Aduuuuhhh....
Sejauh ini ngk ada yg bikin kampanye hitam untuk "lanjutkan"
Nih hehehehe...
Sent from my iPhone
On Jun 27, 2009, at 2:53, "golden.health" <golden.hea...@yahoo.co.id>
wrote:
---------- Forwarded message ----------
From: wulan antasari <wulanantas...@...>
Date: 2009/6/26
Subject: Gurita Bisnis Kalla Bersaudara
To: wulanantas...@...
Gurita Bisnis Kalla Bersaudara
Resume:
Kepentingan JK tidak dapat dilepaskan dari kepentingan ekspansi
bisnis keluarga besarnya, karena Indonesia tidak punya peraturan
yang melarang konflik kepentingan jabatan publik dengan kepentingan
bisnis pribadi dan keluarga serta sahabatnya.
Profil Usaha
Ada empat kelompok perusahaan yang dikuasai oleh JK (kelompok Bukaka
& Hadji Kalla), iparnya, Aksa Mahmud yang Wakil Ketua MPR-RI
(kelompok Bosowa), dan adiknya, Halim Kalla (kelompok Intim).
Beberapa perusahaannya yang dikenal publik antara lain: Bhakti
Centra Baru (Bukaka Agro; Bukaka Asia Investment Ptd; Bukaka
Barelang Energy (BBE); Bukaka Building Construction; Bukaka
Investindo; Bukaka Marga Utama (membangun dan mengelola Ciawi -
Sukabumi toll road, Pasuruan - Probolinggo tol road); Bukaka Meat;
Bukaka Teknik Utama (yang antara lain meliputi Bukaka Singtel (sudah
dilego karena gagal memenuhi komitmen pemasangan telepon terhadap
Telkom), Bumi Karsa, Duta Agro Sulawesi, Haji Kalla Trading Company,
NV, Kalla Inti Karsa; Mal Ratu Indah, Makassar; Kalla Lines.
Track Record:
Pada krisis 1997/1998, Grup Bukaka Termasuk 20 debitur kakap yang
mengemplang ke Bank-Bank BUMN yang mengakibatkan bank-bank plat
merah kolaps. Sebagaimana debitor lainnya, Bukaka juga `memaksa'
mendapatkan hair-cut dalam jumlah yang sangat fantastis.
Sejak 2005, Bukaka dan Bosowa menjadi `beban' bagi Bank BUMN seperti
Mandiri. Kredit macet mereka terbilang tinggi yang memaksa bank-bank
plat merah baru ini menyisihkan pencadangan, dan termasuk
merestrukturisasi utang-utang tersebut.
Bukaka Teknik Utama tercatat menjadi pemegang saham mayoritas (35%)
PT Trans-Jawa Paspro Jalan Tol. Yang memegang konsesi jalan tol
Pasuruan-Probolinggo. Lantaran tak mampu memenuhi kewajiban berupa
jaminan pelaksanaan, dana tanah, dan financial closed yang
deadlinenya 30 Juni 2008. Karena wan prestasi, akhirnya konsesi itu
dilego ke kelompok usaha bakrie.
Bukaka tercatat di Bursa Efek Jakarta. Tapi, lantaran laporan
keuangannya selalu disclaimer selama bertahun-tahun, akhir Bursa
Efek Indonesia mendelistingnya dari pasar saham. (Pada saat kampanye
pilpres 2009, Kalla dengan sinisnya bilang, "Pasar modal adalah
sarang neolib.").
Profil Proyek: Intervensi dan Benturan Kepentingan
Sejak menjadi wapres, Kalla bersaudara semakin kebanjiran order.
Salah satunya adalah pembangunan PLTA.
Di Sulawesi Selatan: Bukaka mendapat order pembangunan PLTA di Ussu
di Kabupaten Luwu' Timur, berkapasitas 620 MW; sebuah PLTA senilai
Rp 1,44 trilyun di Pinrang; sebuah PLTA kecil berkapasitas 1 MW di
Desa Mappung, Tompobutu, di perbatasan Kabupaten Gowa dan Sinjai,
sebuah PLTA berskala menengah berkapasitas 8 MW di Bantaeng, serta
sebuah PLTA kecil di Salu Anoa di Mungkutana, Kabupaten Luwu' Utara.
Saat ini, Bukaka sedang membangun PLTA dengan tiga turbin di Sungai
Poso, Sulawesi Tengah, yang akan berkapasitas total 780 MW. Di
Kolaka, Sulawesi Tenggara, Bukaka mendapat order pembangunan PLTA
berkapasitas 25 MW. Selain ditengarai memainkan pengaruh kekuasaan
untuk mendapatkan bisnis ini, pelaksanaannya pun kerap melanggar
aturan. PLTA Poso, misalnya, mulai dibangun sebelum ada AMDAL yang
memenuhi syarat. (Juga jaringan SUTET-nya ke Sulawesi Selatan &
Tenggara dibangun tanpa AMDAL).
di Sumatera Utara, kelompok yang dipimpin Achmad Kalla, adik kandung
Wakil Presiden mendapat order pembangunan PLTA di Pintu Pohan, atau
PLTA Asahan III berkapasitas 200 MW serta PLTA Sibaho di Kabupaten
Humbang Hasundutan. Untuk itu, Bukaka sudah melakukan pembebasan
lahan, tapi proyeknya kemudian diambil alih oleh PLN.
Selain itu, Bukaka juga terlibat dalam pembangunan pipa gas alam
oleh PT Bukaka Barelang Energy senilai US$ 750 juta – setara dengan
Rp 7,5 trilyun – yang akan terentang dari Pagar Dea, Sumatera Selata
n, ke Batam; pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) senila
i US$ 92 juta – atau Rp 920 milyar – di Pulau Sembilang, dekat
Batam; pembangunan pembangkit listrik tenaga gas di Sarulla, Tarutun
g, Sumatera Utara, yang akan mengjasilkan 300 MW
Yang paling baru adalah rencana pembangunan 19 PLTA berkekuatan
10.000 MW. Rencana ini dinilai berbahaya secara ekonomi karena Kalla
mendorong BPD-BPD se Indonesia yang membiayainya dengan mengandalkan
dana murah di bank-bank milik pemda tersebut. Masalahnya, dana murah
itu adalah dana jangka pendek, sedangkan pembangunan PLTA adalah
proyek berjangka waktu panjang. Rata-rata baru setelah 7 tahun, ada
duit yang masuk. Jika terjadi sedikit saja goncangan, BPD-BPD bakal
semaput karena dana jangka pendek mereka dipakai untuk membiayai
proyek jangka panjang. Kengototoan Kalla bisa dimaklumi karena
kelompok-kelompok Bukaka, Bosowa , dan Intim (Halim Kalla) termasuk
paket kontraktor pembangunan 19 PLTU itu. Kelompok Bosowa mendapat
order pembangunan PLTU Jeneponto di Sulsel, tanpa tender (Rakyat
Merdeka, 7 Juni 2006), sedangkan kelompok Intim milik Halim Kalla
yang juga salah seorang Komisaris Lion Air akan membangun PLTU
berkapasitas 3 x 300 MW di Cilacap, Jateng, dengan bahan baku
batubara yang dipasok dari konsesi pertambangan batubara seluas
5.000 ha milik kelompok Intim di Kaltim (GlobeAsia, Sept. 2008, hal.
38).
Intervensi yang juga paling sering dikemukakan adalah menyangkut
proyek Monorel. Rencana proyek ini hampir kandas setelah konsorsium
pemenang ternyata tak punya cukup duit. Belakangan Bukaka masuk dan
memimpin konsorsium. Mereka mendesak bank-bank BUMN untuk
mengucurkan kredit. Karena mendapat sorotan, akhirnya diupayakan
dengan cara tipuan: Pura-puranya ada dana dari Dubai. Belakangan
ketahuan investor Dubai itu hanyalah arranger keuangan saja, sebab
yang menyetor duit itu rencananya adalah Bank-Bank plat merah
(Mandiri, dll). Yang paling disoroti dari proyek ini adalah
permintaan jaminan pemerintah. Dalam hal ini Bukaka mengklaim
potensi penumpang yang sangat besar. Jika jumlah penumpang itu tak
tercapai maka sisanya adalah kerugian yang harus ditanggung
pemerintah!
Selain itu, grup Kalla juga diketahui menjadi bagian dari konsorsium
yang mendapat konsesi dalam pembangunan apartemen murah 1000 tower.
Tak mengherankan jikalau Kalla-lah yang paling ngotot dan sebagai
akibatnya Pemda Jakarta dipaksa mengabaikan berbagai pelanggaran
yang dilakukan pengembang yang membangun apartemen murah ini. Jika
tak dihentikan, daerah seputar apartemen murah bakal jadi daerah
super crowded karena pengembang membangun unit yang jauh melebihi
daya dukung lingkungannya.
Meski selalu menyebut `ogah asing', pada dasarnya Kalla sudah lama
menjalin relasi dengan perusahaan asing. Terakhir, Adik bungsu Jusuf
Kalla, Suhaelly Kalla, terjun ke bisnis mobil produksi Cina.
Suhaelly dengan perusahaan PT IGC International menjadi distributor
mobil merek Geely di Indonesia. Menurut Suhaelly, keterlibatan dalam
bisnis mobil Cina karena peluangnya cukup menarik. Geely mampu
menghasilkan produk yang kompetitif dengan harga lebih murah. "Harga
sedan dibawah Rp 100 juta tiap unit," kata Suhaelly, dalam acara
peluncuran mobil Geely CK CKD (completely knock down), Jakarta (16/5).
Dalam soal Blok D Alpha Natuna, Kalla terlihat agresif dan seperti
menentang dominasi perusahaan-perusahaan migas asal Amerika Serikat.
Yang tak diketahui, Kalla merangkul perusahaan migas Eropa. Salah
satu yang dijagokannya adalah perusahaan migas asal Norwegia. Yang
menarik, di tingkat domestik, menantunya yang kerap dipanggil dengan
Tono Kalla sudah menjalin kerjasama dengan BUMD Kab Natuna untuk
menampung jatah saham yang harus dialokasikan kepada pemda. Duit
yang dibutuhkan untuk membeli saham itu mencapai Rp 20 triliun.
Hingga kini, Tono Kalla masih mencari kreditor yang mau mengucurkan
kredit padanya. Kehadiran Tono ini jadi tak `asyik' karena maksud
awal Pemda Natuna menggandeng Tono adalah dengan asumsi Tono cukup
punya duit untuk menjadi patnernya pemda setempat.
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jamal nasution
<jamal.nasut...@...> wrote:
>
> sori kita fair ja deh
> #yg pertama suku bunga rendah
> apakah ada disini menginginkan bunga yg tinggi
> transaksi saham akan kacau buktinya ketika the fed baru berencana
naikan
> suku bunga saham dah gelepar.
> saham akan kurang gairahnya klo bunga balik ke 10% lg, saya kira
rumus abadi
> perpindahan investasi dari bank ke pasar modal karena bunga yg
rendah
> #yg ke dua mengenai SBI klo kita mo menghargai rakyat yg
miskin,dan saudara
> kita pengangguran kita tidak mo bank menempatkan dana nya lebih
besar di SBI
> dari pada ke proyek-proyek utk menciptakan lapangan kerja.
> #BI dan BUMN di obok2 itu bisa diperdebatkan yg mengobok2 justru
yg mo BUMN
> di jual ke asing
> so far yg penting pemilu aman
> mo sby-mega-Jk yg pentign pemilu jujur aman dan lancar
> ekonomi tidak bergerak sesaat tetapi untuk jangka waktu yg lebih
panjang
>
> slamat bertransaksi
> chuan-untung-
>
>
> 2009/6/25 golden.health <golden.hea...@...>
>
> >
> >
> > Mengikuti debat capres II, kita bisa melihat obsesi JK.
> > Obsesi JK yaitu:
> > 1.JK terobsesi ingin menurunkan suku bunga secara paksa.
> > 2.Dana2 di SBI ingin dipaksa agar disalurkan untuk membiayai
proyek2.
> > 3.BI dan bank BUMN ingin sekali di-obok2.
> >
> > Sesuai dengan slogannya yaitu lebih cepat lebih baik (baca
'pukul dulu
> > urusan belakang'), seandainya JK menang maka dengan segala cara
JK akan
> > melaksanakan 3 hal tsb.
> > Resikonya seperti apa, itu urusan nanti. Demikianlah prinsip JK.
> >
> > Untuk jangka pendek, mungkin ekonomi akan melaju kencang.
> > Tapi untuk jangka menengah dan panjang akan sangat berbahaya,
karena:
> > 1.Sangat rawan terjadi KKN.
> > 2.Bank akan kehilangan prinsip ke-hati2an/prudent, direksi bank
mudah
> > mengelakkan tanggung jawab jika terjadi kredit macet raksasa.
> > 3.NPL akan meningkat drastis.
> > 4.NPL naik, spread turun, maka profit bank akan turun drastis,
bahkan bisa
> > minus. CAR bakal tergerus signifikan.
> > 5.Dana2 di SBI itu umumnya dana jangka pendek. Jika dipakai
untuk membiayai
> > proyek jangka panjang maka akan mudah sekali terjadi mismatch.
> > 6.Semua faktor diatas akan menyebabkan dunia perbankan kolaps.
> > 7.Kalau perbankan kolaps maka ekonomi juga kolaps. Terulang lagi
krismon
> > seperti thn 97/98.
> >
> > Program ekonomi Megapro lebih dahsyat lagi ngawurnya.
> > Ekonomi Indonesia hendak dijadikan kelinci percobaan untuk
program2 ekonomi
> > kerakyatan versi Prabowo yg sudah jelas sangat konyol dan absurd.
> >
> > Bagaimanapun juga pasangan yg dituding sebagai biangnya Neolib
itulah
> > adalah pasangan yg paling baik untuk rakyat, bangsa dan negara
Indonesia...
> > iya kan.. hehehe.. Lanjutkan!!!
Messages in this topic (12) Reply (via web post) | Start a new topic
Messages | Files | Photos | Database | Polls
+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +
MARKETPLACE