Teman-teman, syarat untuk bisa menerapkan telehealth adalah adanya E-Medical Record yang tersimpan secra inetrconnected. Ketakutan akan ter-hack memang ada tetapi hal itu dapat diminimalkan jika EMR tersebut tersimpan secara sentral di server yang koneksinya tidak menggunakan jalur internet, tetapi jalur broadband seperti yang dipunyai oleh bank. Dengan adanya EMR dapat diusahakan bahwa tiap pasien akan hanya mempunyai satu medical record ke manapun juga dia berobat (di tempat yang sudah jadi anggota jejaring). Keuntungan lain adalah seluruh riwayat pemeriksaan sebelumnya dapat diketahui, sehingga tidak perlu selalu mengulang dari awal setiap kali berobat. Sehingga biaya juga jadi lebih murah. Konsultasi spesialistis juga dapat terpadu. Di US Bavy hal itu sudah lama berlangsung sehingga di manapun juga dokter mereka melakukan tindakan (termasuk di kapal perang) dapat berkonsultasi langsung on time dengan spesialis terkait di RS AL di daratan AS.
Tetapi kembali lagi, yang pertama akan menentang hal ini adalah para dokter sendiri. Sehingga terkadang saya berpikir benarkah doker Indonesia mengutamakan kepentingan pasien di atas kepentingan pribadi? KM