Salam kenal juga Pak... Btw, saya sudah mencoba mengontak teman di Amrik yang jadi dosen kimia bidang Food Technology. Menurutnya, di sana memang fungsi asap cair hanya sebagai penyedap masakan, sehingga kebutuhannya juga sangat sedikit. Lagipula ada kontroversi bahwa asap cair bisa memicu kanker (sama seperti asap rokok) sehingga produk ini tidaklah terlalu populer di kalangan peminat kuliner. Menurut teman itu lagi, gembar-gembor di Trubus bahwa asap cair bisa dipakai sebagai pengawet makanan (pengganti formalin) adalah statement yang tidak ilmiah. Pengawetan makanan memang bisa dilakukan dengan proses pengasapan (seperti bandeng asap). Tapi bukan dengan merendam makanan dengan asap cair. Barangkali ada di antara anggota Agromania yang punya akses ke UGM dan bisa menghubungi dosen FMIPA Pak Bambang Setiaji untuk mengkonfirmasi apa benar beliau banyak dapat order asap cair sampai 200 ton per bulan seperti yang diberitakan Trubus? (lihat http://www.trubus-online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&artid=1574 ). dan http://groups.google.co.id/group/hp-gurita/browse_thread/thread/d5ce681725e403ba?pli=1 Saya pribadi skeptis dengan hal itu. Malah saya prediksi masalah ini akan berakhir mirip dengan VCO karena penggagasnya masih orang yang sama. Dan kita sama-sama tahu nasibnya VCO sekarang seperti apa. Wassalam; Sy Syarien
============================================ Diperbaharui Terus!! DIREKTORI PEBISNIS AGRO INDONESIA Berisi data penjual dan pembeli, eksporter, importer, perusahaan, distributor, produsen, mediator di bidang agro (pertanian, perkebu- nan, perikanan, peternakan, agroindustri). Edisi terbaru dari Agro & Food Expo. Dapatkan di Kios Agromania: http://tiny.cc/kios Kontak Info: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) ============================================ |a|g|r|o|m|a|n|i|a Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000 MAILING LIST: http://tiny.cc/milis BURSA JUAL-BELI: http://tiny.cc/bursa KOPERASI: http://tiny.cc/agrokoperasi --- On Sun, 11/8/09, hery agus <zhom...@yahoo.co.id> wrote: From: hery agus <zhom...@yahoo.co.id> Subject: Re: [agromania] Apa benar permintaan Asap Cair cukup banyak? To: "Syafrinal Syarien" <ssyar...@yahoo.com> Date: Sunday, November 8, 2009, 10:52 PM Hallo Pak Syafrinal Syarien, Salam Kenal, saya herry. saya juga sempat mencari info lewat berbagai sumber termasuk google. sepertinya asap cair belum begitu populer di dunia internasional maupun indonesia sendiri. kurasa butuh waktu untuk bisa menjadi tenar. saya sependapat dengan anda, terima kasih atas infonya. Best Regards Herry. From: Syafrinal Syarien <ssyar...@yahoo.com> To: agromania@yahoogroups.com Sent: Thu, November 5, 2009 12:35:19 PM Subject: [agromania] Apa benar permintaan Asap Cair cukup banyak? Sahabat Agromania yth; MetroTV pernah menyiarkan film dokumenter yang berjudul "Sang Pengumpul Asap" bercerita tentang proses pembuatan asap cair dari proses pembakaran batok kelapa. Sekarang berseliweran iklan di internet yang menawarkan mesin penyuling asap cair, pelatihan pembuatan asap cair, dll. Saya jadi ingat eforia ketika VCO, Buah Merah, dsb yang menyebabkan banyak orang menanam modal dan ujung-ujungnya banyak juga yang kecewa. Saya mencoba menggali info (tentunya lewat google), hasil yang saya dapat ternyata tak segemerlap yang saya harapkan. Untuk penyedap rasa, asap cair ternyata dipakai hanya sedikit sekali. 5 cc asap cair dilarutkan dalam 1 liter air. Larutan ini dimasukkan ke makanan cuma beberapa tetes per kg saji. Badan POM di Eropa masih belum memverifikasi asap cair sebagai produk aman untuk makanan. Dengan demikian pasar Eropa nyaris tertutup. Singkat kata, asap cair bukanlah produk yang populer! Banyak juga "katanya" yang mengatakan asap cair bisa dipakai untuk proses karet alam, pengawet kayu dan penyamakan kulit. Namun lagi-lagi (karena "katanya") hasil yang saya peroleh dari mbah Google tak menggembirakan. Sejauh ini, hanya Trubus yang menggembar-gemborka n bahwa ada dosen UGM namanya Bambang Setiaji yang setiap bulan mengirim 20 ton asap cair ke Canada. Namun saya tidak terlalu yakin dengan Trubus karena majalah ini lebih banyak "hoax" ketimbang bicara real-demand. Trubus kan majalah komersial, bukan organisasi di bidang marketing research. Saya coba kontak Bambang Setiaji lewat e-mail dan telepon. Sejauh ini belum berhasil. Mungkin beliau sibuk melayani order asap cair. :) Penasaran saya coba berkunjung ke Ciampea Bogor di mana film dokumenter "Sang Pengumpul Asap" disyuting. Dari para pengumpul asap itu saya dapat gambaran bahwa asap cair mereka dibeli oleh pembuat bakso, tahu/tempe, dan mie tradisional. Jumlahnya pun tidak banyak. Paling banter satu orang beli sekitar 1-2 liter per minggu. Sekarang para pengumpul asap itu mengalami overstock asap cair. Malah mereka minta bantuan saya untuk menjualkan stok mereka tsb. Saya membuka wacana ini karena tentu kita tak menginginkan eforia sesaat tentang asap cair. Di samping itu, jika ada di antara rekan-rekan yang punya pengalaman nyata di bisnis asap cair supaya bisa berbagi pengalaman dengan yang lain. Wassalam; Sy Syarien ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~ Mau Gabung di AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC)? Kenal dulu dan ikuti langkah sukses mereka di: DIREKTORI: http://tiny. cc/direktori BERGABUNG: http://tiny. cc/formulir INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) ~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~ |a|g|r|o|m|a| n|i|a Online & Terpercaya Sejak 1 Agustus 2000 MAILING LIST: http://tiny. cc/milis KIOS PRODUK: http://tiny. cc/kios BURSA JUAL-BELI: http://tiny. cc/bursa [Non-text portions of this message have been removed]