sebenarnya semua ini ngak bakalan terjadi kalo RS yg sebagai sbh company yg 
besar tidak menggunakan kekuasaan uangnya utk menjebloskan org ke penjara, 
kasus ini hanya hal kecil tapi sudah dipolitisir sendiri oleh pihak RS dgn 
arogansi dan kekuasaannya...so ajakan boikot hanya utk memberi pelajaran kepada 
pemilik RS dan Dr yg praktek disana...agar lebih memperhatikan lagi jiwa 
konsumen..

harus diingat profesi Dr adalah yg dianggap suci, spt dewa dimata masyarakat, 
dan hal inilah yg mengakibatkan munculnya sifat arogansi Dr di Indo, beda dgn 
Dr di negara lain, nah itulah salah satu sebab mengapa masyarakat lebih suka 
berobat ke luar negeri dr pada di Indo, krn di luar negeri kita bener2 di 
hargai oleh Dr disana...


--- On Wed, 6/3/09, Bonardo Paruntungan <lawlegali...@yahoo.com> wrote:

From: Bonardo Paruntungan <lawlegali...@yahoo.com>
Subject: Re: [ob] Re: Boikot OMNI Int
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 3, 2009, 10:39 PM











    
            
            


      
      ini embah marah gak yah milisnya dipakai buat isu lain..

yang menarik adalah melihat dalam 2 sisi, saya sendiri bukan pelanggan RS Intl..

1. sisi dr. dan RS, 
saat email itu beredar, yang semula terbatas menjadi meluas, dampaknya adalah 
banyak orang yang tau tentang pandangan ibu prita terhadap rs tersebut, saya 
sendiri sudah baca email ibu prita dan meskipun di awal email ada kalimat 
kecewa, namun di akhir email nyata betul ibu prita sendiri masih mengharap 
kebaikan dari rs tersebut, ngak tau yah kalu pihak rs melihatnya bagaimana??

namun kalimat awal ibu prita mulai dari kesulitan mendapat penjelasan dan lain 
sebagainya, bahkan menurut ibu prita dia semakin menurun kondisina jelas tidak
 menguntungkan kedudukan dari dr. dan RS, karena akan mengurangi krediblitas 
dan kompetensi dari dr. dan RS, sedangkan untuk hidup dr. dan RS sendiri kan 
bergantung pada kemampuan menyakinkan calon pasien bahwa mereka kredibel, 
bayangkan apabila seperti saat ini ada ajakan BOIKOT terhadap kedua pihak ini 
maka mereka akan berpikir mengenai bagaimana mensupport kelangsungan hidup 
masing-masing, termasuk karyawan mereka dan lain sebagainya.. .

di sinilah letak "ketidaktepatan" segala keadaan yang sudah dan sedang terjadi 
berawal dari email tersebut, dan setahu saya email yang demikian selalu ada 
ketika ketidakpuasan pelayanan terjadi, sehingga sangat disayangkan bahwa dr. 
dan RS melakukan langkah yang demikian, padahal dalam berbagai kasus yang 
demikian itu peran komunikasi adalah PENTING

saya sendiri tidak tahu bagaimana keadaan RS dan dr tersebut, namun setiap 
orang punya pendapat dan pembelaan masing-masing, sayangnya untuk jasa bisnis
 dimanapun KETIDAKBERHASILAN MEMPERTAHANKAN KEPERCAYAAN KONSUMEN dapat 
berakibat sedemikian rupa.

mungkin dr. dan RS harus insetif dan efektif lagi menarik kepercayaan dengan 
lebih personal pendekatannya, kan sayang sudah invest sedemikian mahal harus 
menderita, saya yakin konsumen pun tidak akan berpaling jika kita mampu 
membuktikan sedemikian rupa bahwa dr. dan RS KOMPETEN dalam menangani segala 
keluhan pasien..

kes : mampukah RS dan dr. memulihkan citranya ke depan ? segala perkara yang 
serupa bahkan lebih berat terbukti dapat dipulihkan loh...

2. sisi Ibu Prita
setiap kenyataan yang dialami diri ibu ini hanya dapat ditiadakan jika ibu ini 
nyata sedang bermimpi, pada kenyataannya adalah tidak ada satupun orang 
mengatakan diri ibu ini bermimpi

ajakan RS ibu prita supaya minta maaf, tidaklah selamanya disebut mohon maaf, 
ibu prita hanya perlu bertanya sekali lagi apakah saya berhak untuk dilayani 
secara tepat dan
 semestinya, dan apabila RS dan dr. sudah mengatakan telah melayani sebagaimana 
adanya, maka demikianlah adanya, artinya tidak dapat mengharap selebihnya.. kan 
artinya MATCH, kalu ekspektasi meleset kan jadi KECEWA kan??? 

3. sisi lainnya

organisasi dokter di Indonesia dan organisasi konsumen sangat tepat bila 
salaing berkomunikasi untuk mengedukasi tentang pelayanan kesehatan

maaf EMBAH panjang

salam 
ando 

From: Huang Cui <cuiwa...@yahoo. com>
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Sent: Thursday, June 4, 2009 9:10:21 AM
Subject: Re: [ob] Re: Boikot OMNI Int











    
      
      Bagus Pak, itu emang seharusnya di boikot....ngak masalah mana yg bener 
en mana yg salah, but kalo utk komplain by email ngak seharusnya kita2 ini 
dijebloskan ke penjara...wong email, email sendiri dan kita tidak menyebarkan 
ke koran, media elektronik kan cuman curhat by email..seharusnya pihak RS ngak 
perlu se arogan itu menunjukkan kekuasaan by moneynya...
emang RS en Dr spt itu perlu diberi pelajaran... .truskan BOIKOT OMNI....BRAVO


--- On Wed, 6/3/09, agung39 <agun...@yahoo. com> wrote:

From: agung39 <agun...@yahoo. com>
Subject: [ob] Re: Boikot OMNI
 Int
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, June 3, 2009, 9:50 PM








    
      
      Wah..dikantor gue lebih seru lagi...

salah satu bos yang berkompeten pegang keputusan..

Malah pas makan siang, sempat terucap...kalau gitu buat Medical Check Up..dari 
3 RS yang dipakai...selama ini slalu ada OMNI..."kalau bisa tahun ini di review 
lagi aja"...wah.. .kalau bener direview dan terdepak...

Lumayan juga tuh berkurangnya konsumen OMNI...

Padahal kalau kantor gue rutin MCU, hampir ribuan orang lho tiap tahunnya...



Ya feeling Gue sih...emang gue dukung Bos gue...

Habis..entah bener Si Bu Prita, atau Bener Si OMNI,

didepan pengadilan nantinya...

Saya pribadi sih mendukung kata bos gue hehehe

Lagian kalau kita MCU, dikasih pilihan dari 3RS yang diajukan kantor...lha 
tahun lalu gue Pilih OMNI..

Mulai tahun ini, kayaknya akan gue pertimbangkan dalam dalam deh kalau OMNI 
masuk kandidat..Dan mungkin akan pilih yang lain aja..meski agak jauh dari 
rumah...

Tapi ya gak apa-apa...sebagai wujud saya peduli akan kasus ini......



--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Huang Cui <cuiwa...@.. .> wrote:

>

> 

> 

> Ayoo...kawan2 galang kekuatan..kita sama2 boikot RS Omni Int.....sampaikan 
> kpd sdr, tetangga, teman2..jgn takut dituntut..tuh RS ngak ada 
> prikemanusiaan. ..

>




 

      


         
        
        


      
 

      


        
        




      
 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke