Nggak kebayang keselnya para nasabah SP hari ini, termasuk saya. Saya mau kerja jadi tidak konsen sama sekali.
Portofolio yang sudah saya maintain secara disiplin sejak brigade 1089 terancam hancur di depan mata. Kesempatan PT hari ini hilang sudah. Si Herman itu apa tidak mikir, dikira kita anak sultan apa. Saya sama sekali bukan golongan orang kaya raya, untuk mendapatkan uang buat beli saham yang tidak seberapa itu pengorbanan keringat dan darah. Enak aja dia bawa kabur uang sekian banyak nasabah. Kok nggak ada kapok2nya setelah Rudy Ramli kena kasus Bank Bali, belum ada 10 tahun sudah bikin ulah lagi. Apa track record keluarga itu sudah sebegitu jeleknya? Herman Ramli itu sudah ditangkap sejak 24 Desember. 2 MINGGU YANG LALU..!!! Dan selama kurun waktu itu pihak management Sarijaya tidak menunjukan sikap transparan sama sekali. 1 orang komisaris bisa bawa kabur duit 8700 nasabah senilai 245 M, dan sama sekali tidak ada yang tahu? NON SENSE..!!! Ini konspirasi tingkat tinggi, murni kongkalikong. Tidak mungkin hanya 1 orang yang terlibat, saya yakin pasti ada puluhan tersangka lainnya dari orang dalam. Kalo benar, dia layak kita sebut Bernard Maddoff-nya Indonesia. Sarijaya tidak bisa disebut kacangan kalo kita lihat dari jumlah nasabahnya, usia berdirinya & jumlah cabangnya. Sama sekali tidak disangka, salah satu sekuritas papan atas di Indonesia bisa melakukan tindakan memalukan ini. BIG COMPANY with LOW MORALITY. Bagi investor mungkin hal ini tidak masalah. Tapi buat trader bayangkan berapa potential loss yang ditimbulkan selama proses suspend ini berjalan. Belum lagi uang cash kita yang masih tersisa, SIAPA YANG BAKAL MENJAMIN? Apa artinya money management kalo begini? Kalo selama proses due dilligent nasib nasabah bakal terkatung2, dan pihak management berani lepas tangan. Kita para investor harus berani bertindak. Kalo aset kita nggak bisa diselamatkan, BESOK KITA BAWA PICK-UP KE SARIJAYA! Kita angkutin aja komputer, monitor, meja, kursi dll. JAMBU... JAMBU... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Halim Mintareja" <hmin...@...> wrote: > > Yang ini saya mempunyai perasaan yang sama > > Rasanya pasti lebih sakit dikalahkan secara suspend seperti ini daripada > dipaksa CL kena margin call karena bursa roboh. > > Setidaknya kena margin call itu karena kesalahan sendiri > > Ini seperti ditusuk dari belakang > > 2009/1/6 Johan <b3tonspo...@...> > > > ....................... > > Rasanya di hantam papa bear, di pentoeng pak oentoeng selama 2008 tidak ada > > apa apanya di banding keselnya hari ini cuma bisa nonton porto yang susah > > payah di jaga akhirnya jd rusak krn suspend gak jelas sampe kapan gini. > > > > ................................... > > >