Lho,kalau memang gadungan bagaimana mungkin bisa mendapat SIP? STR,rekomendasi IDI,dan ijazahnya bagaimana juga,itu? Semoga bukan perbuatan "orang dalam"..
Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: "Billy N." <bi...@mediator.web.id> Sender: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com Date: Sun, 4 Aug 2013 10:03:57 Reply-To: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com Subject: [des-kes] Fwd: Dokter Gadungan Masuk ke Paser http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/26588/dokter-gadungan-masuk-ke-paser.html Dokter Gadungan Masuk ke Paser Masih ingat kasus dokter palsu Suwarto yang berhasil masuk ke Rumah Sakit di Sangatta pada 2011 lalu? Kejadian serupa nyaris saja terjadi di Kabupaten Paser. Oknum “dokter palsu” kali ini bernama Frieduansyah (36), warga Palangkaraya. Dia bahkan sudah mendapatkan surat izin praktik yang berlaku mulai bulan depan. Untung saja dia lebih dulu ditangkap Kamis (1/8), karena sebelum ke Paser, dia punya pengalaman “melayani” ribuan pasien di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Tertangkapnya Fried, panggilan akrabnya, langsung menghebohkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Paser. Apalagi, dia sempat menyaru sebagai dr Syafriel Syah Hasibuan bin Hadrian Tasmiz. Situasi sempat makin geger, ketika ternyata Fried sudah memiliki izin praktik dokter di lokasi penempatan Kecamatan Batu Engau, Paser, per 15 Agustus mendatang. Ini setelah dia mengelabui staf di jajaran Dinas Kesehatan setempat. Sebelum praktik dibuka, kejahatannya terendus. Ini berkat kecurigaan Dinas Kesehatan Paser karena melihat adanya berkas yang disinyalir palsu dan janggal. Kapolres Paser AKBP Irwan SIK melalui Kasat Reskrim AKP Chandra Hermawan mengatakan, setelah menerima laporan dari Dinas Kesehatan, polisi langsung menangkap dan melakukan pemeriksaan terhadap Fried. Saat ini, pria yang cukup meyakinkan mengenakan identitas “dr Hasibuan” itu harus mendekam di balik jeruji besi Polres Paser. Sejak ditangkap Kamis (1/8) petang, pemeriksaan kebenaran profesi Fried berjalan estafet mulai hingga Jumat (2/8) dini hari kemarin. “Setelah didukung keterangan beberapa dokter yang sudah berpraktik di Paser, pelaku akhirnya mengakui dia bukan seorang dokter. Keterangan semakin kuat setelah ada keterangan dari pengurus IDI Paser, bahwa ada beberapa berkas yang dipalsukan,” tambah Chandra, mantan Kapolsek Muara Jawa Kukar itu. Ditambahkannya, Fried baru 15 hari berada di Paser, dan tengah mengurus keperluan izin praktik dokter. “Pelaku cukup meyakinkan saat menjalankan profesi dokter gadungan. Bahkan dia sempat mengikuti beberapa pelatihan kedokteran mulai teknik bedah hingga penanganan penyakit khusus saat berada di Kalsel,” katanya. Disebutkan Chandra, Fried memang sudah “melayani” pasien selama dua tahun lebih. Setahun setengah dilakukan di Barabai, Kalsel, dan beberapa bulan menjadi salah satu dokter di Puskesmas Katingan, Pagatan, dan pernah menjadi dokter perusahaan PT Palma di Kalteng. “Beberapa bulan terakhir, dia baru ketahuan menjalani praktik dokter gadungan. Kemudian dia kabur dan masuk daftar pencarian orang di wilayah Kalsel. Dan kini mencoba peruntungan di Paser,” urai Chandra didampingi penyidik. Untuk sementara, polisi menjerat Fried dengan pasal berlapis. Yaitu pasal 77 Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran, pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat otentik dan pasal 378 KUHP tentang penipuan. “Ancaman hukuman pasal tersebut di atas 5 tahun penjara,” pungkasnya. ------------------------------------ Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net Yahoo! Groups Links ------------------------------------ Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: desentralisasi-kesehatan-dig...@yahoogroups.com desentralisasi-kesehatan-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: desentralisasi-kesehatan-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/