Siap, kita akan hubungi seluruh SLTA di kabupaten asal saya tumbuh (Kebumen dan 
Purworejo) untuk menyampaikan berita ini.

=============================
KIOS PRODUK AGROMANIA
Bekal  Sukses Berbisnis Agro
http://tiny.cc/kios
=============================


________________________________
From: Susiatik Susiatik <susi_...@yahoo.com>
To: agromania@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 30, 2009 8:36:26
Subject: [agromania] Mari Kita Cari 600 Siswa Cerdas Miskin untuk ITB


Dear Moderator,

Mohon forward email ini bisa dimuat, mengingat banyaknya anggota millis 
Agromania yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, mungkin bisa membantu 
ikatan alumni ITB untuk mencari SDM muda yang potensial dan memenuhi syarat 
untuk dididik di institut teknologi terbaik di Indonesia.

Untuk tindak lanjut, mohon email langsung ke pengirim awal : cardiyan_his@ 
yahoo.com

Terima kasih

----- Forwarded Message ----
From: khairul rizal <khr_ri...@yahoo. co.id>
To: migas_indonesia@ yahoogroups. com
Sent: Tuesday, July 28, 2009 3:45:33 PM
Subject: [Oil&Gas] Mari Kita Cari 600 Siswa Cerdas Miskin untuk ITB

Mungkin ada yang tahu..?

----- Forwarded Message ----
From: Cardiyan HIS <cardiyan_his@ yahoo.com>
To: itb1...@yahoogroups .com
Cc: it...@yahoogroups. com
Sent: Tuesday, July 28, 2009 10:47:37 AM
Subject: ITB73 Mari Kita Cari 600 Siswa Cerdas Miskin untuk ITB

Mari Kita Cari 600 Siswa Cerdas Miskin untuk ITB
Oleh Cardiyan HIS

Indonesia ini memang anomali. Ternyata sulit mencari anak cerdas miskin. Dari 
kewajiban ITB sebagai PTN BHP untuk menyediakan 20% untuk calon mahasiswa 
cerdas miskin dari total 3.000 calon mahasiswa baru,  hanya 51 orang saja baru 
berhasil dijaring ITB. Perlu kampanye kreatif dan agresif jemput bola sampai ke 
gang-gang becek dan ke seluruh  pelosok Indonesia .

Baru saja saya ditilpun Rektor ITB, Prof. Djoko Santoso. Ia ingin meluruskan 
tentang tulisan saya yang dikutip ratusan blog dan mailist yang pertama kali 
dimuat di mailist IA ITB berjudul;  “Kembalikan Kursi SNMPTN 2009 kepada yang 
Berhak”.
Menurut Prof. Djoko Santoso, ITB justru kesulitan untuk mencari 600 siswa 
lulusan SMU yang cerdas miskin. Angka 600 ini adalah bukti kekonsistenan ITB 
sebagai PTN berstatus BHP yang mensyaratkan 20% dari total penerimaan mahasiswa 
baru ITB yang seluruhnya 3.000,  harus untuk calon mahasiswa  cerdas miskin.
Jumlah mahasiswa cerdas miskin ini baru berhasil dijaring sejumlah 23 orang 
melalui Ujian Saringan Masuk (USM) ITB 2009. Dan 28 orang melalui seleksi 
“Beasiswa ITB untuk Semua” 2009. Menurut Prof. Djoko Santoso, profil mereka 
adalah anak-anak rakyat Indonesia cerdas tetapi orang tuanya miskin. Profil 
orang tua mereka adalah tukang bakso, penjual nasi pinggir jalan, pemilik kios 
warung kecil, pembantu rumah tangga, petani musiman, nelayan, tukang gali 
tanah, tukang bangunan, sopir angkot, anak calo bisnis kelas teri,    pensiunan 
tentara dan polisi pangkat prajurit, anak Satpam, guru ngaji, pensiunan guru SD 
dan lain-lain.
Melihat total calon mahasiswa cerdas miskin yang berhasil dijaring ITB hanya 51 
orang dari 600 orang untuk kursi yang tersedia. Maka saya sarankan agar ITB 
lebih agresif lagi dan lebih kreatif lagi dalam menginformasikan dan 
menggerakkan minat masyarakat untuk  masuk ITB tanpa biaya sepeser pun selama 
dia kuliah di ITB dan seluruh biaya hidup ditanggung ITB sampai lulus.
Mungkin selama ini masyarakat miskin sudah takut dengar nama ITB sendiri 
sebelum mereka mau mendaftar. Yang mereka tahu, ITB itu yang paling mahal biaya 
formulir pendaftarannya yakni Rp. 850 ribu. Nah kalau ia seorang pembantu 
berarti dia harus menyerahkan seluruh pendapatannya dua bulan gaji untuk beli 
formulir seleksi masuk ITB. Belum untuk urus sana urus sini. Pokoknya berat di 
ongkos. Sedangkan biaya untuk hidup keluarga mana?
Pengalaman spesifik perjuangan dengan segala kendalanya dalam menyeleksi USM 
ITB dan “Beasiswa ITB untuk Semua” 2009, ada baiknya ditulis dan dijelaskan 
secara panjang lebar kepada media cetak dan elektronik lokal maupun nasional 
termasuk di mailist IA ITB ini. Setidaknya ini akan menggugah para alumni ITB 
yang jumlahnya puluhan ribu untuk memberikan saran dan idenya. Syukur-syukur 
mau jemput bola, siapa tahu anak pembantunya cerdas, siapa tahu anak Satpam di 
lingkungannya pinter; siapa tahu anak supirnya juga otaknya moncer. 
Syukur-syukur ia sendiri mau menyumbang.
Sebab menurut Betti Alisjahbana, yang mengkoordinasikan program “Beasiswa ITB 
untuk Semua” semakin banyak pendukungnya.   Setelah kemarin, 23 Juli 2009, pak 
Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI berkenan membantu penggalangan dana melalui 
goresan pertama di dua lukisan seniman ITB.. Maka pada 24 Juli 2009 Betti 
Alisjahbana mendapat konfirmasi donasi “Beasiswa ITB untuk Semua” dari 
Pertamina sejumlah Rp. 1.000.000.000. Selain itu seorang alumni ITB (Haminanto 
Adinugraha) baru saja menyumbangkan Rp. 100.000.000 ke pundi-pundi “Beasiswa 
ITB untuk Semua”. Dengan demikian total komitmen donasi yang sudah kami dapat 
adalah Rp. 4.200.000.000. Dana ini cukup untuk membiayai 42 mahasiswa sampai 
lulus dari ITB. Sementara hasil seleksi untuk calon mahasiswa cerdas miskin 
hanya 28 orang.

Mari kita cari sampai ke gang-gang becek, ke seluruh pelosok Nusantara, para 
anak cerdas miskin yang diprioritaskan masuk ITB gratis sampai lulus. 
Permintaan ITB dan para donatur hanya satu mereka yang diterima  jadi mahasiswa 
ITB kelak diharapkan menjadi agen perubahan di lingkungan sosial asalnya.

[Non-text portions of this message have been removed]





      New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke