Buat Pak Winarno;
 
Mungkin saya dapat membantu.
Saya kenal dengan penjual sapi berbagai jenis (semacam limousin, simenthal, 
brangus, brahman). Di daerah sedikit keutara dari Kediri, Mrican ke utara 
namanya Pak H. Ibrahim Nomernya: 0813355336xx.
 
Atau kalau mau di daerah Bojonegoro, dengan Ibu Djatmiko, tanya ke INFOKITA2 
(Moderator).
 
Salam,
KushaBS

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Cara Mendaftar di Agromania Business Club (ABC)
(1) Buka: http://www.formulirabc.co.cc
(2) Isi data Anda dengan lengkap dan benar
(3) Tekan tombol Submit Form. Tunggu sebentar
(4) Klik Continue. Anda akan langsung terdaftar
(5) Tunggu berita dari pengelola.
AGROMANIA (online & terpercaya sejak 1 Agustus 2000)
INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS ONLY)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 
 


--- On Wed, 12/17/08, tony sapi <tony_s...@yahoo.com.sg> wrote:

From: tony sapi <tony_s...@yahoo.com.sg>
Subject: Re: Bls: Bls: [agromania] ternak bagi hasil
To: agromania@yahoogroups.com
Date: Wednesday, December 17, 2008, 7:52 PM






Saya hampir belum pernah belanja ke JaTim, karena berat di ongkosnya. Jadi 
saya tidak punya jaringan di JaTim
 
TONY_SAPI
http://sapiology. com
http://tonysapi. multiply. com

____________ _________ _________ __

DIREKTORI AGROBISNIS INDONESIA
http://www.direktor iabc.co.cc
MAU GABUNG? ISI FORMULIR DI:
http://www.formulir abc.co.cc
____________ _________ _________ _

____________ _________ _________ __
From: hery winarno <herywinarno@ yahoo.com>
To: agroma...@yahoogrou ps.com
Sent: Tuesday, 16 December 2008 3:01:29
Subject: Re: Bls: Bls: [agromania] ternak bagi hasil

Dear Pecinta Ternak Sapi,
 
Memang kalau waktunya ada dan memungkinkan lebih baik di kelola dan diawasi 
sendiri, jadi hasilnya lebih maksimal.
 
Dalam hal ini diperlukan dana yang tidak sedikit lho kalau mau sapi tumbuh 
sehat (kandang), aman (pagar keliling) dan lingkungan terjaga (pengelolaan 
limbah).
 
Pak Tony atau milis yang lain, apakah punya akses untuk penyedia bibit/bahan 
(Pedetan, Indukan, Bakalan untuk digemuk-kan) di wilayah sekitar Kediri, 
Nganjuk, Jombang and Pare (Jawa Timur).
 
Terima kasih,
 
Salam,
H. Winarno

============ ========= ======
Mitra Bisnis Menanti Anda di:
http://www.direktor iabc.co.cc
============ ========= ======
 
 
 

--- On Tue, 12/16/08, Agus Suyanto <asuya...@gmail. com> wrote:

From: Agus Suyanto <asuya...@gmail. com>
Subject: Re: Bls: Bls: [agromania] ternak bagi hasil
To: agroma...@yahoogrou ps.com
Date: Tuesday, December 16, 2008, 2:40 PM

Pecinta Sapi semua,
Salam kenal. saya baru dalam tahap tetarik untuk mulai belajar persapian,
sedikit banyak jadi berpikir dua kali kalau untuk maron dsb. Mungkin yang
pali aman adalah dengan sistem management yang cristal clear spt Juragan
Riksanagara atau memang harus dikerjakan sendiri (paling tidak untuk masa2
awal).

Juragan Riksanagara, kalau boleh dishare lebih detail metode2 nya?.......

nuhun.

------------ --------- --------- --------- --------- -----
AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC)
INFORMASI: http://www.agromani a.co.cc
FORMULIR: http://www.formulir abc.co.cc
DIREKTORI: http://www.direktor iabc.co.cc
MAILING LIST: http://www.milisabc .co.cc
PUSAT DATA: http://www.agrodata .co.cc
------------ --------- --------- --------- --------- -----

2008/12/16 gunsts <gunawa...@gmail. com>

> Pak Tony,
>
> apa yang bapak katakan ini merupakan ilmu yang sangat berharga buat
> kami-kami ini pemula atau peternak kota (pinjem istilah pak Tony).
> Yang justru dengan tulisan ini, akan bisa menghindarkan kerugian.
> Banyak orang yang tidak percaya dengan rumor2 yang beredar, bahwa
> maron bisa gagal, bisa ketipulah, dst. Saya adalah orang yang
> berpandangan bahwa petani itu orang malang yang kurang mendapat
> kesempatan. Tapi itu DULU... sebelum saya kena batunya juga.
>
> Apa yang pak Tony katakan itu semua benar, karena saya mengalaminya.
> Terutama hal bahwa petani ingin keuntungan yang saat ini. Itu sangat2
> benar sekali. Pada awalnya kita ingin agar kerjasama ini bisa
> menguntungkan keduabelah pihak, tapi ternyata realitas berbeda dengan
> yang kita harapkan.
>
> Disinilah ironi kita. Begitu banyak dana dari kota yang ingin
> dikembangkan di desa, tapi terbentur oleh masalah2 non teknis seperti
> ini. Seandainya kedua belah pihak bisa menjunjung kejujuran, alangkah
> makmurnya negara kita.
>
> Saya pikir program pemerintah dalam hal ini adalah memberi pendidikan
> kepada petani2 kita dalam hal berbisnis yang baik. Memang tidak bisa
> disalahkan, bahwa kemiskinan mungkin membentuk pola pikir yang ingin
> dapat hasil sekarang, daripada nanti. Semoga ini bisa berubah, dan
> bila berubah, saya percaya Indonesia akan berjaya. Jadi kejujuran dan
> etos kerja yang tinggi, akan membuat negeri ini makmur.
>
> Sungguh ironis, bahwa kita yang mengaku negara agamis, tapi kenyataan
> kejujuran boleh dikata memprihatinkan. Saya tidak men-cap semua orang
> tidak jujur. Tidak. Tapi apa yang kita baca di koran-koran, baik kaya
> maupun miskin semua seakan-akan menomor duakan Tuhan, dan mementingkan
> keuntungan pribadi/sesaat.
>
> Saat ini saya sudah menyerah untuk bekerja sama dengan orang lain
> (Paron dst..). Mungkin masih ada satu dua, tapi saya anggap barang
> hilang saja. Saya pikir bila ingin bekerja, lebih baik dikerjakan
> sendiri saja. Maksudnya benar2 sebagai proyek serius.
>
> Sekali lagi terima kasih atas pengalaman pak Tony.
>
> Pak Tony ada trik lain?
>
> salam,
> Gunawan
>
> ____________ _________ _________ ___
>
> AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC)
> Tempat ngumpulnya para pengusaha
> Agrobisnis Indonesia bonafide:
> http://www.direktor iabc.co.cc
> ____________ _________ _________ ___
>
>
> --- In agroma...@yahoogrou ps.com <agromania%40yahoog roups.com> , tony
sapi
> <tony_s...@. ..> wrote:
> >
> > Halo Boss, mohon maaf baru sempet bales.
> > Kalau pengalaman tersebut ditulis panjang banget Boss, akan
> membosankan dan sedikit banyak akan menyinggung perasaan banyak orang,
> wajar sih sebetulnya jika kita menulis apa adanya maka akan ada yang
> berkenan dan tidak berkenan, namun sepanjang saya menulis pengalaman
> berdasarkan sudut pandang saya, maka dipersilahkan untuk marah atau
> justru mentertawakan kebodohan saya. Karena yang akan saya sampaikan
> hanyalah fakta yang saya temui dan mungkin hal-hal yang bersifat
> negatif belaka. Kalau yang bagusnya kita semua sudah mengetahui dan
> tidak perlu di bahas karena bukan merupakan permasalahan.
> >
> > Untuk mengetahui kenapa sebetulnya sistim maron yang kita anggap
> baik justru sering berahir dengan sangat tidak baik, maka saya
> memberanikan diri menempatkan diri sebagai peternak desa yang mengajak
> peternak Kota-an untuk melakukan kerjasama dengan sistim maron. Agar
> lebih riel atau real, maka saya mengajak masyarakat desa setempat
> untuk kerja bersama saya dan berada di pihak saya sebagai peternak
> desa, agar saya bisa dengan jelas mengamati pola pikir dan pola sikap
> mereka yang sebenar-benarnya.
> > Hasil pengamatan saya membuat diri saya terperangah heran melihat
> pola pikir masyarakat desa tersebut, yang secara singkat saya
> sampaikan sebagai berikut :
> > 1. Mereka umumnya sangat menginginkan untuk mendapat keuntungan atau
> imbalan saat ini juga atau secepat mungkin. Kerja sekarang ya harus
> mendapat imbalan sekarang juga. Ini sangat bertentangan dengan prinsip
> utamanya peternak, yang selalu bekerja sekarang mendapat imbalannya
> beberapa bulan bahkan beberapa tahun kemudian. Perbedaan mendasar ini
> yang bisa berakibat bermacam-macam hal yang sangat negatif.
> > 2. Semakin (maaf) miskin si peternak desa semakin besar kemungkinan
> mereka berbuat curang dengan segala macam tipu daya nasional nya.
> Akibat ahirnya kehidupan mereka makin terpuruk. Semakin berada atau
> mampu si peternak desa, maka semakin kecil sekali kemungkinan mereka
> untuk melakukan kecurangan. Akibat ahirnya mereka semakin mampu dan
> semakin makmur hidupnya.
> > 3. Peternak desa selalu menganggap peternak kota lebih bodoh dalam
> masalah peternakan, sehingga hanya di anggap sebagai sasaran empuk
> untuk di tipu, di bohongi serta di manfaatkan sebagai sumber
> pemerahan dana atau uang melalui berbagai cara.
> > 4. Peternak desa selalu menganggap peternak kota sebagai orang-orang
> yang kebanyakan uang. Sehingga program maron dianggap sebagai
> programnya Sinterklas, program untuk menolong mereka semata. Tidak ada
> tersirat sedikitpun di otak mereka bahwa si peternak kota melakukan
> program maron ini karena mereka juga membutuhkan tambahan pendapatan.
> Yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana caranya memanfaatkan
> kepercayaan yang di berikan melalui kerja sama ini, untuk mengeruk
> keuntungan sepihak bagi mereka semaksimum mungkin.
> > 5.Peternak desa selalu "merasa" kebal hukum dan merasa akan
selalu
> menang jika bermasalah dengan peternak kota, walaupun ada perjanjian
> resmi dengan saksi RT_RW Lurah_Camat sekalipun. Pola sikapnya " Ini
> rumahku, ini kampungku, kamu datang kemari karena kamu butuh bantuanku
> dan aku berhak mengusir kamu setiap saat aku mau". Jika kalah dalam
> penyelesaian masalah maka mereka akan menggunakan (maaf) kemiskinan
> dan kesulitan hidupnya, agar di kasihani dan di maafkan atas segala
> kesalahan yang sengaja mereka perbuat.
> > 6. Peternak kota kalau datang meninjau atau mengontrol, tingkah
> polahnya sering kami anggap keterlaluan. Terutama anggauta keluarga
> atau teman nya, sering memperlakukan kami sebagai kacung pribadinya.
> > 7. Peternak kota sering menganggap rumah dan pekarangan kami sebagai
> miliknya sendiri, tanpa menghargai si pemilik yang sebenarnya
> > 8. Peternak kota sering tidak mau mengindahkan budaya lokal desa.
> > 9.Peternak kota sering minta dilayani sebaik mungkin bak seorang
> sultan atau kaisar.
> > 10. Peternak kota selalu menganggap kami ini orang terkebelakang
> yang lugu guoblok sehingga harus di dikte dengan penuh ancaman-ancaman.
> >
> > Itu semua adalah "PADA UMUMNYA", jadi tidak semuanya Boss.
> > Memang sangat mengerikan jika kita mengetahui pola pandang - pikir
> dan sikap mereka yang sebenar-benarnya. Sangat wajar jika program
> maron antar perorangan maupun yg dilakukan pemerintah banyak yang
> berahir dengan kekacauan besar. Banyak pengusaha yang mengalihkan
> program maron ini dengan unit pendidikan di daerah, dan hasilnya
> sedikit membaik tetapi belum bisa saya katakan berhasil.
> > Jika anda seorang yang terbiasa melakukan bisnis kerjasama, kemudian
> membawa masalah tsb di atas kedalam sistim manajemen kerjasama yang
> umum dilakukan, maka system maron memang seharusnya tidak dilakukan
> dengan sembarang atau rata-rata masyarakat pedesaan bahkan dengan
> sanak keluarga pun jangan.
> > Mungkinkah pabrik pembuat kapal terbang besar seperti Boeing atau
> Airbus mengajak pabrik kapal terbang kita IPTN untuk bekerja sama.
> Jawabannya tentu iya dan tidak tergantung dari ........macam macam.
> Yang intinya "harus ada kesederajatan posisi masing-masing" .
> > Demikian juga saat system manajemen kerjasama yg sudah umum dipakai,
> kami terapkan pada usaha maron yang kami lakukan, sebagian sangat
> besar ancaman - tantangan hambatan dan gangguan bisa kami atasi
> dengan baik.
> > Yang membuat saya masih sedih dan kecewa adalah "kami terpaksa
tetap
> meninggalkan mereka yang (maaf) tergolong miskin" tetap agak di
> belakang. Saya tidak tahu bagaimana caranya memajukan mereka, selain
> memberikan kesempatan yg sesuai dengan keinginan mereka yang intinya
> "kerja sekarang di bayar sekarang".
> >
> > Demikian Boss, upaya saya dan tulisan ini tidak ditujukan untuk
> memojokan siapapun, tetapi hanya untuk mencari dan menyampaikan fakta
> serta pemetaannya yang mampu saya lihat sebatas kebodohan saya. Agar
> bisa di manfaatkan untuk kemajuan bersama dan yang paling penting
> meningkatkan keuntungan saya, nggak munafik lah Boss, tujuan usaha
> kan nyari keuntungan.
> >
> > Sebagai tambahan: Mengacu pada keberhasilan sistim maron yang kami
> lakukan, saya pernah mengajak seorang sahabat pribadi, dia adalah
> peternak besar dari negara tetangga untuk menyisihkan sebagian sangat
> kecil ternaknya untuk di kembang biakan di desa tersebut dengan saya
> sebagai Penjaminnya /Guarantor nya. Setelah mereka melakukan
> penelitian detail - jawabanya sangat singkat "Mereka peternak tangguh
> tetapi Hati mereka tidak di situ" ( They are tough farmer but their
> heart aren't there yet). Dengan catatan "mereka" pertama dan
"mereka"
> kedua, adalah "mereka" yang berlainan. Hehehehe jangan bingung
Boss,
> biar saya aja yang bingung.
> > Terimakasih dan salam hormat
> > TONY_SAPI
> > http://sapiology. com
> > http://tonysapi. multiply. com
> >
> > ____________ _________ _________ __
> >
> > DIREKTORI AGROBISNIS INDONESIA
> > http://www.direktor iabc.co.cc
> > MAU GABUNG? ISI FORMULIR DI:
> > http://www.formulir abc.co.cc
> > ____________ _________ _________ _
> >
> >
> >
> >
> >
> > ____________ _________ _________ __
> > From: gunsts <gunawa...@. ..>
> > To: agroma...@yahoogrou ps.com <agromania%40yahoog roups.com>
> > Sent: Friday, 5 December 2008 9:17:45
> > Subject: Re: Bls: Bls: [agromania] ternak bagi hasil
> >
> >
> > Pak Tony,
> >
> > bisa dishare pengalaman bapak dalam memposisikan diri sebagai petani
> > sehingga bisa menyelesaikan masalah yang ada? Justru ini yang paling
> > penting buat kita semua. Kita bisa belajar dari pak Tony, dan pada
> > akhirnya kita berharap yang no.2 itu tidak terjadi. 2-2 sama-sama
> senang.
> >
> > thanks.
> >
> > ------------ --------- --------- --------- --------- -----
> > AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC)
> > INFORMASI: http://www.agromani a.co.cc
> > FORMULIR: http://www.formulir abc.co.cc
> > DIREKTORI: http://www.direktor iabc.co.cc
> > MAILING LIST: http://www.milisabc .co.cc
> > PUSAT DATA: http://www.agrodata .co.cc
> > ------------ --------- --------- --------- --------- -----
> >
> > --- In agroma...@yahoogrou ps.com, tony sapi <tony_sapi@ ..>
wrote:
> > >
> > > Para Boss Peternakan yth,
> > > Maro ; paron ; bagi hasil dan apapun namanya, memang sangat amat
> > ideal untuk memajukan pergerakan kedua belah pihak - si Pemodal dan
si
> > Peternak.
> > > Dilihat dari sudut telaah Ekonomi - Sosial dan Spiritual -
semuanya
> > memberikan nilai yang sangat positip.
> > > Dalam kenyataannya system Maro tersebut lebih banyakÂ
mendatangkan
> > permasalahan, lebih sering merugikan Pemodal, lebih menguntungkan
> > Peternak hanya sementara dan sekali saja (one time -one shot).
> > > Akibatnya:
> > > 1.Pemodal KAPOK, Calon Pemodal TAKUT.
> > > 2.Peternak TIDAK PERNAH MAJU BERKEMBANG, dan selalu menjadi
tumpahan
> > dan sumber KESALAHAN, KECURANGAN DAN KELICIKAN.  Â
> > > 3.Secara umum Masyarakat Peternak Indonesia dinilai seperti pada
> > poin 2.Â
> > > Apakah memang begitu keadaan yang sebenarnya dan yang paling
penting
> > adalah Mengetahui jawaban untuk pertanyaan -- MENGAPA ???????
> > >
> > > Untuk Menjawab Pertanyaan tsb di atas, cara terbaik yang pernah
saya
> > lakukan adalah "MENEMPATKAN DIRI KITA SEBAGAI PETANI DALAM
SYSTEM MARO
> > TSB". Hanya dengan cara itulah kita bisa mengetahui dan
memetakan
> > sumber permasalahan yang sebenarnya.
> > >
> > > Terimakasih dan salam hormat
> > > Â
> > > TONY_SAPI
> > > http://sapiology. com
> > > http://tonysapi. multiply. com
> > >
> >
> >
> >
> >
> > Get your preferred Email name!
> > Now you can @ymail.com and @rocketmail. com
> > http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ sg/
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]

------------ --------- --------- ------

------------ --------- --------- --------- --
AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC)
INFORMASI: http://www.agromani a.co.cc
FORMULIR: http://www.formulir abc.co.cc
DIREKTORI: http://www.direktor iabc.co.cc
MAILING LIST: http://www.milisabc .co.cc
PUSAT DATA: http://www.agrodata .co.cc
------------ --------- --------- --------- --Yahoo! Groups Links

[Non-text portions of this message have been removed]

Start chatting with friends on the all-new Yahoo! Pingbox today! It's easy to 
create your personal chat space on your blogs. http://sg.messenger .yahoo.com/ 
pingbox

[Non-text portions of this message have been removed]


















[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke