Salam,

Saya hanya rakyat biasa , tapi ijinkan saya sampaikan pendapat saya. Sekiranya 
Pak Jerry ini betul - betul pemerhati agro di Indonesia , dan sangat peduli 
dengan nya , sebaiknya Bapak buat statement yang mengklarifikasi , dengan bukti 
- bukti medis untuk menenangkan orang - orang , bukan malah membuat pernyataan 
yang langsung membuat dikotomi , seolah - olah semua orang yang menemukan fakta 
negatif itu bertujuan merusak. Sudah waktunya kita ini menjadi bangsa cerdas , 
yang mensikapi semua hal dengan lebih bijak.

Saya kebetulan cukup banyak bergaul dengan pedagang besar ikan segar & awetan , 
dari laut atau air tawar . Soal fakta mengenai praktek penggunaan formalin itu 
memang dilakukan di pasaran. Masyarakat kita tidak terlalu perduli dengan itu , 
asal harga murah. Nah , saya rasa tugas kita adalah meng-edukasi mereka agar 
menghindarkan hal itu. Kalau itu hanya isu , teman saya yang pedagang besar 
ikan , kalau kepingin ikan asap , dia kenapa mesti pilih ikan segar sendiri & 
di asapkan di pasar itu juga , sambil dia tunggui ? Ini bukan masalah siapa 
ingin merusak pasar agro dalam negeri. Mari kita kritisi pihak - pihak yang 
tidak bertanggung jawab dengan melakukan pemakaian formalin  hanya karena 
mengejar keuntungan dagang , dan mari kita edukasi masyarakat kita untuk bisa 
memilih , mana yang baik , dan bagaimana mengidentifikasi yang berbahaya. 
Biarkan ini tidak menjadi kepanikan , tapi membuat masyarakat lebih bijak. 
Tidak hanya memilih asal murah , tapi murah dan berkualitas.

Misalkan ada beredar beras berformalin itu , pun ...kemungkinan besar beras 
impor yang waktu simpannya sudah terlalu lama.

Saya ulang sekali lagi , untuk teman - teman Agromania , mohon sebarkan ini :

Untuk membedakan bahan berformalin bebas , yang bisa mengganggu kesehatan kita 
, caranya adalah dekatkan ke hidung , hirup. Jika terasa ada rasa pedas/panas 
mengiritasi di dalam rongga hidung , berarti ada formalin bebas.Rasa pedasnya 
seperti kalau kita ditonjok / ditampar di hidung( tentu saja tidak dengan rasa 
sakit tonjokan nya ) atau seperti kalau kita pilek terlalu lama & hidung jadi 
kering / pedas. JANGAN DIBELI. Tidak perlu bersifat negatif terhadap barang - 
barang lain. Tidak semua ikan asin , ikan asap , beras , tomat & cabai 
mengandung formalin bebas. Untuk barang - barang dari daging , formalin 
bereaksi & bisa terikat ke dalam. Untuk sayur - sayuran , sisa formalin 
biasanya akan segera menguap. Khusus untuk sayuran , asal tidak ada bau pedas 
menyengat , aman. Misalkan ada sedikitpun dicuci akan hilang. Kasihan para 
petani di pelosok yang menanam tomat , karena 3 hari sudah pada busuk kalau 
tidak diawetkan. Untuk kita sendiri , sayuran & beras dicuci bersih itu sudah 
menyelesaikan masalah , karena pengawet di sayuran hanya bersifat di permukaan 
, tidak terserap. Berbeda kalau daging. Formalin terserap. Ada ahli yang bilang 
, dimasak nanti akan menguap. Tapi , saya sendiri , kalau sudah jelas mentahnya 
kadar formalinnya saja sudah terdeteksi dengan hidung , mending tidak saya 
konsumsi.

Jadi untuk beras,ikan & daging awetan , dekatkan hidung , hirup. Kalau bau 
pedas di dalam rongga hidung , jangan beli.

Maafkan kalau hal ini kurang berkenan untuk Pak Jerry & teman - teman.

Hormat saya ,

Rudy

-----------------------------------------------------
CARA BARU Mendaftar di Agromania Business Club (ABC)
(1) Buka: http://www.formulirabc.co.cc
(2) Isi data Anda dengan lengkap dan benar
(3) Tekan tombol Submit Form. Tunggu sebentar
(4) Klik Continue. Data Anda akan langsung masuk
(5) Segera lakukan Pembayaran Iuran dan Infokan
melalui SMS ke: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)
(6) Data keanggotaan Anda akan langsung diproses.
-----------------------------------------------------


--- In agromania@yahoogroups.com, Jerry Widjaja <ajwij...@...> wrote:
>
> Dear rekan2 agromania,
>
> hari ini saya sangat kaget dengan beberapa berita yang cukup
> mengganggu telinga saya. beberapa issu yg mungkin rekan2 pernah
> dengar:
> issue flu burung
> issue daging gelongong
> issue ayam tiren (mati kemarin)
> issue telur palsu
> issue sayur kandungan kimia
> issue daging babi beredar
> issue tahu formalin
> issue beras formalin
> issue susu rusak dan formalin
> dan lain lain
>
> saya sebagai pemerhati agro sangat meresahkan karena sebenarnya apa yg
> sedang dikerjakan para departemen pertanian dan juga dinas dinas
> dinegeri yg selalu dirundung masalah tiada henti. cukup sudah
> seharusnya media cetak elektronik memberitakan kehebohan demin rating
> berita atau semua ini adanya order dari pihak pihak asing dalam era
> globalisasi terutama perdagangan komoditas dan indonesia menjadi
> sasaran pasar import yg akan meng tsunami semua pelaku agro dan akan
> menjadikan pasar indonesia negara konsumsi 100% import dari segala
> macam produksi lokal.
>
> sudah sering issue isue diatas selalu dilempar oleh media media
> ternama sehingga media kecil hanya ikut2an meng quote isi berita
> berita besar. apalagi belum jelas isi berita tersebut dan berapa
> banyak jumlah barang yg pasti hanya dalam jumlah industri rumahan tapi
> berita di blow up sehingga meresahkan konsumen dan pedagang dan
> produsen yg ujung2 mematikan mata rantai agro lokal secara pelan2
> secara sistematis. ini adalah Upaya keras pihak2 luar tertentu meng
> adu domba industri agro di indonesia lambat namun pasti pasar
> indonesia akan di dorong untuk menkonsumsi barang import terutama yg
> berkaitan deng agroindutri konsumsi seperti ayam, telur, sapi,
> kambing, domba ikan sayuran dan buah2an pun akan dibidik
>
> Banyak negara yg mengincar pasar komoditi indonesia memaksakan secara
> halus hasil surplus mereka dengan segala macam car salah satunya
> perang media atau issue mass media perang issue atau black campain
> untuk meyakinkan bahwa hasil bumi di indonesia tidak aman
>
> sekiranya rekan rekan agro yg memiliki link kuat secara bijaksana
> untuk mengusut berita2 yg tidak jelas hanya tujuan proyek
>
> -----------------------------------------------------
> CARA BARU Mendaftar di Agromania Business Club (ABC)
> (1) Buka: http://www.formulirabc.co.cc
> (2) Isi data Anda dengan lengkap dan benar
> (3) Tekan tombol Submit Form. Tunggu sebentar
> (4) Klik Continue. Data Anda akan langsung masuk
> (5) Segera lakukan Pembayaran Iuran dan Infokan
> melalui SMS ke: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)
> (6) Data keanggotaan Anda akan langsung diproses.
> -----------------------------------------------------
>


Kirim email ke