Dear Moderator, Berikut ngutip dari http://culas.blogspot.com/.. Mungkin bermanfaat
Akses Petani Dunia internet ada berkat berkah akal yang diberikan Allah kepada manusia. Karena internet maka tidak ada lagi yang namanya rahasia. Semua informasi terbang melayang didunia maya untuk diakses oleh siapapun. Dunia menjadi kecil. Ruang dan waktu tidak menghalangi orang untuk berinteraksi satu sama lain. Menguasai informasi maka menguasai dunia. Dunia apa saja ! Itulah sebabnya masyarakat yang melek informasi adalah masyarakat yang tak bisa dibodohi. Mereka tak bisa dijejali dengan janji palsu para politisi petualang. Mereka cerdas menyikapi setiap perkembangan dunia. Apa jadinya bila petani yang merupakan kelompok mayoritas menguasai akses informasi ? Mari kita lihat yang terjadi di AS sebagai pusat kapitalisme dan pasar bebas. Di negeri ini , seperti di Californi dan di North Dakota <http://www.ag.ndsu.nodak.edu/minot> .. Di sini semua petani bergabung dalam Koperasi. Bersama pemerintah local dan Universitas mereka mendapatkan dukungan tekhnologi dan system pemasaran yang berkeadilan. Setiap hari petani dapat datang kekantor Koperasi untuk melihat perkembangan harga ( Up date ) dari setiap produk. Informasi disampaikan secara online melalui internet. Dengan demikian petanipun dapat meng access nya melalui PC dirumah. Bank Enxim AS bertindak sebagai lending resource untuk menjamin likuiditas petani melalui system stokis. Hingga tidak pernah ada kekuatan tengkulak berdasi atau bersendal jepit mampu mengakali harga petani. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ BARTER LINK: Silahkan pasang link Agromania Business Club (ABC): http://www.agromania.co.cc di blog, situs, atau forum agrobisnis Anda. Dan kami akan memasang link Anda di situs komunitas agrobisnis kami tersebut. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Di China <http://www.scidev.net/en/news/computerfree-internet-access-for-chinese- farmers.html> juga sama. Para petani mendapatkan access internet gratis. Melalui pusat informasi pemerintah local yang berhasil memberikan kemudahan access internet melalui system handset telephone dan ditampilkan dalam bentuk suara. Dengan system ini memungkinkan petani yang tidak punya PC dapat mengakses internet. Apa yang terjadi ? petani china mampu mengorganisr jadwal tanamnya yang sesuai dengan kondisi harga pasar produk pertanian global. Akibatnya mereka terhindar dari kondisi harga pada waktu tanam yang tidak tepat. Juga berbagai informasi tekhnologi terkini yang disampaikan oleh beberapa lembaga research dapat mereka access. Sehingga proses produksi tidak pernah ketinggalan zaman dibanding negara lain. Soal likuidtas petani, juga tak kurang hebatnya pemerintah memberikan dukungan. Agriculture Bank of China bertindak sebagai lending resource bagi petani untuk menjaga likuiditasnya melalui system stokis yang terhubung dengan bursa international. Di Thailand <http://tla.tiac.or.th/ifla/Ifla99_11.htm> , petani disana mendapatkan prioritas segala galanya dari pemerintah. Ketika BBM naik namun khusus petani tetap mendapatkan subsidi BBM. Bahkan sunbsidi negara sampai kepada pengadaaan alat berat dan kendaraan angkut. Semua petani di Thailand rata rata mempunyai mini truk ( LUV ) untuk mengangkut sendiri hasi produknya kepusat pusat Stokis yang dikelola koperasi.. Pemeritah Thailand juga berhasil menyediakan akses internet gratis bagi petani dengan meniru yang ada di China. Hingga petani yang tidak punya PC tetap dapat mengacess internet. Petani Thailand juga mendapatkan dukungan penuh dari Thai Farmers Bank sebagai lending resource. Dengan dukungan pemerintah yang optimal dan kemitraan penuh dengan universitas serta akses internet untuk meng up date harga setiap hari, maka kesejahteraan petani tercipta merata tanpa ada pihak manapun yang bisa memanfaatkan mereka. Korea, Jepang , Malaysia dan India <http://www.i4donline.net/news/news-details.asp?newsid=15439> sama dengan Thailand soal dukungan kepada petani. Dan akibatnya petani di negara tersebut, semuanya menjadi prime class dan terhormat.