Maaf...Agak Menyimpang ( OOT) Tapi semoga berguna untuk kepentingan bersama .............................
Maling Berteknologi Canggih
Kapolwil: Ini Yang Pertama di Indonesia
SURABAYA - Pemegang kartu ATM yang juga berfungsi sebagai kartu debit kini
harus lebih waspada. Sebab, pelaku kejahatan semakin canggih dalam beraksi.
Kartu debit pun sangat mudah dibobol.
Kemarin, Unit Idik IV Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) Satreskrim
Polwiltabes Surabaya mengungkap kasus pembobolan kartu debit BCA dengan
modus baru. Ho Tony Laurentius Hosana, tersangka kasus itu, menyadap data
nasabah melalui alat canggih bernama skimmer. Data tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam "kartu kosong" (white card) miliknya.
Polwiltabes Surabaya mengungkap kasus pembobolan kartu debit BCA dengan
modus baru. Ho Tony Laurentius Hosana, tersangka kasus itu, menyadap data
nasabah melalui alat canggih bernama skimmer. Data tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam "kartu kosong" (white card) miliknya.
Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar menyebutkan, kasus yang
diungkap anak buahnya kemarin itu merupakan yang pertama di Indonesia .
"Sepanjang pengetahuan saya, belum ada satu pun pengungkapan kasus kartu
debit yang dilakukan polisi. Jadi, pengungkapan ini merupakan yang pertama,"
kata Anang yang didampingi Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Mujiyono.
diungkap anak buahnya kemarin itu merupakan yang pertama di Indonesia .
"Sepanjang pengetahuan saya, belum ada satu pun pengungkapan kasus kartu
debit yang dilakukan polisi. Jadi, pengungkapan ini merupakan yang pertama,"
kata Anang yang didampingi Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Mujiyono.
Barang bukti yang disita polisi cukup banyak. Di antaranya, sebuah card
reader/encoding merek Axicon, sebuah laptop, dan sebuah skimmer (pembaca
data) merek Axicon. "Alat penyadap data nasabah tersebut dibeli tersangka di
Hongkong," ungkap Anang.
reader/encoding merek Axicon, sebuah laptop, dan sebuah skimmer (pembaca
data) merek Axicon. "Alat penyadap data nasabah tersebut dibeli tersangka di
Hongkong," ungkap Anang.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, pengungkapan tersebut bermula
dari laporan BCA ke Mabes Polri pada Juli lalu. "Saat itu, BCA melapor
adanya komplain transaksi dari para nasabah senilai Rp 300 juta dalam dua
bulan terakhir," katanya.
dari laporan BCA ke Mabes Polri pada Juli lalu. "Saat itu, BCA melapor
adanya komplain transaksi dari para nasabah senilai Rp 300 juta dalam dua
bulan terakhir," katanya.
Selanjutnya, tim Eksus (Ekonomi Khusus) Bareskrim (Badan Reserse Kriminal)
Mabes Polri turun tangan untuk menyelidiki dan memeriksa sejumlah saksi.
Hasilnya, diketahui bahwa transaksi dan "jebolnya" kartu debit BCA itu
terjadi di Surabaya . Mabes Polri pun memerintah Polwiltabes Surabaya untuk
mengungkap kasus tersebut.
Mabes Polri turun tangan untuk menyelidiki dan memeriksa sejumlah saksi.
Hasilnya, diketahui bahwa transaksi dan "jebolnya" kartu debit BCA itu
terjadi di Surabaya . Mabes Polri pun memerintah Polwiltabes Surabaya untuk
mengungkap kasus tersebut.
Penyelidikan yang dipimpin Kasubnit Idik IV Iptu Mulyadi tidak sia-sia.
Polisi mencurigai Ho Tony Laurentius, 24, warga Regensi Blok A 21, Klampis
Ngasem, Surabaya . Bos butik tersebut terbukti menyadap data nasabah BCA
saat ada pembeli yang membayar melalui emisi debit BCA di tokonya.
Polisi mencurigai Ho Tony Laurentius, 24, warga Regensi Blok A 21, Klampis
Ngasem, Surabaya . Bos butik tersebut terbukti menyadap data nasabah BCA
saat ada pembeli yang membayar melalui emisi debit BCA di tokonya.
Kepada penyidik, Tony mengakui semua perbuatannya. "Saya memang berniat
membobol kartu debit para pelanggan yang berbelanja di toko saya,"
ungkapnya.
membobol kartu debit para pelanggan yang berbelanja di toko saya,"
ungkapnya.
Salah satu buktinya adalah kenekatan Tony membeli skimmer dan card
reader/encoding merek Axicon tersebut di luar negeri. "Alat itu dibeli di
Hongkong seharga hampir Rp 50 juta," jelas Kanit Idik IV AKP Nunuk.
reader/encoding merek Axicon tersebut di luar negeri. "Alat itu dibeli di
Hongkong seharga hampir Rp 50 juta," jelas Kanit Idik IV AKP Nunuk.
Anang menjelaskan, modus yang dilakukan Tony sebenarnya cukup sederhana.
"Jadi, setiap ada pelanggan yang membayar melalui kartu debit, dia hanya
perlu mengintip dan mengingat enam digit PIN pelanggannya. Hal tersebut
tidak terlalu sulit karena saat nasabah memasukkan PIN, biasanya gampang
dilihat," ujar orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya tersebut.
"Jadi, setiap ada pelanggan yang membayar melalui kartu debit, dia hanya
perlu mengintip dan mengingat enam digit PIN pelanggannya. Hal tersebut
tidak terlalu sulit karena saat nasabah memasukkan PIN, biasanya gampang
dilihat," ujar orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya tersebut.
Selanjutnya, skimmer canggih merek Axicon yang dibeli Tony jauh-jauh dari
Hongkong itulah yang bekerja. "Saat pelanggan menggesek kartunya, hanya
butuh beberapa menit, semua data rekening bank milik para pelanggan
berpindah ke laptop Tony," jelasnya. Tampaknya, Tony menghubungkan EDC (alat
pendebit kartu BCA) dengan skimmer, kemudian disambungkan ke laptop-nya.
Hongkong itulah yang bekerja. "Saat pelanggan menggesek kartunya, hanya
butuh beberapa menit, semua data rekening bank milik para pelanggan
berpindah ke laptop Tony," jelasnya. Tampaknya, Tony menghubungkan EDC (alat
pendebit kartu BCA) dengan skimmer, kemudian disambungkan ke laptop-nya.
Kemudian, data tersebut dimasukkan ke dalam kartu kosong yang telah
disiapkan. "Setelah semua data masuk, Tony tinggal memasukkan PIN yang
sebelumnya diintip. Selanjutnya, dengan bebas dia menguras isi ATM korban,"
ungkap perwira dengan tiga mawar di pundak tersebut. Namun, belum lama
beraksi, Tony ditangkap polisi. (ano)
disiapkan. "Setelah semua data masuk, Tony tinggal memasukkan PIN yang
sebelumnya diintip. Selanjutnya, dengan bebas dia menguras isi ATM korban,"
ungkap perwira dengan tiga mawar di pundak tersebut. Namun, belum lama
beraksi, Tony ditangkap polisi. (ano)
SPONSORED LINKS
Small business finance | Business finance online | Business finance training |
Business finance course | Business finance schools |
Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___