Sumber tepercaya : www.jsx.co.id
Book value memperlihatkan nilai saham yang sudah
terhitung, tidak menghitung prospek ke depan.
Misalnya anda punya pom bensin yang rata-rata
sehari bisa jual 100.000 liter.
Setelah menghitung pemasukan dikurangi biaya-biaya,
mobil kencing di jalan, gaji karyawan, bisa didapatkan pendapatan bersih dari
pom bensin tersebut.
Hasil yang akan didapat dari pom
bensin tersebut untuk hari-hari mendatang belum masuk kantong tapi di
atas kertas sebetulnya sudah bisa dihitung (pasti diterima di luar keadaan
luar biasa seperti huru-hara dsb)
Kurang lebih menilai perusahaan (baca : saham) juga
seperti itu, memperkirakan cash in & cuan yang mustinya bakal masuk
kantong.
----- Original Message -----
|