Jadi pejabat saat ini kudu extra hati2. Banyak jebakan menganga didepan kita, yg sekilas tdk nampak oleh mata. Kalau saya bisa bilang, semua carut marut/hiruk pikuk persoalan hukum dan politik kita saat ini akibat presiden kita yg tidak tegas.. Tx Andi Lesmana ________________________________ From: "troyan" <troyan...@yahoo. com> Date: Fri, 11 Dec 2009 02:18:06 -0000 To: <obrolan-bandar@ yahoogroups. com> Subject: Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya Udangnya selalu ada bro, cuma kalo yang ini ane gak tau udangnya udang windu apa udang teri. hehehe. U knowlah placament dana segitu gede(apalagi dana abadi)di bank sekualitas BC, kalo gak bodo2 banget, yakin gak ada udangnya ? hehehehe --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Andreas Kisworo <kotd.newbie@ ...> wrote: > > Kalau saya punya 2 jt dolar, saya gk akan menaruh duit di BC, walaupun saya > *tahu* duit saya bakal balik lwt skema penyelamatan BC > Secara logis, tidak ada orang yang mau meresikokan (hampir)100% duitnya > hanya untuk memperoleh bunga deposito yang enggak seberapa > Kecuali kalo duit saya 2jt dolar, tp pas dibalikin malah jadi 4jt dolar, its > ok lah heheh > > Oh ya, bagaimana dg dana abadi univ atmajaya sebesar 16M (hampir 2 jt dolar) > yang ditelan Antaboga? > Sptnya gak make sense juga kan, tapi kenyataan nya seperti itu... > > Jadi belum tentu di balik batu ada udangnya bro hehe > > http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ xml/2009/ 09/10/20395744/ > korban.antaboga. dana.abadi. atma.jaya. yogya.raib > > *YOGYAKARTA, KOMPAS.com* - Universitas Atma Jaya Yogyakarta kehilangan dana > abadi sebesar Rp 16,6 miliar yang diinvestasikan di PT Antaboga Delta > Sekuritas Indonesia melalui Bank Century. Akibat kerugian ini, beberapa > pembangunan gedung kampus terpaksa ditunda. > > ............. ......... . > > Investasi UAJY di Bank Century pertama kali dilakukan sekitar tahun 2001. > Selanjutnya, dana dialihkan ke investasi reksadana PT Antaboga Delta > Sekuritas Indonesia yang kemudian diketahui sebagai lembaga sekuritas fiktif > Bank Century. > > "Selain bunga yang cukup tinggi, investasi UAJY di Bank Century juga > dilakukan atas dasar kepercayaan . Hal ini mengingat UAJY telah menjadi > nasabah di bank tersebut sejak lama. Kami sudah lama menjadi nasabah Bank > Century dan tidak ada masalah hingga kasus itu terjadi," ujar Koesmargono. > > 2009/12/11 troyan <troyan...@. ..> > > > > > > > Itu dia bro, saya melihat ada rencana dan pengkondisian yang tersusun rapi > > dalam kasus penyelamatan BC ini, sehingga satu-satunya opsi adalah > > menyelamatkan BC, karena kalau tidak, resiko sistematis akan muncul. Dalam > > kondisi normal mungkin BC tidak akan diselamatkan, tapi pada saat itu krisis > > sedang gawat. Sehingga "pihak2 yang mengkondisikan" itu tau, itu duit gak > > akan hilang, karena akan mendapat pembayaran dari penyelamatan itu. Kalo gak > > "tau" atau "ada" pengkondisian seperti itu, siapa yang mau nyimpan duit > > segitu gede di bank bermasalah seperti BC ? > > > > > > --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com <obrolan-bandar% 40yahoogroups. > > com>, > > Adhi Sukmono <adhisukm@> wrote: > > > > > > Kalau saya punya uang 1 milyar, tentu akan mencari bank yang punya > > reputasi > > > (BCA, BRI, Citibank, HSBC dll.)...kok bisa2 nya orang punya 2 juta dollar > > > ditaruh di bank seperti Bank Century ? Ada udang dibalik batu? > > >