Ternyata ngeri jg ya teknologi tsb bisa nguras rekening kita 
walaupun ATM BCA tsb sudah memakai PIN kalau kita mau bertxn.
Tapi yg brengsek itu merchant.nya, sudah mempunyai niat yg tdk baik.

Sebnrnya ada yg lebih perlu kita waspada.in macam kartu ATM Visa,
sori nih cuma contoh : sy pernah txn di supermarket dan byr dgn ATM 
VISA Mandiri (kartu debit) ternyata cuma pakai ttd kita tanpa pake 
PIN. Malahan pernah sy pinjamkan ke saudara sy utk belanja di Alfa 
sewaktu kemarin Discount 30%, dilolosin ama Kasir walaupun ttd.nya 
beda dgn ttd di belakang kartu. Itu artinya kalau kartu tsb hilang / 
tercecer di jlnan, bisa bolong rekening kita.

Mendingan kartu ATM VISA (debit), memakai PIN juga deh utk ber.txn, 
biar aman. Adapun kita jgn malu / gengsi kalo ber.txn mau pencet PIN 
ke Mesin EDC , kita tutup dgn tangan kita biar jgn ter.intip kasir / 
merchant.

Oh ya, sy ada info dari tmn2 sy bhw kita mesti hati2 kalau mau ntn 
di bioskop, krn ada orang yg iseng / jahat dgn memasang / menaruh 
jarum yg sudah terinfeksi HIV di bangku bioskop agar yg duduk di 
bangku tsb bakal terinfeksi juga. Katanya sih sudah ada korban yg 
kena (Jkt & Mdn). Benar atau tdknya kabar tsb sy tdk tahu, tapi toh 
tdk rugi khan kalau kita hati2 aja kalau mau duduk, cek dulu sblm 
duduk dan sblm lampu bioskop di.gelap.in (alias jgn dtg telat :p )

Peace 4 All

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Putu Sudiarta" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Maaf...Agak Menyimpang ( OOT) Tapi semoga berguna untuk kepentingan
> bersama .............................
> 
> Maling Berteknologi Canggih
> 
> Kapolwil: Ini Yang Pertama di Indonesia
> SURABAYA - Pemegang kartu ATM yang juga berfungsi sebagai kartu 
debit kini
> harus lebih waspada. Sebab, pelaku kejahatan semakin canggih dalam 
beraksi.
> Kartu debit pun sangat mudah dibobol.
> Kemarin, Unit Idik IV Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) Satreskrim
> Polwiltabes Surabaya mengungkap kasus pembobolan kartu debit BCA 
dengan
> modus baru. Ho Tony Laurentius Hosana, tersangka kasus itu, 
menyadap data
> nasabah melalui alat canggih bernama skimmer. Data tersebut 
kemudian
> dimasukkan ke dalam "kartu kosong" (white card) miliknya.
> Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar menyebutkan, 
kasus yang
> diungkap anak buahnya kemarin itu merupakan yang pertama di 
Indonesia .
> "Sepanjang pengetahuan saya, belum ada satu pun pengungkapan kasus 
kartu
> debit yang dilakukan polisi. Jadi, pengungkapan ini merupakan yang 
pertama,"
> kata Anang yang didampingi Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP 
Mujiyono.
> Barang bukti yang disita polisi cukup banyak. Di antaranya, sebuah 
card
> reader/encoding merek Axicon, sebuah laptop, dan sebuah skimmer 
(pembaca
> data) merek Axicon. "Alat penyadap data nasabah tersebut dibeli 
tersangka di
> Hongkong," ungkap Anang.
> Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, pengungkapan tersebut 
bermula
> dari laporan BCA ke Mabes Polri pada Juli lalu. "Saat itu, BCA 
melapor
> adanya komplain transaksi dari para nasabah senilai Rp 300 juta 
dalam dua
> bulan terakhir," katanya.
> Selanjutnya, tim Eksus (Ekonomi Khusus) Bareskrim (Badan Reserse 
Kriminal)
> Mabes Polri turun tangan untuk menyelidiki dan memeriksa sejumlah 
saksi.
> Hasilnya, diketahui bahwa transaksi dan "jebolnya" kartu debit BCA 
itu
> terjadi di Surabaya . Mabes Polri pun memerintah Polwiltabes 
Surabaya untuk
> mengungkap kasus tersebut.
> Penyelidikan yang dipimpin Kasubnit Idik IV Iptu Mulyadi tidak sia-
sia.
> Polisi mencurigai Ho Tony Laurentius, 24, warga Regensi Blok A 21, 
Klampis
> Ngasem, Surabaya . Bos butik tersebut terbukti menyadap data 
nasabah BCA
> saat ada pembeli yang membayar melalui emisi debit BCA di tokonya.
> Kepada penyidik, Tony mengakui semua perbuatannya. "Saya memang 
berniat
> membobol kartu debit para pelanggan yang berbelanja di toko saya,"
> ungkapnya.
> Salah satu buktinya adalah kenekatan Tony membeli skimmer dan card
> reader/encoding merek Axicon tersebut di luar negeri. "Alat itu 
dibeli di
> Hongkong seharga hampir Rp 50 juta," jelas Kanit Idik IV AKP Nunuk.
> Anang menjelaskan, modus yang dilakukan Tony sebenarnya cukup 
sederhana.
> "Jadi, setiap ada pelanggan yang membayar melalui kartu debit, dia 
hanya
> perlu mengintip dan mengingat enam digit PIN pelanggannya. Hal 
tersebut
> tidak terlalu sulit karena saat nasabah memasukkan PIN, biasanya 
gampang
> dilihat," ujar orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya 
tersebut.
> Selanjutnya, skimmer canggih merek Axicon yang dibeli Tony jauh-
jauh dari
> Hongkong itulah yang bekerja. "Saat pelanggan menggesek kartunya, 
hanya
> butuh beberapa menit, semua data rekening bank milik para pelanggan
> berpindah ke laptop Tony," jelasnya. Tampaknya, Tony menghubungkan 
EDC (alat
> pendebit kartu BCA) dengan skimmer, kemudian disambungkan ke 
laptop-nya.
> Kemudian, data tersebut dimasukkan ke dalam kartu kosong yang telah
> disiapkan. "Setelah semua data masuk, Tony tinggal memasukkan PIN 
yang
> sebelumnya diintip. Selanjutnya, dengan bebas dia menguras isi ATM 
korban,"
> ungkap perwira dengan tiga mawar di pundak tersebut. Namun, belum 
lama
> beraksi, Tony ditangkap polisi. (ano)
>





 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke