Rekan2 sejawad terutama Gapoktan, Saya masih berpedoman ingin majukan "petani kecil" krn merekalah ujung dari bisnis beras, bila gagal panen mk kegiatan paska panen pasti masalah ! Utk majukan mereka perlu introduksi alsintan,ini yg blm pas ! Alat petani sejak th limapuluhan adalah luku-garu-pacul,arit-ani2. Sekarang luku-garu diganti handtracktor,ani2 diganti sabit gerigi dan mau mesin panen. Tapi skg toh gak bisa lepaskan pacul & arit utk betulin galengan. Hand tracktornya gak boleh saya sempurnakan utk dpt ngerjain galengan krn industri itu masih dimiliki orang asing. Jadi kita hrs bisa sendiri utk majukan tani bercangkul bukan petani berdasi ! Petani berdasi dan berAC itu lahannya paska panen. Menurut saya petani pacul itu cocok kita introduksi TTG (teknologi tepat guna)krn TTG adalah sederhana,mudah dibikin, murah, bisa utk tumbuhkan industri kecil di daerah2 ekosistem pertanian dan pemuda2nya akan mudah berinovasi peralatan yg sesuai dg lingkungannya, misalnya mesin beras gunakan kincir air tidak perlu BBM, dan masih banyak alat2 maju sederhana TTG yg majukan desa. Jadi visi & misi saya petani pacul dan ekosistem desa kita majukan lebih dulu kmd petani berdasi akan maju sendiri krn mereka bertabungan & berinternet. Kepada Agromania ,tolong saya minta jaringan komunikasi yg bisa langsung dg petani2/desa. Terima kasih./asn -------------------------------------------- Pada Jum, 2/8/13, aliansyah_said <alians...@gmail.com> menulis:
Judul: Re: Bls: Bls: Bls: [agromania] [China-Malay] Bangun Sawah Rp 20 Triliun di Indonesia Kepada: agromania@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 2 Agustus, 2013, 10:35 PM Ini nyang ane demen dari pak Amir Soediro, kita lemah di proses pasca panen, petani kita seperti alergi dengan teknologi bahkan inovasi seolah menjadi malakut. Ane rasa selama ini kita hanya bermain di tengah, di sisi financial Indonesia belum menyentuh secara signifikan sektor pertanian. Ane sendiri belum nemuin skema yang mengcover untuk tanaman semusim dan dalam skala luas. Kemudian ane sendiri belum nemuin jasa financing untuk pembelian mesin-mesin pasca panen. Kalo jasa financing hape mulai cicilan 0% sampe gade leungkappp =)) Jangan negeri ini negeri binatu bukan agro ;( Belum lagi bicara diversifikasi produksi yang memerlukan inovasi ;( Secara positif aja kita ambil, kondisi itu adalah peluang bagi yang mau maju. Kalo suskes jadi broker, sisihin dikit fee nya buat beli mesin proses. Atau yang dasinya sudah lusuh silahkan rancang sistem financing untuk mesin-mesin pasca panen, shopping keluar untuk mesin-mesin itu, dan yang terakhir, bila diperlukan, kita sumbangkan diri kita berdebat di Senayan untuk tidak sekedar demo, tapi menagih isi UUD 1945 mengenai bumi dan kekayaan alamnya yang saat ini kebijakan financial hanya memudahkan bagi kapitalis bukan bagi fundamental ekonomi bangsa ini. Bahkan ini tidak dilakukan Prabowo pun dengan kebesaran HKTI. ****************************************** Ingin Menjadi Anggota Premium Milis Agromania? Buruan Daftar di http://bit.ly/heT36i ****************************************** --- In agromania@yahoogroups.com, Amir Soediro <amir_singofarm@...> wrote: > > Sdr Afnil amir,, > yg anda sebut itu saya blm liat mereka tanam padi secara luas,yg tanam padi luas adalah Gapoktan, tetapi mrk banyak kelemahan yg ingin saya dorong hrs maju dg awal brani nyoba teknologi baru, sebab petani sbg produsen padi hrs diintroduksi teknologi baru ! Petani kita msh lemah berinovasi, msh banyak aspek budidaya mrk perlu ditingkatkan. Tq. >