Tenang bapak bapak sekalian, seandainya transgenik itu berbahaya tentu jurusan 
bioteknologi dari dahulu sudah ditutup.
Kanker itu lebih banyak ke pola hidup manusia berikut adanya faktor genetik 
dari manusia yg rentan thd unsur zat tertentu.
Seperti tanggapan saya sebelumnya.

Tolong difikirkan secara arif pak, jgn panik, padi hibrida jg ada yg 
transgenik, krn secara alamiah tanaman itu kawin maka yg terjadi adalah 
penyatuan gen tetua, yg ter-expresi dari hasil tanaman itu menjadi lebih baik 
dari tetua, dan munkin saja ada yg lebih jelek dari tetua apabila gen jelek tsb 
dominan thd gen baik ato resesif tetua yg saling bertemu.
gen jelek disini maksudnya munkin gen pembawa: rentan penyakit, rentan dll, 
produksi rendah, dll.

Kl cara inkonvensional ato bioteknologi jg sama saja, spt cara alamiah hanya 
memang cara inkonvensional gen baiknya/ yg diinginkan tsb lsg disisipkan atau 
ditembakkan ke dalam tanaman didalam laboratorium, yg sebelumnya sudah 
dipetakan (gen mapping) kemudian bibit yg telah memiliki gen sifat baik tsb 
ditanam sehingga produknya ya seperti yg kita konsumsi skrg ini. Tujuannya jg 
sama yakni menghasilkan tanaman yg lebih baik dari tanaman sebelumnya.

Sehingga sepertinya tidak ada bedanya hasil tanaman yg kawin secara ilmiah di 
sawah misalnya, dengan bibit tanaman dari hasil transgenik (laboratorium).

Disini saya sekali lagi tegaskan, mungkin saja ini adalah propaganda dari 
perusahaan besar pestisida yg mayoritas pemainnya adalah dr luar negeri, karena 
seandainya bibit2 dari tanaman tahan penyakit hasil transgenik itu byk 
digunakan maka tentulah akan berpengaruh thdp usaha mrk.

diperlukan riset yg mendalam dan wkt yg panjang sblm menjustifikasi bhw bibit 
hasil transgenik itu menjadi penyebab utama penyakit kanker di negara 
berkembang.
silahkan saja bpk melakukan survey thdp pasien kanker ke rumah sakit dan 
menanyakan makanan yg dikonsumsi, dan merunut sampai ke produk benihnya maka 
saya yakin korelasinya akan sangat rendah/ tidak ada hubungannnya sama sekali.

Kl bpk2 sekalian membaca informasi dari luar negeri harap dicerna dgn baik 
dulu, kl di negara berkembang jumlah penduduknya sangat banyak, tentunya akan 
sangat byk penduduk yg terkena penyakit, dibandingkan negara maju yg jumlah 
penduduknya lebih sedikit dan mempunyai fasilitas, pola hidup dan lingkungan 
hidup yg lebih baik, scr logika tentu saja mrk lebih baik dan lebih sedikit yg 
terkena kanker.

Harus ada informasi yg jelas mengenai jenis spesifik penyakit kanker berikut 
penjelasan apakah kanker tsb ada kaitannya dgn konsumsi pangan tertentu.

Menurut WHO kanker yg tertinggi saat ini adalah kanker paru2, silahkan berfikir 
kl yg kena kanker adalah organ pernapasan apakah patut menyalahkan produk 
pangan/ transgenik ataukah krn kualitas udara dan rokok?
ini linknya utk jenis kanker tertinggi berikut penyebab kanker silahkan dibaca: 
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/ dan 
http://www.cancer.org/acs/groups/content/@nho/documents/document/acspc-024113.pdf


demikian dari saya mohon maaf apabila terjadi kesalahan.

wass

Muklis

******************************************
PELATIHAN EKSPOR AGROBISNIS
Agromania dan PPEI Kementrian Perdagangan
TEMPAT TERBATAS! Jangan lewatkan!
Segera Daftar di http://tiny.cc/acaramania
******************************************
GABUNG DI MILIS: http://tiny.cc/milis




--- In agromania@yahoogroups.com, bambang kusharyono <bskusharyono18...@...> 
wrote:
>
> Trus gimana dong??!?!?!?!?!!
>  
> Satu sisi dituntut untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan yang 
> terus meningkat dengan pesat.
> Di sisi yang lain, dengan trtansgenik menimbulkan bahaya kanker.
> Wah repot...............
>  
> Apa tidak ada cara yang aman yang mampu menaikkan produksi dengan cara yang 
> relatif gampang dan biaya murah?
>  
>  
> Salam,
> Petani di Kediri
>
> ******************************************
> PELATIHAN EKSPOR AGROBISNIS
> Agromania dan PPEI Kementrian Perdagangan
> TEMPAT TERBATAS! Jangan lewatkan!
> Segera Daftar di http://tiny.cc/acaramania
> ******************************************
> GABUNG DI MILIS: http://tiny.cc/milis
>
>
>
>
>
> --- On Wed, 8/18/10, Hery <her...@...> wrote:
>
>
> From: Hery <her...@...>
> Subject: Re: [agronursery] Sekali lagi tentang transgenik
> To: agronurs...@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, August 18, 2010, 11:15 AM
>
>
>
> Uh.. yang dikemukakan Pak Armen itu sangat mengerikan.
>  
> Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi jenis makanan tahu 
> dan tempe. Makanan ini dibuat dari bahan dasar kacang kedele.
> Nah.. kalau saja kedelai yang dijadikan bahan dasar pembuatan tempe dan tahu 
> ini adalah kedelai transgenik, saya tak bisa membayangkan betapa besarnya 
> potensi penderita penyakit kanker di Indonesia.
>  
> Menurut salah satu sumber, hingga saat ini sudah ratusan gen dari berbagai 
> sumber yang berhasil dipindahkan ke tanaman dan memunculkan ratusan jenis 
> varietas tanaman baru, disebut tanaman transgenik, meskipun sampai tahun 
> 2000 baru dipasarkan 24 jenis varietas tanaman transgenik dikomersialisasikan 
> di Amerika.
>  
> Padahal, menurut sumber itu juga, kedelai adalah urutan pertama dari 4 
> Tanaman Transgenik utama. Selain itu, jagung yang menjadi salah satu 
> makanan manusia, berada diurutan ke 4. Benar-benar mengerikan..
>  
> Lebih lengkap bisa dibaca di : 
> http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1013491543,87388,
>
>  
> Warm Regards..
>
> Hery H














Kirim email ke