welcome back Kang... kumaha, damang?
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bagus Putra Perdana <disclosure....@...> wrote: > > Nambahin dikit ya mbah (punten) > > kalo disederhanain, dan konteksnya indeks secara umum.., biasanya dikalangan > professional FM dikenal jargonnya tuh faktor2 yg secara signifikan > mempengaruhi pergerakan indeks saham sebagai L.E.V.I.S (Liquidity, Earning, > Valuation, Interest, Sentiment) > > Liquidity : Ini Faktor yang hampir mutlak dan paling mempengaruhi Indeks > saham jangka pendek-menengah, yaitu ada tidaknya pasokan dan ketersediaan > dari Dana segar yang masuk ke instrumen keuangan dan pasar modal.. (ato > sebaliknya ada tidaknya "faktor-penyedot" dana dari instrumen keuangan). > simpelnya kita lihat sendiri efek ketika likiditas dunia "mengering", > fireselling regardless of the valuation and price level.., ato sebaliknya > rally belakangan ini jga terjadi sangat jelas ketika likuiditas dipompakan > dan mulai tersedia mengisi kembali kantong2 yang sebelumnya dipaksa > "dikeringkan"... stimulus fiskal, M 1 Growth, Kenaikan Cadangan Devisa, > Gelontoran belanja pemerintah, kepemilikan asing, total deposito pihak > ketiga, penguatan/pelemahan kurs. > > Earning : Faktor yang dipersepsikan paling efisien diserap pasar tentunya > earning atau perolehan laba perusahaan, naik atau turun laba amat cepat > diserap oleh pasar. ekspektasi laba, jump kenaikan ato penurnan laba YoY, > QoQ, ini seringkali sangat cepat diserap dan menggerakkan harga. maka kadang > "game"nya buat seorang FM adalah menebak menurut versinya earning yang akan > dicapai vs persepsi pasar/refleksi harga. logis. bahkan dengan rating level > yang tidak dirubah kenaikan earning akan menaikkan harga wajar pasar atau > bahkan suat counter. > > Valuation : Perubahan metode valuasi yang digunakan juga dapat merubah > tembakan aproximasi harga target pasar atau target suatu saham. sewaktu > indeks bearish dan market berada pada historical band level rendah biasanya > picking dan valuasi saham akan bergeser ke metode2 yang cenderung "asset > based" atau value based, contohnya cash per share, reproductive asset > per share, tangible book per share etc, pokonya yg fokus pada "harta" yg > dapat dieksekusi dan digunakan andai kata keadaan tidak membaik dan > perusahaan beroperasi tidak pada kondisi full throttle (which means no > growth which means no capitalisation of "future cash flow" which means > what u see(now) is what get) sementara ketika likuiditas mulai bergerak > masuk dan earning mulai membaik maka biasanya metode valuasi akan bergeser > juga ke metode yg akan mengcapture "kekuatan pertumbuhan dan penguatan arus > kas dan pendapatan perusahaan", metode2 semacam DCF, EPV, CFROI, EVA > biasanya digunakan ketika pasar mulai memaski periode bullish dikarenakan > adanya perbaikan earning dan inflow likuiditas. disini biasanya lebih dari > 50% dari target harga wajar didapat dari kapitalisasi arus kas masa depan > yang agak jauh bahkan sampai ke terminal value nya. terakhir yang bisa > mengangkat target harga biasanya ketika di kondisi puncak dan valuasi hanya > menjadi alat "justifikasi" level band yg secara historikal tinggi, biasanya > kapitalisasi masa depan akan lebih di"eksploitir" lagi dengan metode2 > semacam PEG, EV/EBITDA , EV/ASSET etc. > > tapi tentunya jelas faktor valuasi ini sifatnya cenderung "multiplier" ato > hanya berlaku secara efisien ketika faktor likuiditas dan earning memberikan > indikasi yang jelas. > > Interest : ini jg berpengaruh signifikan kepada persepsi level wajar pasar., > kenaikan suku bunga akan menurunkan target wajar karena discount factor > (denominator) secara natural akan naik, sebaliknya kalo turun. juga biaya > beban bunga dan modal perusahaan bisa terpengaruh outlook suku bunga dan > inflasi sehingga profil neraca dan laporan keuangan perusahaan juga akan > berubah dan berdampak pada forecast lapran keuangan, bahkan aktivitas > operasi dan strategi bisnis yang akan dijalankan oleh emiten-emiten. > > sentiment : ini mungkin lebih ke faktor psikologis, berita yg efek > signifikannya terhadap kondisi ekonomi, atau bahkan operasi dan laba > perusahaan tidak terlalu jelas tapi bisa membat riak dan sentimen diantara > pelaku pasar. atau bahkan sentimen "favor" ato "mood" jangka pendek dari > pelaku pasar. contoh : pasar Indonesia punya exposure yg unik, berita > kenaikan komoditas bisa jadi buruk bagi ekonomi tapi bisa jadi driver yg > berbeda di tangan sentimen pasar , proxy kenaikan komoditas baik untuk > saham2 komoditas dan pertumbuhan ekonomi luar jawa, sehingga mngkin bisa > berdampak mood pasar cenderung berkermun di saham komoditas, sebaliknya > berita harga komoditas lesu berarti inflasi rendah dan suku bunga bisa > dipastikan juga akan diturunkan sehingga baik untuk sektor finansial dan > ekonomi pulau jawa. tapi di tangan pelaku pasar berita-berita ini bisa > di"angkat" baik sisi positif ato negatifnya sesuai apa yang lebih menjadi > "fokus" pemain saat itu... > On 8/13/09, jsx_consultant <jsx-consult...