Apa visi dan misi Paguyuban Indonesia Mandiri, kok tidak tampak adanya / tempat 
kegiatan  ketahanan pangan dlm penamaan itu ?. Wass.
--------------------------------------------
Pada Kam, 26/9/13, Abdul Azis A. <triple.country...@yahoo.com> menulis:

 Judul: [agromania] Ada Skenario Besar Luluhlantakkan Pertanian
 Kepada: agromania@yahoogroups.com
 Cc: "paguyuban_indonesia_mand...@yahoogroups.com" 
<paguyuban_indonesia_mand...@yahoogroups.com>
 Tanggal: Kamis, 26 September, 2013, 4:06 AM
















  









       Ditulis
 ulang dari Koran Pos Kota, tanpa mengurangi dan atau
 menambahkan
 Rabu, 25 September 2013 ;Pos Kota
 peliput : Faisal

 Jakarta (Pos Kota) -
 banyaknya komoditas pangan yang diimpor mengindikasikan
 Indonesia sudah berada pada fase krisis pangan stadium 4
 atau sudah dalam kondisi sangat mengkwatirkan

 "Hal ini diperparah dengan tidak adanya dukungan kredit
 dan kemudahan dari pemerintah terhadap kemandirian petani.
 Akibatnya generasi muda tidak lagi tertarik pada sektor
 pertanian" kata Anggota Komisi IV DPR RI Viva Yoga
 Mauladi yang dibenarkan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan
 (KTNA) Winarno Tohir, dan Ketua Perhimpunan Sarjana
 Pertanian Indonesia (PISPI) Salman Dianda Anwar, pada
 diskusi publik memperingati Hari Tani, di Kantor Kementan,
 Jakarta, Rabu (24/9)
 Dia
  menjelaskan, ada Grand Design (skenario besar) untuk
 meluluhlantakkan pertanian Indonesia. Hal ini terlihat dari
 sikap pemerintah yang sengaja membiarkan impor produk
 pangan

 LANGGAR UU
 Padahal, kebijakan pemerintah itu jelas-jelas melanggar
 Undang-Undang tentang pangan
 Persyaratan Impor
 1. Bahan Pangan tak bisa diproduksi di dalam negeri
 2. Stok tak mencukupi
 3. Tak merugikan petani
 4. Harus bisa mengedalikan harga

 "Persyaratan itu semua tidak dipenuhi pemerintah,"
 katanya. Menurut dia, pemerintah atas nama negara, sudah
 melanggar undang-undang karena tidak mampu menyiapkan pengan
 dan tidak mampu mengendalikan harga pangan.
 
 KEBIJAKAN POLITIK
 sementara itu Ketua KTNA Winarno Tohir menambahkan, selama
 partai politik dilibatkan dalam pengurusan masalah pangan,
 selama itu pula rakyat tidak akan diuntungkan, Karena
 kebijakan itu lebih
  berpihak kepada kebijakan politik dari pada kebijakan
 pangan.
 Saat ini pemerintah tidak lagi memberikan bantuan Kredit
 Usaha Tani yang bisa memberikan pinjaman pupuk pada masa
 tanam. Saat ini juga tidak ada lagi Koperasi Unit Desa (KUD)
 yang bisa membeli hasil panen dengan harga yang lebih
 tinggi.
 "Pemerintah membiarkan petani menyelesaikan masalahnya
 sendiri," katanya
 Sedangkan ketua PISPI Salman Diandra Anwar mengatakan,
 akibat ketidakberpihakan pemerintah pada sektor pengan dan
 pertanian, generasi muda Indonesia tidak lagi tertarik pada
 fakultas pertanian. Mahasiswa lebih tertarik pada jurusan
 atau fakultas lain yang dinilai lebih memiliki masa depan.
 " Kita tinggal menunggu kehancuran pertanian dan
 ketahanan pangan kita, kecuali ada political will dari
 pemerintah untuk mengembalikan ketahananan pangan
 kita," katannya 

 --------------------------------------------------Bergabunglah
 bersama kami untuk bergotong royong membangun kemandirian
 pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan di Paguyuban
 Indonesia mandiripaguyuban_indonesia_mandiri-subscr...@yahoogroups.com
 Terima
 kasihSalam
 Indonesian MandiriSave
 Our NationSave
 Our Earth

 ========> ********** <========
 BURSA AGROSUKSES
 Menjualkan dan Mencarikan Komoditi Agro
 Isi Formulir di http://www.jualbelikomoditi.com
 SMS INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
 ========> ********** <========
 KLUB: http://www.agrosukses.com
 DATA: http://www.direktoriagrobisnis.com
 EBOOK: http://www.agrodirektori.com
 MILIS: http://bit.ly/bQX5lK
 GABUNG: http://www.agropremium.com







  



















Kirim email ke