www.tempo.co/read/news/2013/07/02/173492826/Anggaran-Kesehatan-Rendah-Sebab-Kemenkes-Hati-hati Anggaran Kesehatan Rendah Sebab Kemenkes Hati-hati
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Supriyantoro, berjanji akan mengoptimalkan realisasi pencairan anggaran pada periode 2013 ini. Terutama realisasi pencairan anggaran untuk belanja modal yang langsung berkaitan dengan masyarakat, seperti diingatkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Tentu catatan dari BPK akan menjadi pedoman bagi kami ke depan," kata Supriyantoro seusai penyerahan hasil pemeriksaan laporan keuangan Kementerian Kesehatan, Selasa, 2 Juli 2013. Dia menyebutkan, belum tercapainya realisasi anggaran hingga 100 persen karena Kementerian mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam mencairkan anggaran. Evaluasi BPK terhadap anggaran 2012 mengingatkan Kementerian agar mendongkrak capaian belanja modal dari 87,72 persen menjadi 100 persen. Apalagi belanja modal merupakan program pemerintah untuk meningkatkan fasilitas kesehatan masyarakat, terutama di pedesaan. Dibanding anggaran lain, realisasi belanja modal termasuk rendah. BPK mencatat realisasi anggaran tahun lalu di Kementerian Kesehatan didominasi belanja pegawai sebanyak 98,5 persen. Untuk belanja barang, Kementerian menghabiskan 89,73 persen anggaran. Bantuan sosial realisasinya 89,73 persen. Menurut Supriyantoro, belum maksimalnya realisasi belanja fasilitas kesehatan masyarakat ini disebabkan meningkatnya akuntabilitas dan perbaikan manajemen pengadaan. Kementerian Kesehatan tak lagi sembarangan mencairkan anggaran proyek bila perencanaan belum matang. Apalagi, pada 2012 lalu, pencairan anggaran terlambat dari biasa. "DIPA-nya agak mundur bahkan mepet di akhir tahun." Pagi tadi, BPK sudah menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan Kementerian dan mengganjar status wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan (WTP-DPP). BPK memberi catatan atas proyek flu burung yang tengah mangkrak di Kementerian Kesehatan. Pada 2010, laporan keuangan Kementerian Kesehatan mendapat status disclaimer. Dan pada 2011, status ini berubah menjadi wajar dengan pengecualian. --- http://www.tempo.co/read/news/2013/07/02/173492798/BPK-Minta-Anggaran-Kesehatan-Masyarakat-Diutamakan BPK Minta Anggaran Kesehatan Masyarakat Diutamakan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Rizal Jalil, mengingatkan Kementerian Kesehatan lebih memprioritaskan anggaran untuk kesehatan masyarakat. Meski sudah mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP), realisasi anggaran Kementerian Kesehatan untuk belanja modal masih tersisa 12 persen. "Padahal belanja modal ini yang langsung diterima masyarakat, baik berupa pengadaan rumah sakit terapung, posyandu, dan pengadaan alat kesehatan masyarakat di daerah terpencil," kata Rizal dalam sambutan penyerahan hasil pemeriksaan laporan keuangan Kementerian Kesehatan, Selasa, 2 Juli 2013. Menurut Rizal, realisasi anggaran tahun lalu di Kementerian Kesehatan didominasi belanja pegawai sebanyak 98,5 persen. Untuk belanja barang, Kementerian menghabiskan 89,73 persen anggaran. Bantuan sosial realisasinya 89,73 persen. Sedangkan belanja modal hanya terealisasi sebesar 87,72 persen. Rizal juga mengingatkan Kementerian Kesehatan bisa mengoptimalkan penggunaan pendapatan nasional bukan pajak yang jumlahnya lumayan besar. Pada 2012, jumlah realisasi BNPB mencapai 398,58 persen dari target yang ditetapkan. Total realisasi pendapatan dari BNPB ini mencapai Rp 30 triliun. Angka ini, kata Rizal, merupakan bukti pencatatan, dan pertanggungjawabannya makin baik. Semua sudah tercatat, terdokumentasi dengan baik, yang perlu penggunaannya juga harus tepat. "Harus terus dikembangkan semangat kehati-hatian dan pruden. Itu saya hargai, dan kalau bisa diteruskan." Menurut catatan BPK, penggunaan keuangan negara di Kementerian pada 2012 sudah memenuhi standar akuntabilitas. Namun BPK belum mengganjar Kementerian dengan WTP murni karena masih ada beberapa catatan terkait proyek flu burung. BPK pun baru memberikan status WTP dengan catatan penjelasan. Pada 2010, laporan keuangan Kementerian Kesehatan mendapat status disclaimer. Dan pada 2011, status ini berubah menjadi wajar dengan pengecualian. ------------------------------------ Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: desentralisasi-kesehatan-dig...@yahoogroups.com desentralisasi-kesehatan-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: desentralisasi-kesehatan-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/