yth mas Rinaldy,
 
Kalau petani pinter mas barangkali gak ada obyek politik yang menarik. Coba 
perhatikan sejak dahulu petani selalu menjadi obyek politik yang menarik. Kalau 
petani bodoh dan miskin terus obyek politik oleh elit politik tuh gampang 
membuatnya.
 
Petani merugi, nanti datang kelompok .... menjadi dewa penolong, diekpos, 
selesai dan selanjutnya petaninya tetap bodoh saja. Pupuk mahal dan sulit 
datang paket keebijakan oleh ..... habis itu ya udah petani tetap bodoh dan 
miskin. Adaa peluang bagus produk pertanian yang bisa mengangkat harkat 
martabat, jarang bisa dilaksanakan dengan sukses dan langgeng (ato hanya 
hangat-hangat kotoran ayam) habis itu jatuh lagi bahkan merugi.... ujungnya 
petani melarat lagi alias tetap bodoh.
 
Wah palagi kalo bacar BOROK mas, wah kita ini sudah tak punya amalu alias muka 
tebal. Katanya budaya kita adiluhung kenyataannya kita tak bisa mempertahankan. 
Harusnya kita berpikir global tp kearipan lokal perlu dipertahankan. Eh 
boro-boro dipertahankan, pikiran kita udah gak mau peduli.
 
Mudah-mudahanlah lewat Jalansutra ini kita mulai membangun budaya kuliner yang 
berciri khas, maknyus dan diakui dunia
 
Thengkyu,

===================================
Jika Anda pelaku agrobisnis bonafid,
mari bergabung dan kumpul di sini:
http://www.direktoriabc.co.cc
===================================


--- On Sun, 10/26/08, Rinaldy Roy (SCM) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Rinaldy Roy (SCM) <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [agromania] akses PETANI
To: agromania@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 26, 2008, 9:17 PM






Dear Moderator,

Berikut ngutip dari http://culas. blogspot. com/..
Mungkin bermanfaat

Akses Petani

Dunia internet ada berkat berkah akal yang diberikan Allah kepada
manusia. Karena internet maka tidak ada lagi yang namanya rahasia. Semua
informasi terbang melayang didunia maya untuk diakses oleh siapapun.
Dunia menjadi kecil. Ruang dan waktu tidak menghalangi orang untuk
berinteraksi satu sama lain. Menguasai informasi maka menguasai dunia.
Dunia apa saja ! Itulah sebabnya masyarakat yang melek informasi adalah
masyarakat yang tak bisa dibodohi. Mereka tak bisa dijejali dengan janji
palsu para politisi petualang. Mereka cerdas menyikapi setiap
perkembangan dunia.

Apa jadinya bila petani yang merupakan kelompok mayoritas menguasai
akses informasi ? Mari kita lihat yang terjadi di AS sebagai pusat
kapitalisme dan pasar bebas. Di negeri ini , seperti di Californi dan di
North Dakota <http://www.ag. ndsu.nodak. edu/minot> .. Di sini semua
petani bergabung dalam Koperasi. Bersama pemerintah local dan
Universitas mereka mendapatkan dukungan tekhnologi dan system pemasaran
yang berkeadilan. Setiap hari petani dapat datang kekantor Koperasi
untuk melihat perkembangan harga ( Up date ) dari setiap produk.
Informasi disampaikan secara online melalui internet. Dengan demikian
petanipun dapat meng access nya melalui PC dirumah. Bank Enxim AS
bertindak sebagai lending resource untuk menjamin likuiditas petani
melalui system stokis. Hingga tidak pernah ada kekuatan tengkulak
berdasi atau bersendal jepit mampu mengakali harga petani.

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~
BARTER LINK:
Silahkan pasang link Agromania Business Club (ABC):
http://www.agromani a.co.cc di blog, situs, atau forum
agrobisnis Anda. Dan kami akan memasang link Anda di
situs komunitas agrobisnis kami tersebut.
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~

Di China
<http://www.scidev. net/en/news/ computerfree- internet- access-for- chinese-
farmers.html> juga sama. Para petani mendapatkan access internet
gratis. Melalui pusat informasi pemerintah local yang berhasil
memberikan kemudahan access internet melalui system handset telephone
dan ditampilkan dalam bentuk suara. Dengan system ini memungkinkan
petani yang tidak punya PC dapat mengakses internet. Apa yang terjadi ?
petani china mampu mengorganisr jadwal tanamnya yang sesuai dengan
kondisi harga pasar produk pertanian global. Akibatnya mereka terhindar
dari kondisi harga pada waktu tanam yang tidak tepat. Juga berbagai
informasi tekhnologi terkini yang disampaikan oleh beberapa lembaga
research dapat mereka access. Sehingga proses produksi tidak pernah
ketinggalan zaman dibanding negara lain. Soal likuidtas petani, juga tak
kurang hebatnya pemerintah memberikan dukungan. Agriculture Bank of
China bertindak sebagai lending resource bagi petani untuk menjaga
likuiditasnya melalui system stokis yang terhubung dengan bursa
international.

Di Thailand <http://tla.tiac. or.th/ifla/ Ifla99_11. htm> , petani disana
mendapatkan prioritas segala galanya dari pemerintah. Ketika BBM naik
namun khusus petani tetap mendapatkan subsidi BBM. Bahkan sunbsidi
negara sampai kepada pengadaaan alat berat dan kendaraan angkut. Semua
petani di Thailand rata rata mempunyai mini truk ( LUV ) untuk
mengangkut sendiri hasi produknya kepusat pusat Stokis yang dikelola
koperasi.. Pemeritah Thailand juga berhasil menyediakan akses internet
gratis bagi petani dengan meniru yang ada di China. Hingga petani yang
tidak punya PC tetap dapat mengacess internet. Petani Thailand juga
mendapatkan dukungan penuh dari Thai Farmers Bank sebagai lending
resource. Dengan dukungan pemerintah yang optimal dan kemitraan penuh
dengan universitas serta akses internet untuk meng up date harga setiap
hari, maka kesejahteraan petani tercipta merata tanpa ada pihak manapun
yang bisa memanfaatkan mereka.

Korea, Jepang , Malaysia dan India
<http://www.i4donlin e.net/news/ news-details. asp?newsid= 15439> sama
dengan Thailand soal dukungan kepada petani. Dan akibatnya petani di
negara tersebut, semuanya menjadi prime class dan terhormat.


















[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke