Salam ABC.
Menyimak 8 Program yang “ditawarkan”
oleh Pak Prabowo Subianto (PS), memang tampak sekali menjawab kerinduan bangsa
ini akan adanya sebuah “perubahan” mendasar untuk meraih kembali kejayaan
Sriwijaya dan Majapahit milik kita semua.  Meskipun banyak pertanyaan, termasuk 
darimana membiayai itu semua dan
berapa lama akan dapat terlaksana, “tawaran” itu setidaknya membawa angin
harapan dalam kegerahan kondisi yang menyengat.
Saya ingin mengomentari “tawaran”
PS dari sisi dedikasi yang selama ini kami lakukan, yakni “Propaganda
Penyadaran tentang Pentingnya menjadikan Desa Hutan sebagai Pusat Pertumbuhan
Ekonomi Baru di sepanjang batas hutan”.  Selintas, ke-8 program PS memang 
menyangkut hal tersebut, khususnya
point 4. Delapan Program Desa.  Namun,
mengingat lokasi dan fungsi strategis serta kondisi sosial ekonomi masyarakat
desa hutan yang spesifik, maka Desa Hutan layak diperlakukan secara khusus
dengan program yang spesifik pula.  Dan,
ini yang belum tampak dilakukan oleh pimpinan nasional pada periode mana pun.
Sesungguhnya, komunitas
desa hutan adalah komunitas yang kaya tetapi juga sekaligus miskin dalam waktu
bersamaan.  Mereka kaya dengan sumberdaya
(alam) yang ada disekitarnya, tetapi mereka tidak mampu mengkonversinya menjadi
sumber nafkah (pendapatan) utama.  Beberapa
program saat ini seperti PHBM Plus (di Jawa Madura) misalnya, telah menunjukan
keberhasilan meskipun bersifat sporadis.  Dan, karena prosentasi 
keberhasilannya yang kecil (dari sekitar 6.000
desa hutan, kurang dari 500 desa saja yang dapat dipandang berhasil), maka 
secara
makro tidak signifikan membawa komunitas itu ke arah yang lebih baik.
Padahal, keuntungan yang akan didapat bangsa ini
jika berhasil menjadikan desa hutan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru 
diantaranya
adalah
1) Kelestarian sumberdaya alam terjaga, karena merekalah
“penjaga dan pemilik” hutan yang sesungguhnya.
2) Kantong kemiskinan berkurang secara signifikan,
karena desa hutan adalah kantong kemiskinan yang menjadi faktor pengurang nilai
IPM baik regional maupun nasional.
 3)Terciptanya
wirausahawan sosial yang berwawasan lingkungan karena mengkonversi sumberdaya
alam yang ada disekitar mereka, akan menciptakan gerakan ekonomi kerakyatan
yang bersifat padat karya  dan selaras
dengan alam.

Contoh kongkret, Milis Agromania misalnya, saya
pandang sebagai salah satu contoh bentuk solusi untuk membantu komunitas desa
hutan mengkonversi sumberdaya (alam) yang mereka miliki menjadi sumber nafkah
utama.  Pasalnya, ketidakmampuan
mengkonversi tersebut salah satunya karena keterbatasan aksesibilitas mereka 
terhadap
pasar dan pangsa pasar yang berspektrum luas.

Agar tidak terlalu panjang, untuk lebih jelasnya,
kami mengundang Bapak untuk mengunjungi situs : http://kembaratani.wordpress.com
 Terima
kasih untuk moderator,dan  Salam ABC.
 Kembara Tani

***************************************************
FREE DOWNLOAD!
Direktori Pengusaha Agrobisnis Indonesia (ABC)
Silahkan download di: http://www.direktoriabc.co.cc
***************************************************




________________________________
Dari: Prabowo Subianto <salam.prab...@yahoo.com>
Kepada: agromania@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 11 Maret, 2009 23:03:59
Topik: [agromania] Mohon Mengkritisi 8 Program (Khususnya Prgram Pertanian)


Saudara-Saudara  Agromania  yang saya banggakan,

Jika mendapatkan lampu hijau dari Saudara Moderator, saya ingin mempost-kan 8 
program yang saya tawarkan dan mulai iklankan hari ini.  Mengingat Saudara 
semua di sini tajam wawasan, dalam,  mengritisi usulan program ini. Saya ingin 
mendengar komentar-komentar Saudara di sini.

Jika tak keberatan juga di-CC-kan di: tinyurl.com/ prabowo, di forum diskusi 
akan sangat bermanfaat.


Membangun Kembali Indonesia Raya
8 Program Aksi Untuk Kemakmuran Rakyat

1. Menjadwalkan kembali pembayaran utang luar negeri

- Mengalihkan dana pembayaran utang luar negeri sebagai modal untuk membiayai 
program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi, yang murah serta ramah 
lingkungan.

2. Menyelamatkan kekayaan negara untuk menghilangkan kemiskinan.

- Menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan ekonomi.
- Menghentikan penjualan aset negara yang strategis atau yang menguasai hajat 
hidup orang banyak.
- Meninjau kembali semua kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional.
- Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas kredit dari negara 
untuk menyimpang dana hasil ekspornya di bank dalam negeri.
- Membangun industri pengolahan untuk memperoleh nilai tambah.

3. Melaksanakan ekonomi kerakyatan

- Mencetak 2 juta Ha lahan baru untuk meningkatkan produksi beras, jagung, 
kedelai, tebu yang dapat memperkerjakan 12 juta orang.
- Mencetak 4 juta Ha lahan untuk aren (bahan baku bio etanol) yang dapat 
mempekerjakan 24 juta orang.
- Membangun pabrik pupuk ureak dan NPK dengan total kapasitas 4 juta ton.
- Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi 
rakyat kecil.
- Membangun sarana transportasi massal.
- Modernisasi pasar tradisional untuk pedagang kecil.
- Meningkatkan pendapatan per kapita dari USD 2.000 menuju USD 4.000

4. Delapan program desa

- Listrik desa.
- Bank dan lembaga keuangan desa.
- Koperasi desa, lumbung desa, pasar desa.
- Air bersih desa.
- Klinik desa.
- Pendidikan desa.
- Infrastruktur pedesaan dan daerah pesisir.
- Rumah sehat pedesaan.

5. Memperkuat sektor usaha kecil

- Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan dan pedagang 
kecil.
- Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk pembangunan perumahan dan 
apartemen mewah, mall, serta proyek-proyek mewah lainnya.
- Melindungi pedagang pasar tradisional dengan melarang pembangunan pasar 
swalayan berskala besar yang tidak sesuai undang-undang.
- Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh migran (TKI).

6. Kemandirian energi

- Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air (10.000 MW).
- Menyediakan sumber energi dengan mendirikan kilang-kilang minyal, pabrik bio 
etanol dan pabrik DME (pengganti LPG).
- Membuka 2 juta hingga 4 juta Ha hutan aren - dengan sistim tanam tumpangsari 
- untuk produksi bahan bakar etanol, sebagai pengganti BBM impor. Pembukaan 
lahan ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor bahan bakar 
nabati setelah 7 tahun masa tanam (4 juta Ha hutan aren menghasilkan sekitar 56 
juta mt etanol/tahun) .

7. Pendidikan dan kesehatan

- Mencabut undang-undang bahan hukum pendidikan.
- Pencabut pajak buku pelajaran dan menghentikan model penggantian buku 
pelajaran setiap tahun.
- Melaksanakan kembali program KB (Keluarga Berencana).
- Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas.
- Menempatkan sarjana dan dokter baru melalui program pemerintah terutama di 
kantong-kantong kemiskinan.
- Menggerakkan revolusi putih dengan menyediakan susu untuk anak-anak miskin.

8. Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup

- Melakukan penghijauan kembali 59 juta Ha hutan yang rusak serta konservasi 
aneka ragam hayati dan hutan lindung.
- Mengamankan dan merehabilitasi daerah aliran sungai.
- Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan.
- Melindungi flora dan fauna sebagai bagian dari aset bangsa.

Haluan baru. Pemimpin baru. Terobosan baru.


Terima kasih saya,


Prabowo Subianto
Ketua Dewan Pembina
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

[Non-text portions of this message have been removed]





      
___________________________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke