Pak Aria
You are right
Look at first the cycles. You only can
apply buy high sell higher on the cycle 2.
By high sell higher on cycle 3 or 4? It’s
suicide
From: Aria Bela Nusa
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, August 21, 2006 3:15
PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Cc: saham@yahoogroups.com;
[EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [obrolan-bandar] Re:
Pencerahan mr oentoeng,mbah dll
Importance: High
Pak Halim,
Back to
basic saja :
·
Ketahui dulu trend-nya (spot the trend
& trend is your friend) à strategic
·
If could, try to find
the bottom (easier) & topping formation (more difficult) à tactical
·
Work it out your house-hold handlings
: Know what happened surroundings now & then with your stock (+ your
‘big pictures’ of index & sector/industry around) - step by
step of evolutionary of market à actions steps/plans…
Aria
-----Original Message-----
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:obrolan-[EMAIL PROTECTED]ps.com] On Behalf Of Thomas
Sent: Sunday, August 20, 2006
6:44 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Pencerahan
mr oentoeng,mbah dll
Mungkin lebih baik BUY dan CUAN, he3x, kalau bisa.!!!!......................,
kenapa harus mempermasalahkan Buy Low Sell High atau Buy High Sell Higher?
padahal "katanya Dow" bahwa "Price/Averages discount Everything",
arti harga saham saat tersebut mereflesikan espektasi buyer/seller kedepan,
kecuali saham tersebut di Bandarin / Gorengan.
Pengalaman saya buy Low jauh lebih sulit dan butuh pengalaman,
seolah-olah anda disuruh meramal bahwa saham tersebut pada titik
tertentu akan naik (padahal belum tentu kan?), apa lagi di iming-imingi
riset broker yg banyak bullshit-nya atau lap keuangan masa lalu yg sudah
direkayasa, kecuali kita benar-benar menguasai analisa industrinya sampai
prediksi keuangan emiten dgn detail (seperti Pak Eka) dan sabar.
Kebalikan dari diatas, buy high, adalah fakta bahwa orang-2 berani beli
saat new high/breakout+vol adalah suatu KENYATAAN bahwa saham tsb
sedang "diburu" orang dan NAIK. Jadi.gampang sekali
mengikutinya, kita ikut arus "massa"
aja, apalagi sekarang musim breakout, he3. Senjata anda tinggal Stop loss
(jika dikibuli) dan trailing stop (jaga profit). Dan jangan lupa bila beli
saat rally jangan "antre", nanti anda bisa-bisa dapat muntahan bandar.
Salam sejahtera semuanya, Thomas
Halim Mintareja
<[EMAIL PROTECTED]com> wrote:
banyak sih yang mengatakan seperti itu.. tapi apa benar seperti itu...
Kalau sudah melihat apa yang terjadi sih sangat mudah bilang BUY HIGH
SELL HIGHER.
Berdasarkan pengalaman saya di dunia valas..sangat tidak mungkin kita
melakukan buy high sell higher untuk trading.. ngak sebanding antara
resiko profit dan loss.
Logika saja... seberapa jauh anda masuk kategori BUY HIGH... 3%, 5%,..
atau 10%..
Kalau sudah naik segitu.. apa masih ada sisa maximum gain dalam waktu
dekat ?? (mengingat tujuan dari BUY HIGH SELL HIGHER adalah untuk trading)
Coba kita lihat yang baru terjadi .. MEDC dan ISAT....
MEDC.. break resitant 3400.. SELL 3375...BUY ??? tidak sempat.. harga
udah balik duluan.. rugi fee
MEDC.. break 3400 ke 3450 dengan volume.. BUY di 3425 ?? SELL.. automatic cut
loss di 3375 karena batas cut loss..
ISAT.. BUY 4525.. SELL 4775.. GAIN 250...
Memang kalau dihitung 1 Gain bisa tutupin 2 Loss.. tapi apa tutupin fee
untuk trading ??
Coba renungkan sendiri.... Kalau Index naik terus sih gampang bilang
BUY HIGH SELL HIGHER.. tapi waktu sideways apa ada yang berani bilang teorinya
itu benar ??
Saya sih lebih suka fundamental analis dengan minimal 3 bulan target.
On 8/19/06, up_trends <[EMAIL PROTECTED]com>
wrote:
semua org punya style sendiri. malah saya bilang buy
low sell higher
rada risky ,, but profitnya juga tinggi. ini diperuntukan org yg
benar benar tahu fundamental & perbandaran yg ada. mbah&mr oentoeng
salah satu ahlinya.(mungkin ada yg lain). asal yg newbie jgn buy low,
sell lower aja yah :)
kalo buy high sell higher lebih gampang dikit menurut saya. saya
belajar dr mr Busur&darvas(trend follower). asal ada cut loss pt aja.
tetep aman.
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com,
"beagle boyz"
<thebeagleboyz@...> wrote:
>
> untuk beberapa orang, memang ada yang ahli untuk buy high sell
higher.
> tapi saya masih belajar trading, jadi buy low sell high aja.
>
> saya sendiri belum bisa buy high sell higher, masih
dipelajari.
> yang ada sih kejadian buy high sell low.
>
> salam
>
>
> On 8/19/06,
boy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > menurut DARVAS adalah bukan membeli saham dengan harga
murah lalu
> > menjual dengan harga mahal.
> > tetapi "BUY a HIGH and SELL HIGHER"
> >
> > saya kutip :
> > "As I flew around the world, I was constantly
searching for stocks
that
> > would climb into the stratosphere because of the vision
of their
future.
> > This attitude was a preparation for what I suppose you
could call
> > high-territory trading. I looked for stocks that I
thought could make
> > new highs and I decided to give them my full attention
when they had
> > climbed on to the launching pad and were preparing to
rocket up. Now
> > these stocks would be more expensive than ever before
and so they
would
> > look too dear to the uninitiated. But they could become
dearer. I made
> > up my mind to buy high and sell higher."
> >
> > beagle boyz wrote:
> > >
> > >
> > > sebaiknya pikirkan prinsip dasar dulu.
> > > beli murah, jual mahal. gampang toh.
> > > masalahnya adalah, semurah apa anda belinya. dan
semahal apa
anda mau
> > jual.
> > >
> > > kalau menurut saya, selama anda *tahu (FA) *apa
yang anda beli,
> > > tidak usah takut untuk beli kalau harga lagi
turun.
> > > tentunya jangan lupa *hardstop.*
> > >
> > > salam.
> >
> > Send instant messages to your online friends
> > http://asia.messenger.yahoo.com
> >
> >
> >
>
>
>
> --
> gerombolan siberat
> 176 - 167
>
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low PC-to-Phone
call rates.
__._,_.___
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS
__,_._,___
|