Gak nyambungnya gimana?

exageration dan irrelevant nya di mana? Ayo, jelasin dong bos

2009/9/21  <mr_...@yahoo.com>:
> Sorry Sir,
>
> Itu analagy ngga nyambung.
>
> The rest of the argument is either exaggregation or irrelevant.
>
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
>
> -----Original Message-----
> From: "dfaj21" <dfa...@yahoo.com>
> Date: Mon, 21 Sep 2009 05:43:18
> To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [ob] Kang Bagus - Apakah Indonesia meminta Inflow Hot Money 
> untuk masuk Kontrak Berjangka Currency?
>
> Ibaratnya mobil, ada gas tapi kalau tidak ada rem itu namanya nyari mati...
>
> Pasar bebas sama seperti naek mobil ke puncak dengan gigi netral. Lagi nanjak 
> dorongnya setengah mati. Dikasih bunga 50% sampe 200% setahun juga gak ada 
> mau yang bantu beri hutang.
>
> Begitu giliran turunan, rem-nya gak ada. Inflow gila-gilaan masuk gak bisa di 
> rem. Di tiap tikungan pemerintah atau swasta peminjam harus cepat-cepat 
> restrukturisasi hutang, dan jadinya sangat tergantung sama kemampuan supir 
> banting setir ke kiri kanan. Sampe nantinya ketemu tikungan tajam lagi 
> (panik/krisis) yang sudah gak bisa di tangani lagi...  jadilah tabrakan.
>
> Korbannya... barangkali secara statistik cuma penurunan 3-4% GDP, dll 
> sebagainya. Tapi buat masing-masing individu hidup susah selama 3-5 tahun itu 
> kan penderitaan juga. Putus pacarlah, setres lah, impotenlah, sakit jantung 
> lah, beban emosi dan juga lain-lainnya lagi....
>
> jadi pilih mana...
>
> Ngomong-omong, undang-undang 98 tentang devisa bebas itu produk bikinannya 
> IMF waktu jaman krismon dulu ya? Masih dipake?
>
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, h...@... wrote:
>>
>> Pemilik dana asing akan panik bila ada peraturan baru. Mereka akan segera 
>> keluar dulu.
>> Tapi tampa kontrol nilai tukar kita benar2 tergantung pasar. Ketika terjadi 
>> fluktuasi yg tidak menguntungkan instervensi bi bagaikan mengarami lautan.
>>
>> J

Kirim email ke