@...> wrote: > > > > > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>, > > "[ M S ]" <mimpi.saham@> wrote: > > > > > > > > > Jadi intinya jam terbang dan kenal betul pergerakan saham tersebut ya > > mbah? > > > > > > > Ilmu apapun ditangan orang yg mahir akan berhasil.... > > > > Warren Buffett ngandelin FA tanpa liat monitor bisa jadi > > orang terkaya didunia. > > > > Tapi FA ditangan orang yg ngerti setengah setengah akan jadi > > konyol malah celaka. Contohya: Orang day trade pake data PER > > dan ROE. > > > > Sebaliknya Day trader yg mengerti sedikit FA bisa beruntung > > dari laporan keuangan yg baru dipublish. > > > > Orang yg tidak ngerti FA atau TA tapi sabar nunggu bertahun > > tahun menunggu barang murah (seperti crash 2008) bisa untung > > gede. > > > > Main saham itu suatu SENI dan membutuhkan PERILAKU/SIFAT yg > > mendukung yaitu: SABAR, COOL tapi BISA BERTINDAK CEPAT disaat > > diperlukan. Tapi umumnya manusia selalu MAU UNTUNG SABAN HARI > > DIBURSA. Tapi seperti sudah kita buktikan dengan Test Super > > Trader, SANGAT SUSAH untuk bisa mengalahkan market setiap > > hari. Petani saja menunggu musin tanam tiba dan baru bekerja > > keladang. Coba kurangi jumlah trading kita dan konsentrasi > > pada TIMING dan HIGH PROFIT trade disamping mempertajam VISI > > KEDEPAN untuk investor. > > > > Untuk orang tertentu mengurangi Trading itu gampang tapi > > untuk sebagian lagi SANGAT SUSAH !!!, ini kembali ke perilaku > > masing masing trader. > > > > > Atau Insider Info kayak Jend Arto > > > > > > Sebelumya dari segi TA saya yakin banget dengan PVRA nya Prof JT yang > > telah terbukti secara live trading. Namun setelah postingan Pak Jhony Irawan > > which make sense that even volume can be manipulated, saya jadi berpikir > > bahwa emang SETAN GUNDUL can manipulate anything. > > > > > > Kalau FA, TA, BA ngak bisa diyakinin 100%, kombinasi apa dong yang > > minimal bisa betahan cuan? > > > > > > > > > > > > > > > Sent from my BlackBerry® > > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > > > -----Original Message----- > > > From: "jsx_consultant" <jsx-consultant@> > > > > > > Date: Wed, 12 Aug 2009 17:28:09 > > > To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>> > > > Subject: [ob] Re: Analisa Yg Bisa Diandalkan > > > > > > > > > Percaya deh pak, engga ada yg namanya HOLY GRAIL teknik main > > > saham. Semua ilmu itu bagus terutama ditangan orang yg mahir. > > > Sangat susah untuk menguasai semua ilmu tsb sampai tingkat > > > mahir. > > > > > > Karena itulah kita disini berkumpul dan saling melengkapi > > > keahlian keahlian kita. Embah mencari pelengkap dari member > > > yg lain untuk bidang yg embah tidak expert dan begitu > > > juga sebaliknya. > > > > > > > > > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>, > > "[ M S ]" <mimpi.saham@> wrote: > > > > > > > > > > > > Selama ini saya perhatikan di OB selalu ada yang bear dan bull. > > > > > > > > Secara FA bagus tidak menjamin harga naik > > > > > > > > Secara TA, terlalu banyak variasinya sampai bingung mau pakai yg mana. > > Setelah diback test dengan TA juga tidak menjamin pasti bener. > > > > > > > > Secara Bandarmologi terlalu banyak liku² dan alternatifnya. > > > > > > > > Mungkinkah Robot Pak DE bisa meminimize diatas 400% > > > > > > > > Apkah robot lebih pandai drpfpd manusia??? > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Sent from my BlackBerry® > > > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > > > > > > > > > > > > > > -- > Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the > complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact, > everything we know is only some kind of approximation, because we know that > we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only > to be unlearned again or, more likely, to be corrected.......The test of all > knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific "truth". > - Richard Feynman >